Karyawati Perusahaan Ternyata Diserang di 'Sarang Harimau'

BBKSDA Riau menurunkan tim ke hutan tanaman industri PT Peranap Timber di Desa Serapung, Kecamatan Kuala Kampar, Kabupaten Pelalawan, lokasi karyawati penanam tewas diterkam harimau sumatra.

oleh M Syukur diperbarui 23 Agu 2022, 08:00 WIB
Diterbitkan 23 Agu 2022, 08:00 WIB
Harimau sumatra yang pernah dievakuasi dari habitatnya karena konflik dengan manusia.
Harimau sumatra yang pernah dievakuasi dari habitatnya karena konflik dengan manusia. (Liputan6.com/Dok BBKSDA Riau)

Liputan6.com, Pekanbaru - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau menurunkan tim ke hutan tanaman industri PT Peranap Timber di Desa Serapung, Kecamatan Kuala Kampar, Kabupaten Pelalawan. Sebelumnya, di sana, karyawati penanam tewas diterkam harimau sumatra.

Kepala BBKSDA Riau Genman S Hasibuan menjelaskan, tim tersebut terdiri dari 6 orang. Mereka di lokasi sejak Sabtu, 20 Agustus 2022, atau pada hari jasad korban Sehat Sopiana Br Damanik ditemukan.

"Tim di lokasi mengumpulkan informasi untuk mengidentifikasi harimau yang menerkam korban," kata Genman, Senin siang, 22 Agustus 2022.

Genman menjelaskan, posisi barak pekerja atau korban tinggal tak jauh dari kanal atau parit perusahaan. Di lokasi ada tumpukan hasil panen pohon akasia.

Adapun barak itu baru ditempati korban dan suaminya serta pekerja lain lebih kurang 4 malam. Di sana tinggal 15 pekerja, termasuk korban dan keluarganya.

"Barak itu sebelumnya kosong atau tidak ditempati selama 4 tahun terakhir," terang Genman.

Di lokasi, tim menemukan jejak dan kotoran harimau. Artinya lokasi itu memang sering dilintasi oleh si Datuk Belang sebelum para pekerja tinggal di sana.

"Lokasi itu merupakan perlintasan, harimau sering melintas di sekitar barak," ucap Genman.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Hentikan Aktivitas

Menurut Genman, jasad korban sudah dimakamkan oleh keluarganya. Tim sudah melayat keluarga korban dan menyampaikan belasungkawa.

Tim juga berkoordinasi dengan pemerintah daerah, kepolisian dan pihak terkait di lokasi. Tim meminta tidak ada aktivitas sementara waktu di lokasi.

"Kalaupun beraktivitas di lokasi atau karena terpaksa agar selalu waspada serta tidak beraktivitas sendirian atau tidak beraktivitas dengan jumlah kelompok yang sedikit," ujar Genman.

Para pekerja diminta tidak beraktivitas saat petang maupun sebelum pagi. Pasalnya pada waktu itu, harimau sedang aktif, apalagi daerah itu merupakan daerah jelajah harimau.

Sebelumnya, korban diterkam harimau pada Jumat malam, usai menemani suaminya mandi di barak. Saat suaminya ke barak, korban masih duduk di pinggir kanal dan tidak menyadari ada harimau yang sudah melintas.

Suami korban sempat melihat harimau itu tapi tak bisa berbuat banyak karena langsung diterkam. Harimau begitu cepat menyeret korban ke arah hutan hingga ditemukan di bawah menara api.

Suami dan anak korban serta pekerja lainnya sempat berusaha mengambil jasad perempuan malang itu. Namun harimau masih di lokasi menjaga hasil buruannya.

Pencarian dilakukan keesokan harinya. Jasad korban ditemukan berjarak 300 meter dari menara api dengan kondisi beberapa organ sudah tidak utuh karena dimakan harimau.

 

Simak video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya