Liputan6.com, Garut - Kementerian Agama (Kemenag) Garut, Jawa Barat mendapat alokasi pengadaan perumahan bersubsidi hingga 800 unit tahun ini, yang diperuntukan bagi seluruh pegawai Kemenag dan keluarga.
"Bahkan, jika masih membutuhkan akan ditambah lagi," ujar Kepala Kemenag Garut Cece Hidayat, selepas kegiatan Pembinaan Aparatur Pemerintah dan Penguatan 7 Program Prioritas Kementerian Agama, Selasa (23/8/2022).
Menurutnya, program pengadaan rumah bersubsidi pegawai Kemenag Garut, berasal dari pemerintah pusat dalam program sejuta unit perumahan bersubsidi pemerintah bagi masyarakat.
Advertisement
"Sekarang dari Cikelet sampai Malangbong ada, baru 20 (kecamatan) sudah ada 20 developer yang bergabung," kata dia.
Untuk memudahkan nasabah, rencananya perumahan bersubsidi itu bakal dibangun berdekatan dengan lokasi Kantor Urusan Agama (KUA) terdekat, tiap kecamatan di seluruh wilayah Garut.
"Contoh orang Cikelet tidak usah daftar di Garut daftar di Cikelet saja, orang Malangbong daftar di Malangbong saja," ujar dia.
Dengan harga yang terjangkau, kehadiran perumahan bersubsidi dekat kantor KUA wilayah, memudahkan mereka untuk mendapatkan rumah secara mudah.
"Kita akan bantu keluarganya, anaknya silahkan kita akan bantu, saat ini sudah mulai, minggu lalu sudah mulai padahal belum launching,” ujar dia.
Rekomendasi Khusus
Selain harga dan lokasi yang didesain mendekati kantor KUA terdekat, pemberian rekomendasi dari Kemenag Garut, diklaim memudahkan para calon nasabah pegawai dan keluarga Kemenag Garut, mendapatkan perumahan bersubsidi itu.
"Kita akan bantu terutama mereka yang punya SK (kepegawaian) akan mudah," kata dia.
Walhasil, sejak pertama kali diumumkan, respon pegawai dan keluarga, termasuk para pegawai Kemenag yang sudah pensiun atau purna, cukup tinggi mendapatkan perum bersubsidi.
"Nanti ada verifikasi dan nanti akan disambungkan dengan developer sehingga nanti akan terdeteksi, terutama dalam hal rekomendasi dari perbankan," kata dia.
Saat ini, dari 42 kecamatan di Garut, sekitar 10 KUA di antaranya mulai melakukan tahap pembangunan perumahan bersubsidi itu.
"Nanti kita akan bantu terutama ke perbankan, biasanya developer ACC tapi di perbankan ditolak, tapi keluarga besar kemenag akan di ACC sebab kita rekomendasi," kata dia.
Untuk mengajukan program itu, ujar dia, beberapa lembaga perbankan nasional baik konvensional termasuk syariah siap menjembatani kebutuhan nasabah.
"Ada dua bank Syariah BJB Syariah dan BSI dan Konvensial BRI dan BJB," dia menandaskan.
Simak video pilihan berikut ini:
Advertisement