Dianiaya Pensiunan Polisi, 8 Siswa SD Lapor ke Polres Cilegon

Sebanyak delapan siswa Sekolah Dasar (SD) yang diduga menjadi korban kekerasan pensiunan polisi berpangkat AKBP, telah melapor ke Polres Cilegon.

oleh Yandhi Deslatama diperbarui 30 Agu 2022, 20:16 WIB
Diterbitkan 30 Agu 2022, 19:35 WIB
Ilustrasi Penganiayaan
Ilustrasi Penganiayaan (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Liputan6.com, Cilegon - Sebanyak delapan siswa Sekolah Dasar (SD) yang diduga menjadi korban kekerasan oknum polisi berpangkat AKBP, telah melapor ke Polres Cilegon. Peristiwa kekerasan itu diduga kuat terjadi Sabtu, 27 Agustus 2022, sekitar pukul 10.30 WIB, saat pelajar bermain sepak bola di lapangan dekat sekolahnya di Kranggot, Kota Cilegon, Banten.

"Adanya penganiayaan terlapor saudara YJ. Untuk terlapor YJ genap usia 58 tahun, pada tanggal 19 Agustus 2022 memasuki masa pensiun," kata Kapolres Cilegon, AKBP Eko Tjahyo Untoro, kepada awak media, Selasa (30/08/2022).

Pihaknya belum bisa memastikan apakah tragedi tersebut akan diselesaikan melalui restorative justice atau tetap berjalan ke ranah hukum. Polres Cilegon telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) pada Senin kemarin, 29 Agustus 2022.

"Kalau untuk usaha mediasi tergantung pada kedua belah pihak dan kita lihat perkembangan pelaksanaan penyelidikan," terangnya.

AKBP Eko Tjahyo Untoro menerangkan, dugaan pemukulan yang dituduhkan kepada YJ kemungkinan karena kesalahpahaman, antara korban dan terduga pelaku, rumahnya bertetangga.

"Persoalan yang kami dengar, hanya gara-gara kesalahpahaman anak-anak SD. Dilerai oleh YJ, kemudian bapak ini sampai masuk ke dalam sekolah," jelasnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Kronologi Kejadian

Sebelumnya diberitakan, oknum Polri YJ dituding melakukan kekerasan kepada pelajar SDN Kranggot, Kota Cilegon, Banten, yang terlibat keributan saat bermain sepak bola. Bahkan ada siswa yang dikejar hingga ke dalam sekolah.

Saat dikonfirmasi, AKBP YJ membantah melakukan kekerasan kepada para siswa. Dia hanya melerai pelajar sekolah dasar yang ribut di dekat rumahnya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya