Bukan Sekadar Gerakan Tubuh, Ini Makna Mendalam Tari Kecak dan Tari Legong Bali

Bukan sekadar gerakan tubuh, tari kecak dan tari legong ternyata menyimpan makna filosofis di baliknya.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 08 Sep 2022, 03:00 WIB
Diterbitkan 08 Sep 2022, 03:00 WIB
Tari kecak
Budaya tari kecak di Bali (foto: comejourney).

Liputan6.com, Bali - Selain dikenal dengan keindahan alamnya, Bali juga dikenal dengan budayanya. Salah satu budaya yang populer dan identik dengan Pulau Dewata Bali adalah tariannya yang indah dan memukau.

Banyak wisatawan yang datang ke Bali untuk melihat beragam tari tradisionalnya. Tari kecak dan tari legong merupakan dua jenis tarian tradisional Bali yang paling terkenal.

Bukan sekadar gerakan tubuh, tari kecak dan tari legong ternyata menyimpan makna filosofis di baliknya. Apa saja?

1. Tari Kecak

Tari kecak merupakan kesenian tradisional sejenis seni drama tari khas Bali. Tarian tersebut menggambarkan cerita pewayangan Ramayana yang dipertunjukan dengan seni tarian dan gerak.

Tari kecak adalah salah satu kesenian tradisional yang sangat terkenal di Bali. Selain sebagai warisan budaya, tari kecak juga menjadi salah satu daya tarik bagi wisatawan yang datang ke pulau Bali.

Tarian dimulai ketika penari yang berperan sebagai Rama dan Shinta masuk panggung. Kemudian, dilanjutkan dengan penculikan Shinta oleh Rahwana, hingga akhirnya Rahwana harus bertarung dengan Hanoman dan Jatayu yang menyelamatkan Shinta.

Dalam proses penyelamatan itu, Hanoman memporak porandakan tempat penyekapan Shinta dan membakar tempat tersebut. Namun, Hanoman justru dikepung oleh prajurit Rahwana dan hampir terbakar.

Semula, Rama memang mengalami kekalahan, tetapi hal tersebut tidak menyurutkan kesungguhannya untuk menyelamatkan sang istri. Raja Rama pun berdoa dan terus berusaha untuk membawa Shinta kembali.

Akhirnya, Rama pun berhasil membawa kembali Shinta dalam kondisi selamat. Ada makna tari kecak yang sangat mendalam, yaitu kepercayaan akan Tuhan yang tercermin dalam tindakan Rama yang berdoa dan meminta tolong pada Dewata.     

Hal semacam ini memberikan pelajaran jika tari yang berasal dari Bali ini diyakini sebagai ritual mendatangkan dewi yang bisa mengusir berbagai marabahaya, baik itu penyakit atau bencana yang menimpa warga.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan berikut ini:


Tari Legong

2. Tari Legong

Dalam bahasa Bali, Tari Legong berasal dari kata 'leg' yang artinya gerakan tari yang luwes, serta 'gong' yang merupakan unsur gamelan. Legong bisa diartikan sebagai tarian yang gerakannya sangat terikat dengan musik dan gamelan pengiringnya.

Tarian tradisional Bali ini biasanya dilakukan oleh kelompok penari wanita dalam jumlah tertentu. Tari legong memuat unsur atau tema mengenai nilai keagamaan serta sejarah dalam budaya Bali.

Gerakan dalam tari yang berasal dari Bali ini menjadi wujud ungkapan rasa syukur dan ungkapan terima kasih rakyat Bali untuk nenek moyang karena sudah memberikan keberkahan yang melimpah untuk anak dan keturunannya. Namun seiring perkembangan zaman, makna tari Legong tidak hanya terbatas pada hal ini, tetapi juga berubah menjadi tarian hiburan sekaligus tarian penyambutan untuk para wisatawan.

(Resla Aknaita Chak)

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya