Jurus Pemkot Bandung Antisipasi Ancaman Resesi Global

Pada 2023 nanti Indonesia diprediksi bakal mengalami resesi sebagai dampak dari ancaman resesi global. Pemkot Bandung bersiap menghadapi hal terburuk.

oleh Dikdik Ripaldi diperbarui 17 Okt 2022, 20:00 WIB
Diterbitkan 17 Okt 2022, 20:00 WIB
Tingkat Inflasi Indonesia Usai Kenaikan Harga BBM
Pengunjung berbelanja kebutuhan sehari-hari di Tangerang, Banten, Selasa (11/10/2022). Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengklaim tingkat inflasi Indonesia masih terkendali setelah kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Bandung - Angka inflasi Kota Bandung diklaim masih di bawah angka inflasi Provinsi Jawa Barat dan Nasional. Pada September 2022, inflasi Kota Bandung sebesar 0,91 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 112,85. Sementara inflasi Jawa Barat sebesar 1,21 persen, sedangkan nasional terjadi inflasi sebesar 1,17 persen.

Hal tersebut disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung, Ema Sumarna, dalam Diskusi Prediksi Resesi di Balai Kota Bandung, Rabu (12/10/2022). Dia menyampaikan, pertumbuhan ekonomi Kota Bandung pada 2021 mengalami peningkatan dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi 2020.

Pada tahun 2021 ekonomi tumbuh sebesar 3,76 persen, sementara pada 2020 pertumbuhan ekonomi Kota Bandung mengalami kontraksi sebesar -2,28 persen.

Menurut Ema, pertumbuhan ekonomi tersebut turut dipengaruhi oleh capaian vaksinasi di Kota Bandung yang melebih 100 persen."Sehingga pandemi Covid-19 di Kota Bandung bisa dikendalikan," katanya sebagaimana disiarkan ulang lewat keterangan pers, Rabu (12/10/2022).

Diketahui, pada 2023 nanti Indonesia diprediksi bakal mengalami resesi sebagai dampak dari ancaman resesi global. Ema mengatakan, Pemerintah Kota Bandung turut bersiap atas ancaman tersebut.

Bentuk antisipasi itu, kata dia, di antaranya memaksimalkan belanja pemerintah, pemberian bantuan atau stimulus bagi UMKM, dan memberikan kemudahan dalam pelayanan perizinan untuk investasi.

"Pemkot Bandung juga telah menyusun program kegiatan yang menunjang terhadap pengendalian inflasi, bisa dengan mengandalkan pendapatan lewat jasa. Kita juga harus memprioritaskan Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN)," akunya.

Menurut Ema, jika resesi ekonomi terjadi, hampir semua jenis bisnis baik yang berskala besar maupun berskala kecil akan terkena dampaknya. Resesi ekonomi tidak hanya berpengaruh terhadap pemerintah, tapi juga perusahaan maupun kehidupan individu.

"Perusahaan bisa bangkrut, akan banyak yang diPHK, sehingga jumlah pengangguran meningkat," ungkapnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya