Â
Liputan6.com, Jakarta - Video air laut surut di Bangka Tengah menjadi viral di media sosial. Video itu lantas dikaitkan dengan narasi akan terjadi tsunami hingga menjadi kabar burung yang beredar di masyarakat.
Terkait ha itu, Kepala Badan Penanganan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Mikron Antariksa menegaskan, isu tsunami di Kabupaten Bangka Tengah merupakan informasi 'hoax' alias bohong. Mikron mengatakan Babel tidak termasuk dalam patahan dunia yang mengakibatkan tsunami.
Advertisement
"Saya mengimbau kepada seluruh masyarakat, agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," kata Mikron Antariksa di Pangkalpinang, Kamis (13/10/2022).
Terkait air laut surut di perairan Kabupaten Bangka Tengah pada Rabu (12/10/2022), Mikron mengatakan, hal itu dipengaruhi fenomena pasang surut yang biasa, terlebih gaya tarik bulan (full moon pada 10 hingga 12 Oktober 2022) yang besar menyebabkan air surut sampai jauh.
"Fenomena air pasang yang jauh ini tidak perlu kawatir, karena air akan kembali ketika gaya tarik tersebut melemah atau saat air laut akan pasang," ujarnya.
Â
Faktanya
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sendiri masuk tipe pasut diurnal (tunggal), yang berarti dalam satu hari terjadi satu kali pasang dan satu kali surut. Selain itu, Bangka Belitung tidak masuk dalam patahan-patahan dunia yang dapat mengakibatkan tsunami, malah harus lebih fokus ke patahan di laut Provinsi Sumatera Barat Sumbar.
"Jadi fenomena pasang surut air laut ini dipengaruhi bulan dan saat ini dikenal sebagai musim barat dan bulan pun berada dekat dengan bumi," kata Mikron.
Mikron memastikan masyarakat tidak perlu khawatir karena fenomena itu merupakan pasang surut musiman, apalagi Babel tidak termasuk dalam lempeng aktif gempa yg akibatkan tsunami.
"Kami berharap masyarakat jangan panik menyikapi isu-isu tsunami yang akan terjadi di daerah ini," katanya.
Advertisement