Gesekan Rasa Masyarakat Toraja dalam Alat Musik Geso'-Geso'

Salah satu daerah di Indonesia yang memiliki ragam musik tradisional adalah Tana Toraja.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 26 Okt 2022, 19:00 WIB
Diterbitkan 26 Okt 2022, 19:00 WIB
Koleksi Busana Terinspirasi Warisan Toraja di Kampanye Unity in Diversity
The Apurva Kempinski Bali menggandeng desainer Dwi Iskandar dalam koleksi kolaborasi "Exotic Toraja". (dok. The Apurva Kempinski Bali)

Liputan6.com, Makassar - - Musik tradisional merupakan salah satu keunikan yang dimiliki Indonesia. Alat musik tradisional umumnya diciptakan oleh masyarakat dan dikembangkan secara turun-temurun.

Salah satu daerah di Indonesia yang memiliki ragam musik tradisional adalah Tana Toraja. Tak hanya soal vokal, di Tana Toraja juga terdapat beragam alat musik tradisional, salah satunya geso'-geso'.

Geso'-geso' umumnya digunakan oleh masyarakat Tana Toraja saat mengadakan upacara tradisional, seperti upacara kematian, perkawinan, kelahiran, ataupun syukuran. Alat musik ini bisa dimainkan secara individu maupun berkelompok.

Jika dimainkan secara berkelompok, maka yang dilakukan untuk menyamakan nada adalah dengan menyelaraskan bunyi masing-masing alat musik geso'-geso' pada setiap pemain, sehingga akan terdengar harmonis. Namun, nada yang dihasilkan oleh masing-masing pemain harus berbeda satu sama lain.

Dalam penyajiannya, alat musik ini tidak ada unsur campuran musik vokal. Umumnya, alat musik ini hanya dimainkan sebagai instrumen tunggal.

Geso'-geso' didesain sederhana dengan adanya ruang yang disebut resonator. Alat musik sederhana ini terbuat dari kayu yang bersifat keras dan kuat, dengan tambahan dari tempurung kelapa dan kulit hewan sebagai penutupnya.

Kulit hewan yang digunakan biasanya adalah kulit biawak. Adapun bunyi yang dihasilkan dari alat musik ini bersumber dari senar.

Geso’-geso’ terdiri dari fingerboard, tetapi tidak mempunyai fret. Uniknya, alat musik ini hanya memiliki satu dawai saja yang terbuat dari riti atau tasi.

Alat musik ini dimainkan dengan cara digesek menggunakan penggesek khusus yang terbuat dari serabut ijuk (kajo). Melansir dari "Analisis Etnografi Alat Musik Tradisional Geso'-geso' dari Toraja" oleh Aris Bidang dan Wahyu Lestari, alat musik ini sebenarnya juga digunakan sebagai alat untuk mengekspresikan perasan.

Menurut tokoh-tokoh musik tradisional, alat musik ini muncul dengan dilatarbelakangi oleh pemahaman mitos tentang anak yang hilang, sehingga secara bunyi, sebenarnya alat musik ini merupakan musik yang bernuansa sedih. Tidak ada nada khusus yang dihasilkan oleh alat musik geso'-geso', hanya saja nada yang dihasilkan akan sesuai dengan perasaan dari orang yang memainkannya.

 

Penulis: Resla Aknaita Chak

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya