15 Permainan Anak yang Mulai Tergerus Zaman, Sebagian Masih Sangat Tradisional

Berikut beberapa permainan tradisional yang mulai tergeser oleh perkembangan zaman

oleh Switzy Sabandar diperbarui 04 Nov 2022, 10:00 WIB
Diterbitkan 04 Nov 2022, 10:00 WIB
Permainan Tradisional di Pekan Kebudayaan Nasional
Seorang anak bermain permainan tradisional Engklek pada Pekan Kebudayaan Nasional di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu (12/10/2019). Perhelatan itu dimeriahkan kompetisi olahraga tradisional berupa permainan rakyat seperti egrang, lari balok, terompah panjang, dan hadang.. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Yogyakarta - Jika dahulu permainan tradisional begitu menjamur, kini permainan-permainan anak yang umumnya dilakukan di luar rumah tersebut hampir tak pernah disentuh lagi. Zaman dan teknologi yang semakin berkembang seolah menggeser permainan-permainan tradisional tersebut.

Perlahan, kehadiran permainan tradisional yang dahulu begitu digandrungi pun mulai ditinggalkan. Ragam permainan yang ada di gadget menjadi salah satu penyebab tergesernya permainan tradisional anak saat ini.

Padahal, permainan tradisional merupakan salah satu kekayaan Indonesia yang harus dilestarikan. Berikut beberapa permainan tradisional yang mulai tergeser oleh perkembangan zaman:

1. Petak umpet

Permainan petak umpet terdiri dari satu orang yang bertugas sebagai penjaga dan beberapa orang yang bersembunyi. Orang yang menjaga diharuskan menutup mata sambil menghitung angka dalam beberapa hitungan.

Saat hitungan tersebut berjalan, pemain lain harus mencari tempat persembunyian secepat mungkin. Usai hitungan selesai, penjaga harus mencari tempat persembunyian pemain lain satu per satu.

Sementara, pemain yang bersembunyi harus segera berlari menuju ke tempat si penjaga menghitung angka. Ia yang lebih dulu sampai ke tempat penjaga menghitung angka dianggap sebagai pemenang dan terbebas dari tugas menjadi penjaga di putaran permainan berikutnya.

2. Bola bekel

Bola bekel biasanya dimainkan oleh anak perempuan. Meski demikian, tak jarang ada juga anak laki-laki yang ikut memainkannya.

Permainan ini membutuhkan satu bola bekel yang terbuat dari karet serta beberapa biji bekel. Biji bekel bisa berupa apa saja, seperti cangkang keong, bekas tutup botol minuman, atau biji bekel yang memang dibuat khusus untuk permainan ini.

3. Ketapel

Ketapel merupakan alat yang terbuat dari ranting atau kayu pohon berbentuk huruf Y. Pada dua rantingnya terdapat karet untuk melepaskan tembakan.

Peluru yang digunakan pun bermacam-macam, ada yang menggunakan buah kecil, potongan bawang, batu kecil, dan lainnya. Ketapel biasanya digunakan untuk menembak burung atau target lainnya.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

Bakiak

4. Bakiak

Bakiak merupakan permainan yang menggunakan terompah panjang. Dalam permainan bakiak biasanya terdiri dari tiga orang.

Kunci dari permainan ini adalah kekompakan dari masing-masing tim saat bersama-sama berjalan menggunakan bakiak. Jika tidak selaras, maka yang lainnya akan ikut terjatuh.

5. Gasing

Gasing umumnya terbuat dari kayu atau plastik. Permainan ini membutuhkan skill yang mengharuskan pemainnya mampu melontarkan gasing agar berputar selama mungkin.

7. Ular naga

Permainan ular naga biasanya dimainkan oleh tujuh hingga sepuluh orang dengan dua orang sebagai penangkap. Permainan ini mengharuskan peserta berbaris memanjang layaknya ular, sementara dua penjaga akan berperan sebagai 'gua' dengan mengaitkan kedua tangan setinggi mungkin.

Peserta yang membentuk barisan ular pun harus melewati gua tersebut dengan menyanyikan lagu. Ketika lagu selesai, dua peserta yang berperan sebagai gua pun akan menangkap salah satu peserta.

Peserta yang tertangkan bertugas menjadi penjaga di permainan selanjutnya. Permainan ini akan terus berlanjut hingga semua pemain sepakat untuk berhenti bermain.

 

Engklek

8. Engklek

Permainan engklek dimainkan dengan cara melompati beberapa persegi yang digambar dengan menggunakan kapur di tanah. Ada berbagai macam bentuk engklek yang bisa digambar, seperti engklek orang, engklek pesawat, engklek almari, dan sebagainya.

Pemain harus melemparlan batu atau potongan genteng ke salah satu kotak. Setelah itu, mereka harus melewati kotak-kotak tersebut dengan hanya menggunakan satu kaki.

9. Pesawat kertas

Permainan yang satu ini terbilang menjadi permainan yang paling sederhana. Permainan ini hanya memerlukan satu kertas yang dilipat membentuk pesawat.

Tak ada jumlah peserta dalam permainan ini karena permainan ini bisa dilakukan sendiri. Permainan ini biasanya dilakukan saat sedang merasa bosan.

10. Kelereng atau Gundu

Permainan kelereng atau gundu hanya perlu menyentil bola kelereng ke arah kelereng lawan. Banyak jenis dalam permainan kelereng yang biasa digunakan, yakni bentuk panah, lingkaran, hingga satu lawan satu.

11. Congklak atau Dakon

Congklak atau dakon merupakan suatu permainan tradisional yang dikenal dengan berbagai macam nama di seluruh Indonesia. Terdapat peralatan khusus dalam permainan ini yakni berupa papan congklak memanjang dengan beberapa cekungan yang berfungsi sebagai 'gentong'.

Gentong-gentong tersebut diisi dengan beberapa biji congkak yang terbuat dari biji-bijian dari tumbuh-tumbuhan dan batu-batu kecil. Permainan ini hanya bisa dimainkan oleh dua orang saja.

 

Lompat Tali

12. Lompat tali

Lompat tali adalah sebuah permainan yang biasanya dimainkan oleh tiga orang atau lebih. Dua orang bertugas sebagai penjaga yang mengayunkan tali, sementara yang lainnya bertugas melewati tali tersebut tanpa menyentuh atau tersangkut.

Tali dalam permainan ini dibuat dari karet gelang yang dirangkai sepanjang mungkin. Untuk membutnya lebih kuat, biasanya karet yang akan dirangkai tak hanya terdiri dari satu karet saja, melainkan dari dua hingga tiga karet.

13. Gobak sodor

Gobak sodor atau galah asin adalah permainan berkelompok. Dalam permaianan ini, masing-masing kelompok bertugas menghalangi lawan untuk mencapai garis akhir.

14. Monopoli

Monopoli merupakan permainan papan (dari kertas) yang mengharuskan para pemainnya berlomba untuk menguasai semua petak di atas papan. Pengusaan petak tersebut bisa didapatkan melalui pembelian, penyewaan, dan pertukaran properti dalam sistem ekonomi yang disederhanakan.

Setiap pemain akan melemparkan dadu secara bergiliran untuk memindahkan bidaknya. Ketika bidak tersebut menginjak petak yang belum dimiliki oleh pemain lain, ia dapat membeli petak tersebut sesuai harga yang tertera.

Jika petak tersebut sudah dibeli, maka saat pemain lain mendarat di petak tersebut, ia harus membayar sejumlah denda kepada pemilik petak. Adapun uang yang digunakan dalam permainan ini adalah uang khusus yang hanya didesain untuk permainan ini.

15. Ular tangga

Sama seperti monopoli, permainan ular tangga juga menggunakan papan yang terbuat dari kertas. Papan permainan ini dibagi dalam kotak-kotak kecil.

Pada beberapa kotak kecil tersebut, terdapat sejumlah 'tangga' dan 'ular' yang menghubungkannya dengan kotak lain. Jika pemain menginjakkan kaki di tangga, maka ia berhak naik menuju ke kotak di mana tangga tersebut berujung.

Sementara itu, jika pemain menginjakkan bidak di kepala ular, maka ia harus turun ke kotak di mana ekor ular berujung. Permainan ini bisa dimainkan oleh bebera pemain.

(Resla Aknaita Chak)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya