7 Daerah di Kaltim Zona Merah Covid-19, Pandemi Belum Selesai

Pandemi belum usai, sejumlah daerah di Kalimantan Timur masuk zona merah Covid-19.

oleh Apriyanto diperbarui 05 Nov 2022, 18:00 WIB
Diterbitkan 05 Nov 2022, 18:00 WIB
Kasus Covid-19
Kasus Covid-19 kini kembali merebak, Dinkes Paser berupaya mengejar ketertinggalan target vaksinasi. (Liputan6.com)

Liputan6.com, Paser - Sepekan terakhir kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kaltim melonjak. Dari 10 kabupaten/kota di Benua Etam setidaknya tujuh daerah kini berada pada zona merah Covid-19.

Berdasarkan data terakhir Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kaltim per 3 November 2022, daerah yang berstatus zona merah antara lain Kabupaten Berau 52 kasus, Kutai Timur 82 kasus, Kutai Barat 63 kasus, Kutai Kartanegara 210 kasus, Kota Balikpapan 597 kasus, dan 214 kasus di Samarinda.

Sementara Kabupaten Paser serta Kota Bontang masing-masing 26 dan 44 kasus, kini berstatus zona oranye. Sedangkan Mahakam Ulu zona kuning dengan 4 kasus. Masih pada hari yang sama terdapat penambangan pasien terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 180 kasus.

Yakni Kabupaten Berau 7 kasus, Kutai Barat 11 kasus, Kutai Kartanegara 27 kasus, Kutai Timur 17 kasus, Paser 4 kasus, Penajam Paser Utara 2 kasus, Bontang 7 kasus Samarinda 21 kasus, Mahakam Ulu 0 kasus, dan Kota Balikpapan 83 kasus serta 1 kasus Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN).

Sedangkan untuk pasien sembuh Covid-19 sebanyak 85 kasus, dan 1 kasus pasien meninggal dunia yakni di Kabupaten Kutai Barat. Dikonfirmasi Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Paser, dr I Dewa Made Sudarsana melalui Kabid Pengendalian dan Penyakit Dinkes Paser, dr Ainun Jariah menuturkan, sejatinya wilayah selatan Kaltim ini tak pernah status zona hijau sejak akhir 2021 lalu.

"Tepatnya sejak 12 Desember 2021 lalu tidak pernah nol kasus (terkonfirmasi positif). Jadi tak pernah terjadi kekosongan kasus, tapi enggak pernah sampai zona oranye," tutur Ainun Jariah.

Untuk yang terkonfirmasi positif dikatakannya ada yang menjalani isolasi mandiri hingga dirawat di RSUD Panglima Sebaya, semua kembali pada gejala yang dialami pasien, yakni ringan, sedang hingga berat. Sementara untuk ruang rawat ia menuturkan tak ada persoalan termasuk fasilitas kesehatan lainnya.

"Ruang yang sebelumnya digunakan kini mulai dipersiapkan lagi," ungkapnya.

Dengan merebaknya kasus terkonfirmasi Covid-19 akhir-akhir ini di Kaltim, khususnya di Kabupaten Paser ia meminta semua lapisan masyarakat untuk mewaspadai lonjakan kasus dengan selalu menerapkan protokol kesehatan. Sementara untuk ketersediaan vaksin saat ini dikatakannya tidak ada.

"Vaksin saat ini memang kosong, tetapi pada 5 November nanti akan ada pasokan vaksin yang akan diperuntukkan untuk masyarakat guna mencapai 70 persen. Saat ini capaian vaksinasi booster baru 30 persen," beber dia.

Pembelajaran Jarak Jauh

Kasus Covid-19
Pembelajar di sekolah diminta untuk tetap menerapkan Prokes Covid-19. (Liputan6.com)

Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Paser, Yunus Syam mengatakan jika belajar mengajar di sekolah tetap menerapkan protokol kesehatan (Prokes) pencegahan Covid-19.

"Sampai sekarang kami tetap siaga mengenai Covid-19 ini. Dan teman-teman (pihak) sekolah masing menganggarkan untuk perlengkapan Prokes," jelas Yunus.

Untuk pembatasan jumlah siswa dalam tiap ruang kelas, tak menutup kemungkinan kembali diberlakukan seperti sebelumnya yakni 50 persen jika kasus Covid-19 merebak.

Sementara itu, Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Paser, Yairus Pawe berpesan untuk semua lapisan masyarakat untuk tetap menerapkan Prokes dalam keseharian. Dalam waktu dekat juga pihaknya bakal memanggil dinas terkait membahas lonjakan Covid-19 dalam beberapa pekan terakhir ini.

"Langkah kongkret apa yang diambil sehingga bisa melandai dan zona hijau. Termasuk bagaimana daya tampung rumah sakit, saat ini sudah 26 kasus terkonfirmasi positif kita semua harus proaktif," kata dia.

 

 

 

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya