Mencari Solusi Mengatasi Resesi Usai Pandemi Covid-19

Banyak perusahan yang di kelola terancam gulung tikar akibat dampak terjadinya resesi tahun 2023 mendatang

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Nov 2022, 21:18 WIB
Diterbitkan 07 Nov 2022, 10:06 WIB
Mencari Solusi Mengatasi Resesi Usai Pandemi Covid-19
Sampriatna saat mengisi sebagai pemateri di Pondok Qur'an Digitalpreneur Cirebon. (Istinewa)

Liputan6.com, Cirebon Pandemi Covid-19 berimbas kepada lumpuhnya sektor ekononmi. Bahkan, bayang-bayang resesi tahun 2023 membuat sejumlah masyarakat khawatir.

Owner Multi Brand and Product Sampriatna mengatakan, untuk menghadapi keterpurukan akibat pandemi covid-19, dibutuhkan seorang generalis sukses dalam membangkitkan perekonomian nasional.

Dia menjelaskan banyak perusahan yang di kelola terancam gulung tikar akibat dampak terjadinya resesi 2023.

"Ancaman resesi 2023, dimana suatu kondisi perekonomian suatu negara sedang memburuk yang terlihat dari Produk Domestik Bruto (PDB) yang negatif. Ini akan berpengaruh kepada perusahan apakah bisa bertahan atau tidak," ucapnya saat mengisi sebagai pemateri di Pondok Qur'an Digitalpreneur Cirebon, Minggu (6/11/2022).

Sam mengatakan, ancaman resesi akan berdampak nyata. Salah satunya, terjadi perlambatan ekonomi hingga pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

Sam menambahkan, bangsa ini butuh seseorang generalis untuk menciptakan brand-brand unggulan. Brand tersebut, kata dia, tidak hanya bersaing di nasional tapi mampu masuk ke pasar Internasional. 

Menurut dia pembisnis generalis sudah menyiapkan segala kemungkinan dan dampak apabila terjadi resesi 2023.

Saksikan video pilihan berikut ini: 

Penjelasan Generalis

"Maksudnya walaupun Indonesia saat ini tidak terlalu terdampak tapi orang-orang di sekitar kita banyak kena PHK jadi supaya saling terbantu dengan membuka lapangan pekerjaan, jadi tidak tergantung bekerja di perusahaan,"ujarnya.

Pengertian dari generalis kata Sam adalah merupakan lawan kata dari spesialis. Pengusaha generalis, kata dia, sempat mempelajari hal apapun tapi tidak fokus pada satu produksi. 

"Contohnya, kayak saya menciptakan produk umpan pancing, brand Nusa Fishing padahal tidak hobi mancing, saya mempelajari dan melakukan riset dan fokus tidak memikirkan produksi lainnya dulu. Dan yang paling penting ketika kita sudah punya produk sudah paham baru masuk ke marketing untuk memasarkan produk kita," paparnya.

Tujuan menciptakan generalis baru agar mampu menciptakan lapangan kerja seluas-luasnya. Dan nantinya mampu meningkatkan roda perekonomian nasional.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya