8 Hal yang Tidak Boleh Dilakukan di Bali

Daerah ini menjadi salah satu daerah yang masih menjunjung tinggi nilai kebudayaan terutama kebudayaan Bali yang sangat melekat dengan kepercayaan yang dianut di sana.

oleh Natasa Kumalasah Putri diperbarui 10 Nov 2022, 10:00 WIB
Diterbitkan 10 Nov 2022, 10:00 WIB
Sembahyang Hari Raya Galungan di Bali
Seorang perempuan umat Hindu membawa sesajen untuk perayaan hari raya Galungan di Pura Jagat Natha di Denpasar, Bali, Rabu (8/6/2022). Di tahun 2022 ini, Hari Raya Galungan jatuh pada tanggal 8 Juni dan diikuti Hari Raya Kuningan pada tanggal 18 Juni. (SONNY TUMBELAKA / AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia menjadi salah satu negara yang mempunyai banyak sekali keberagaman budaya dan masih melekat sampai saat ini. Ketika kita mengunjungi daerah-daerah yang ada di Indonesia tentunya adat istiadat harus kita pahami dan hormati.

Contohnya saja salah satu daerah yang sering dikunjungi baik oleh wisatawan lokal dan wisatawan asing adalah Pulau Bali atau Pulau Dewata.

Daerah ini menjadi salah satu daerah yang masih menjunjung tinggi nilai kebudayaan terutama kebudayaan Bali yang sangat melekat dengan kepercayaan yang dianut di sana.

Dilansir dari Databoks, Bali menjadi salah satu wilayah di Indonesia yang mayoritas atau sebanyak 3,71 juta jiwanya beragama Hindu. Keagamaan dan kebudayaan di Bali masih sangat melekat dan sebagai pendatang harus bisa memahami dan menghormati aturan-aturan yang ada di sana.

Berikut dilansir dari berbagai sumber adalah beberapa hal-hal yang harus diperhatikan dan tidak boleh dilakukan ketika kamu sedang berada di Bali:

1. Dilarang melangkahi apalagi menginjak sesajen

FOTO: Khidmat Perayaan Nyepi di Kampung Bali Bekasi
Sesajen terlihat di depan salah satu rumah warga saat perayaan Hari Raya Nyepi di Kampung Bali, Harapan Jaya, Bekasi, Jawa Barat, Minggu (14/3/2021). Puryanto selaku pecalang mengungkapkan, 40 persen warga di kampung ini adalah umat Hindu. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

1. Dilarang melangkahi apalagi menginjak sesajen

Sesajen atau istilah lainnya adalah canang merupakan sebuah persembahan yang setiap hari dipersembahkan oleh umat Hindu di Bali untuk menghormati pencipta alam. Biasanya sesajen ini disimpan di toko-toko yang ada di Bali.

Maka dari itu, kamu harus memperhatikan langkahmu ketika berkunjung ke sana jangan sampai terinjak.

2. Berkata kasar ketika ada upacara adat

Ketika berkunjung ke Bali terutama sedang ada upacara adat, kamu harus memperhatikan ucapan yang akan kamu sampaikan, jangan sampai melontarkan kata-kata kasar.

Biasanya di Bali ada upacara-upacara adat yang bisa menutup jalan seperti upacara Ngaben. Maka dari itu, alih-alih berkata kasar karena perjalananmu tertunda, kamu harus bisa memahaminya dan menghormati budaya yang sedang dijalani.

3. Dilarang keluar ketika Nyepi

Ketika Hari Raya Nyepi di Bali, kamu dilarang untuk keluar rumah ataupun hotel, baik menyalakan api ataupun lampu karena akan ada pecalang yang mengawas ketika perayaan Nyepi berlangsung. Adapun jika harus keluar karena keperluan mendadak mulai dari sakit ataupun melahirkan masih bisa diizinkan.

4. Menyentuh kepala warga Bali

Orang Bali mempunyai keyakinan bahwa kepala merupakan bagian yang paling suci dalam tubuh. Maka dari itu, kepala sangat tidak boleh disentuh atau dihindari untuk dipegang bahkan jika ingin mengelus kepala anak-anak sebagai tanda kasih juga dianggap tidak sopan.

5. Buang air kecil sembarangan

20170405-Umat Hindu Bali Rayakan Galungan-AFP
Sejumlah wanita Hindu membawa sesajen menuju pura untuk sembahyang Hari Raya Galungan di Jimbaran, Bali, Rabu (5/4). Galungan dirayakan oleh umat hindu di Bali sebagai hari kemenangan Dharma (Kebaikan) melawan Adharma (Keburukan). (SONNY TUMBELAKA/AFP)

Bali mempunyai beberapa area-area suci yang bahkan pepohonannya juga banyak dianggap sebagai daerah yang sakral dan disembahyangi. Maka dari itu jangan sampai buang air kecil sembarangan.

6. Jika akan tinggal cukup lama harus membuat Kipem

Biasanya di Bali jika akan tinggal lama disarankan harus membuat KTP sementara bernama Kipem. Sebab, biasanya pihak banjar di Bali akan rutin menggelar razia Kipem dan jika tidak memilikinya akan terkena hukuman adat hingga pengusiran.

7. Memasuki tempat suci

Di Bali, ada beberapa tempat wisata yang mempunyai aturan yang harus dipatuhi yaitu misalnya ketika memasuki tempat suci harus menggunakan selendang (anteng) dan kain.

Peraturan tersebut juga biasanya diikuti oleh semuanya termasuk warga Bali sendiri. Biasanya juga jika perempuan tengah menstruasi ada beberapa tempat suci yang melarang perempuan untuk masuk karena tempat wisata yang disucikan.

8. Jaga sikap dan tutur kata ketika di tempat suci

Selain mematuhi aturan yang ada tentunya harus menjaga sikap serta tutur kata ketika memasuki tempat suci, sopan santun harus dijunjung tinggi terutama ketika berbicara bahkan ketika akan membuang sampah pun jangan membuangnya sembarangan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya