Liputan6.com, Pekanbaru - Peredaran narkoba di Riau tak pernah ada hentinya. Sudah ratusan orang tertangkap dengan barang bukti puluhan kilogram sabu, pil ekstasi, dan daun ganja kering disita tahun ini oleh Polda Riau dan jajaran.Â
Banyaknya yang tertangkap tak lantas membuat barang haram itu berhenti masuk ke Riau, biasanya dari Malaysia. Setiap hari selalu ada saja kabar ada orang tertangkap dengan barang bukti beragam beratnya.
Advertisement
Baca Juga
Narkoba ini menyasar semua kalangan di Riau. Ada yang menjadi pecandu biasa dengan rehabilitasi beberapa pekan, bahkan ada yang tergolong berat sehingga harus dirawat di Instalasi Napza, Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Tampan, Pekanbaru.Â
Saat ini, ada 32 pasien penyalahgunaan narkoba dirawat di sana. Mereka berjuang lepas dari jeratan narkoba dengan ragam motode penyembuhan yang dilakukan petugas medis dan kepolisian.Â
Salah satunya adalah konseling kejiwaan oleh Tim Psikolog Polda Riau bekerjasama dengan Direktorat Reserse Narkoba. Ada juga muhasabah, healing, hingga family support.Â
Para pasien berurai air mata ketika kegiatan muhasabah berlangsung. Apalagi dengan kedatangan pihak keluarga yang dihadirkan kepolisian sebagai penyemangat.Â
Momen bertemu keluarga bagi pasien di Instalasi Napza jarang terjadi. Ada aturan yang mengharuskan para pasien membatasi bertemu keluarga selama rehabilitasi berlangsung.Â
Seorang pasien penyalahgunaan narkoba, Riki mengaku sangat bahagia ketika bertemu dengan keluarga. Tiga bulan menghuni tempat tersebut dengan pasien lainnya, selama itu pula tidak pernah bertemu keluarga.Â
"Hari ini sangat luar biasa, kami dapat bertemu keluarga, di momen inilah kami bisa melepas rindu dengan keluarga, melepas kangen, terima kasih buat semuanya," ujar Riki.
Â
**Liputan6.com bersama BAZNAS bekerja sama membangun solidaritas dengan mengajak masyarakat Indonesia bersedekah untuk korban gempa Cianjur melalui transfer ke rekening:
1. BSI 900.0055.740 atas nama BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional)2. BCA 686.073.7777 atas nama BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional)
Semoga Lebih Baik
Riki mengaku dirinya sempat terjebak penyalahgunaan narkotika. Sejak hari pertama menjalani perawatan, dia bertekad memangkas perilaku yang tak baik dan tak benar tersebut.Â
"Semoga saya bisa berbuat yang terbaik untuk keluarga saya, jauh dari narkoba," jelas Riki.
Sementara itu, Direktur Reserse Narkoba Polda Riau Komisaris Besar Yos Guntur menuturkan, kedatangannya sebagai bentuk kepedulian bagi pasien yang ingin lepas dari narkoba.Â
"Suami ketemu istri, anak berjumpa orangtuanya, dan sebaliknya, mereka minta maaf, dan mereka juga mohon pengampunan dari keluarganya," ujar Yos Guntur.
Para pasien setelah bertemu dengan keluarga, tambah Yos Guntur, berjanji tidak akan mengulangi terjerumus narkoba.Â
"Mereka sadar, ini upaya memanusiakan manusia, kendati mereka terjerat narkoba, tapi tidak boleh dijauhi," ujar Yos Guntur.Â
Yos Guntur berharap para pasien usai dirawat bisa kembali diterima masyarakat. Selain itu, bisa produktif melanjutkan hidup dan bermanfaat bagi sesama.Â
Selain memberikan semangat, Yos Guntur juga menyerahkan bantuan tali asih kepada pasien di Instalasi Napza.
Advertisement