Liputan6.com, Yogyakarta - Salah satu kota dengan kekayaan destinasi wisata adalah Yogyakarta. Salah satu daerahnya, yakni Kaliurang, menyimpan destinasi wisata keluarga yang menarik.
Berikut tiga destinasi wisata keluarga Kaliurang:
1. Bhumi Merapi
Advertisement
Agrowisata Bhumi Merapi berlokasi di Jalan Kaliurang KM.20, Pakem, Sleman, Yogyakarta. Selain menyajikan wisata edukasi budi daya ternak dan perkebunan, Bhumi Merapi juga populer dengan spot fotonya, seperti Santorini, Alpen, Arab Street, Mural Renaissance, dan lainnya.
Agrowisata ini memiliki beragam hewan ternak, seperti kelinci, kambing, domba, dan bebek. Selain itu, ada juga koleksi hewan eksotis, seperti ular, iguana, kura-kura, burung hantu, burung merak, dan lainnya.
Baca Juga
Pada bagian belakang, terdapat kuda yang bisa ditunggangi anak-anak. Hanya dengan membayar Rp20.000 saja, anak-anak sudah bisa berkuda selama satu putaran.
2. Ledok Sambi
Ledok Sambi berlokasi di Jalan Kaliurang KM.19, Pakem, Sleman, Yogyakarta. Destinasi wisata ini cocok untuk kamu yang ingin piknik dan berkemah di pinggir sungai di lembah.
Suasana Ledok Sambi sangat hijau dan asri. Suara air sungai yang mengalir seolah menambah ketenangan dan ketentraman hati.
Destinasi wisata ini menawarkan beberapa paket yang bisa dipilih, seperti corporate outing, family outing, school outing, dan special program. Beragam kegiatan, mulai dari fun games, membajak sawah, naik perahu, hingga melukis gerabah bisa kamu nikmati di Ledok Sambi
3. Merapi Park
Merapi Park berlokasi di Jalan Kaliurang KM.22,5, Pakem, Sleman, Yogyakarta. Hanya dengan mengunjungi destinasi wisata ini, kamu akan diajak berkeliling dunia.
Wisata ini biasa disebut The Worlds Landmark Merapi Park atau The Small Worlds. Destinasi wisata ini menampilkan miniatur bangunan landmark dari seluruh penjuru dunia.
Selain itu, ada setidaknya 17 wahana yang bisa dinikmati. Beberapa di antaranya adalah berfoto dengan latar belakang Brandenburg Gate Berlin, swafoto di Menara Miring Pisa, hingga berfoto dengan latar belakang Menara Eiffel dan kincir angin Belanda.
Penulis: Resla Aknaita Chak