Konflik Keluarga Keraton Solo Memanas, Gerbang Keraton Saksi Bentrokan

Konflik internal Keraton Kasunanan Surakarta atau Keraton Solo kembali memanas. Insiden penyerangan terjadi di keraton pada Jumat malam Sejumlah kerabat mengalami luka.

oleh Fajar Abrori diperbarui 24 Des 2022, 15:37 WIB
Diterbitkan 24 Des 2022, 15:33 WIB
Keraton Solo
Keraton Surakarta Hadiningrat atau Keraton Solo. (Liputan6.com/Fajar Abrori)

Liputan6.com, Solo - Konflik internal Keraton Kasunanan Surakarta kembali memanas. Sekelompok orang diduga melakukan kekerasan di kompleks keraton pada Jumat malam (23/12/2022).

Akibat insiden tersebut, beberapa kerabat mengalami luka

Perwakilan Lembaga Dewan Adat Keraton Kasunanan Surakarta, KP Eddy Wirabhumi mengatakan kericuhan berawal ketika sekelompok orang memaksa untuk masuk ke dalam kompleks keraton dan mengunci akses pintu masuk. Saat kejadian tersebut, sejumlah keluarga keraton sempat mendapatkan tindak kekerasan.

“Tiba-tiba mereka sekitar 50-60 orang itu memaksa nutup lagi. Mas Yudis (BRM Yudhistira) cucunya raja itu digebuki. Gusti Devi (putri Sinuhun Paku Buwono XIII Hangabehi) digebuki,” kata dia, Sabtu (24/12/2022).

Menurut Eddy, akibat insiden tersebut dua anggota keluarga keraton itu mengalami luka memar. Sedangkan anggota keluarga lainnya, BRM Suryo Mulyo malah ditodong pistol. Adanya kejadian itu Lembaga Dewan Adat Keraton Kasunanan Surakarta pun mengecam tindakan kekerasan tersebut.

Lha yo do nesu (pada marah) dan bereaksi,” ujar Eddy yang merupakan suami dari GKR Wandansari Koes Moertiyah atau Gusti Moeng.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

Ajakan Rukun

Eddy enggan menyebut asal kelompok puluhan orang yang melakukan tindak kekerasan saat merangsek merebut gerbang pintu masuk Keraton Surakarta. Namun seperti diketahui selama ini konflik internal keraton melibatkan kubu Lembaga Dewan Adat Keraton Kasunanan Surakarta dengan kubu Raja Paku Buwono XIII Hangabehi.

“Saya nggak usah ngomong pihak mana lah, pokoknya gitu aja dah,” kata dia.

Sebagai anggota keluarga Keraton Kasunanan Surakarta, ia pun berharap agar konflik yang terjadi di keraton segera rukun kembali. Baik dirinya maupun Gusti Moeng juga telah menyampaikan pesan kepada pihak Sinuhun Paku Buwono XIII Hangabehi untuk bersama-sama menjaga dan melestarikan Keraton Kasunanan Surakarta.

“Ayo dijaga bareng. Ini aset negara, ini aset bangsa dan ini milik dinasti. Ayo bareng-bareng nyambut gawe untuk kebaikan bersama,” ujar dia.

Sementara itu Kapolresta Solo, Kombes Pol Iwan Saktiadi mengatakan kedatangannya ke Keraton Kasunanan Surakarta untuk menindaklanjuti adanya informasi kericuhan yang terjadi di dalam keraton.

“Tadi dari beberapa abdi dalem yang di dalam menyampaikan bahwa ada ramai-ramai atau perselisihan di dalam,” kata dia pada Jumat malam.

Hanya saja siapa yang terlibat dalam perselisihan itu, Iwan mengaku tidak tahu menahu. Meski demikiian pihaknya akan mengumpulkan sejumlah bukti-bukti di lapangan dan meminta keterangan sejumlah saksi.

“Nanti kami akan selidiki sebenarnya ada apa? Kemudian apa yang menjadi penyebabnya? Jika memang ada yang terlibat, siapa yang terlibat,” ucapnya

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya