Mahasiswa Teknik Universitas Hasanuddin Meninggal saat Diksar Mapala

Mahasiswa jurusan arsitektur itu diduga sakit saat mengikuti kegiatan lintas alam.

oleh Fauzan diperbarui 14 Jan 2023, 20:15 WIB
Diterbitkan 14 Jan 2023, 20:15 WIB
Mahasiswa Teknis Unhas meninggal saat ikuti Diksar Mapala (Liputan6.com/Fauzan)
Mahasiswa Teknis Unhas meninggal saat ikuti Diksar Mapala (Liputan6.com/Fauzan)

Liputan6.com, Makassar - Virendy Marjefy Wehantouw (19), mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin Makassar, meninggal saat mengikuti kegiatan Pendidikan Dasar Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) 09. Mahasiswa jurusan arsitektur itu meninggal dunia pada Jumat (13/1/2023) kemarin. 

Berdasarkan informasi yang diterima Liputan6.com, mahasiswa angkatan 2021 itu meninggal dunia saat mengikuti kegiatan lintas alam jalur Tompo Bulu, Kabupaten Maros ke Malino, Kabupaten Gowa. Pihak keluarga sendiri baru mengetahui keadaan Virendy keesokan harinya.

"Iya benar, mahasiswa Teknik meninggal saat Diksar Mapala 09," kata Kabag Humas Universitas Hasanuddin, Supratman S Athana, Sabtu (14/1/2023). 

Supratman mengaku hingga saat ini dirinya juga bekum mengetahui secara rinci kronologi meninggalnya Virendy. Namun ia memastikan bahwa mahasiswa berusia 19 tahun tersebut sempat dibawa ke Rumah Sakit Grestelina Makassar sebelum dibawa ke rumah duka.

"Saya sementara cari tahu juga. Tapi saat ini korban sudah dibawa ke rumah duka," bebernya.

 

Meninggal saat Dievakuasi

Mahasiswa unhas saat dibawa ke RS Grestelina (Liputan6.com/Fauzan)
Mahasiswa unhas saat dibawa ke RS Grestelina (Liputan6.com/Fauzan)

Terpisah, Ketua Mapala 09 Unhas, Ibrahim mengaku bahwa Virendy memang sempat merasa tidak enak badan sebelum mengembuskan nafas terakhirnya. 

"Magrib kemarin, korban tidak enak badan, tapi tetap jalan. Sekitar jam 11 malam itu, ia sudah tidak sadarkan diri," katanya saat ditemui di RS Grestelina Makassar.

Saat korban tak sadarkan diri, panitia pun langsung berusaha mengevakuasi untuk turun dari gunung. Namun, meninggal saat diperjalanan.

"Kami evakuasi dari atas gunung turun ke pemukiman warga sekitat lima jam. Subuh baru tiba. Jadi pagi baru infokan keluarga, karena juga baru dapat jaringan," dia memungkasi. 

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya