Liputan6.com, Serang - Ratusan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Rutan Klas IIB Serang menangis, saat berdoa, berzikir, dan melantunkan ayat suci Al-Qur'an, yang dipimpin oleh Dik Doank, artis yang telah hijrah ke dunia dakwah.
Para WBP meresapi tausiyah yang diberikan Dik Doank, dari balik tembok penjara yang dibangun pada masa kolonial Belanda pada tahun 1885 itu.
Advertisement
Baca Juga
"Hidup itu kuncinya ikhlas, harus bersabar. Sabar itu zikir yang terus-menerus, pikir yang terus dikikir, sampai membelah pikiran yang berkesan," ujar Dik Doank, di Rutan Klas IIB Serang, Selasa (21/2/2023).
Dik Doank kerap berkeliling dari penjara ke penjara untuk memberikan tausiah kepada para WBP. Harapannya, penghuni jeruji besi bisa hidup lebih baik di balik tembok tinggi tahanan maupun saat menghirup udara bebas.
Aktor, penyanyi, sekaligus pembawa acara itu mengaku belajar banyak dari para WBP, agar mampu menjalani hidup lebih baik ke depannya.
"Saya di sini belajar apa itu kemerdekaan. Ini yang pertama kali disini, kita sering berkeliling ke lapas. Kerobokan, Cebongan, Sukamiskin, dan lain-lain. Ini adalah ibadah jalan kesunyian," terangnya.
Tangis WBP Saat Dengarkan Tausiyah
Ratusan WBP sengaja dihadirkan ke mushola Rutan Klas IIB Serang mendengarkan tausiyah Dik Doank, dalam rangka peringatan Isra Miraj. Banyak harapan dan waktu yang tertunda saat WBP hidup di balik penjara tua itu.
Saat bebas nanti, mereka diharapkan bisa menjadi manusia yang lebih baik dan tidak mengulangi perbuatannya lagi, agar tidak kembali tersangkut masalah hukum dan menghuni Rutan Klas IIB Serang.
"Tadi juga ada yang berdoa sampai menangis. Diharapkan (WBP) bisa menjadi pembelajaran dan mempunyai pandangan yang baik, bagaimana nantu ketika mereka berbaur lagi ke masyarakat, berguna bagi nusa bangsa," ujar Maulana Kahfi Fikardin, Kasubsi Pelayanan Tahanan Rutan Klas IIB Serang, Selasa (21/02/2023).
Advertisement