UGM Uji Coba Teknik Baru Deteksi Sumber Panas Bumi Pertama di Ciwidey

UGM tengah mengembangkan teknologi yang mampu mendeteksi titik sumber panas bumi secara lebih akurat. Teknik ini baru ini diklaim untuk pertama kali di uji di lapangan di Ciwidey, Jawab Barat.

oleh Yanuar H diperbarui 06 Mar 2023, 05:00 WIB
Diterbitkan 06 Mar 2023, 05:00 WIB
Energi Panas Bumi. Dok: Pertamina
Energi Panas Bumi. Dok: Pertamina

Liputan6.com, Yogyakarta - Kawasan panas bumi di Ciwidey, Jawa Barat menjadi lokasi pertama uji coba teknik baru deteksi sumber panas bumi lebih akurat oleh Tim Peneliti Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UGM bekerja sama dengan PT. Geo Dipa Energi selaku penyedia lokasi serta perusahaan Geo Flow Imaging Ltd dari Selandia Baru.

Dekan FMIPA UGM Kuwat Triyana, mengatakan kerja sama ini bertujuan mendukung kegiatan eksplorasi sumber energi panas bumi dengan teknik baru  dari tim ahli dari UGM dan Selandia Baru. 

 “Ada teknologi baru yang dikembang oleh tim UGM, dari selandia baru dan tenaga ahli dari Amerika dan Inggris. Konsep baru ini mampu memetakan posisi sumber sumur panas bumi yang lebih detail dan akurat,” ujarnya.

Salah satu penelitinya UGM Wiwit Suryanto, mengatakan pihaknya tengah mengembangkan teknologi geoflow Imaging yang memanfaatkan sumber berbahan bakar jet untuk menghasilkan energi dengan kecepatan tinggi. Tetapi masih di bawah kecepatan suara yang merambat melalui medium bumi untuk direkam oleh ratusan seismometer array di permukaan. 

“Kita meletakkan propelan di bawah tanah dan sinyalnya direkam di permukaan. Ibarat seperti rontgen, propelan tadi  menghasilkan getaran yang membantu tingkat akurasi sebelum  pengeboran,” ujarnya. 

Wiwit menjelaskan teknologi ini bisa diadopsi di seluruh Dunia jika uji coba ini berhasil dan terbukti efektif menentukan titik pengeboran sumber panas bumi yang lebih akurat. 

“Ini kita baru baru pertama kali akan melakukan. Di selandia baru konsepnya sudah selesai, teori bahkan model dan simulasi sudah dilakukan namun belum dilakukan uji di lapangan,” jelasnya.

Wiwit menjelaskan uji coba teknik baru pengeboran sumber panas bumi ini tetap berisiko mengalami kegagalan. Tapi, ia optimis realisasi pengujian di lapangan berhasil sebab dari konsep hingga pemodelan sudah terbukti berhasil dilakukan. 

“Jika ini berhasil nantinya perusahaan eksplorasi tidak lagi harus banyak melakukan titik pengeboran karena sudah mengetahui titik yang betul-betul lebih akurat,” jelasnya.  

CEO Geo Flow Imaging, Ltd, Graeme Saunders menyambut baik keterlibatan tim peneliti UGM dalam pengujian teknologi baru ini di lapangan. Ia berharap nantinya UGM menjadi kampus yang terdepan dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi eksplorasi sumber energi panas bumi. 

"Saya berharap nantinya Indonesia bisa menjadi negara terdepan dalam pengembannan geothermal dan FMIPA UGM memiliki kontribusi besar,” katanya

Sementara Direktur Pengembangan Bisnis dan Eksplorasi PT Geo Dipa, Yudistian Yunis, mengatakan pihaknya membuka peluang bagi para akademisi untuk melakukan riset dalam hal sistem eksplorasi energi panas bumi.  

“Kita ingin nantinya semakin banyak peneliti dan mahasiswa melakukan riset soal panas bumi yang kita lakukan dan kita terbuka dalam menyampaikan data seluas-luasnya untuk kepentingan akademik,” ujarnya. 

Melihat potensi ini Maka FMIPA UGM,  PT Geo Dipa Energi dan Geo Flow Imaging, Ltd, melakukan Penandatanganan Nota Kesepahaman Bersama dalam bentuk kajian Peningkatan Keandalan Perencanaan Panas Bumi melalui Kegiatan Proof of Concept di ruang sidang Dekanat, Kampus FMIPA UGM, Kamis (2/3).

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya