Atap Kantor Pajak Gorontalo Ambruk, Warga Kaitkan dengan Kasus Rafael Alun Trisambodo

Bahkan, kasus ini merembet pada persoalan dugaan pencucian uang hingga pemecatan terhadap Rafael Alun Trisambodo.

oleh Arfandi Ibrahim diperbarui 14 Mar 2023, 12:29 WIB
Diterbitkan 14 Mar 2023, 04:00 WIB
KPP Gorontalo
Kantor Pelayanan Pajak Gorontalo (Arfandi Ibrahim/Liputan6.com)

Liputan6.com, Gorontalo - Hingga kini kasus penganiayaan David Ozora, anak pengurus GP Ansor oleh Mario Dandy anak pejabat pajak terus bergulir. Bahkan, kasus ini merembet pada persoalan dugaan pencucian uang hingga pemecatan terhadap ayah Mario Dandy, Rafael Alun Trisambodo.

Namun, siapa sangka jika dua hari setelah peristiwa penganiayaan terhadap David yang terjadi pada (20/02/2023), bagian bangunan Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Gorontalo roboh. Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 16.15 sore (22/02/2023).

Informasi yang dirangkum Liputan6.com, peristiwa bermula saat itu wilayah Kota Gorontalo tengah diguyur hujan deras. Tiba-tiba, bunyi dentuman keras terdengar dari arah kantor pajak yang mengisyarakatkan ada bangunan yang roboh.

Ketika itu, sebagian pegawai kantor pajak berhamburan keluar gedung. Aktivitas warga sekitar dan pengendara yang melintas di depan kantor pajak juga terhenti sementara melihat peristiwa itu.

Benar saja, atap genteng depan kantor pajak roboh. Terlihat material kayu dan pecahan genteng berserakan di depan kantor lembaga di bawah naungan Kementerian Keuangan itu.

Dengan kejadian itu, banyak masyarakat yang berspekulasi jika robohnya kantor pajak ada hubungannya dengan persoalan yang kini menimpa Dirjen Pajak. Sebagian bahkan menduga ada kejadian serupa di kantor pajak setempat.

"Kami berharap ini bukan sebagai pertanda bahwa persoalan yang menimpa pegawai Dirjen Pajak saat ini terjadi di Gorontalo," kata warga Gorontalo yang namanya tidak mau disebutkan.

Sementara itu, Kepala KPP Gorontalo Suryono ketika dikonfirmasi membenarkan peristiwa tersebut. Namun, dirinya menepis bahwa bukan bangunan kantor pajak yang roboh, akan tetapi hanya atap bagian depan ambruk.

"Bukan roboh ya, jadi gini saya sebelunya saya meminta kementerian PUPR untuk menghitung dan menilai secara teknis. Dan di depan itu sudah dipasangi pembatas agar tidak ada orang yang melewati di depan situ," kata Suryono.

Tiba-tiba, kata Suryono, setelah mereka selesai melaksanakan salat asar, atap itu ambruk. Pihaknya langsung mengarahkan pegawai honorer untuk membersihkan material yang berserakan di depan gedung.

"Alhamdulillah saat peristiwa itu tidak menimbulkan korban jiwa," ia menandaskan.

 

Simak juga video pilihan berikut:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya