Berbuka dengan 'Aia Aka', Pelepas Dahaga Penawar Panas Dalam

Masyarakat Minang juga percaya aia aka mampu meredakan panas dalam.

oleh Novia Harlina diperbarui 29 Mar 2023, 16:00 WIB
Diterbitkan 29 Mar 2023, 16:00 WIB
Aia aka (kiri) minuman tradisional khas Sumatera Barat. (liputan6.com/ Novia Harlina)
Aia aka (kiri) minuman tradisional khas Sumatera Barat. (liputan6.com/ Novia Harlina)

Liputan6.com, Padang - Aia aka, minuman tradisional khas Ranah Minang ini kerap diburu masyarakat sebagai menu berbuka puasa. Selain menyegarkan, sajian ini juga dipercaya meredakan panas dalam, apalagi jika saat cuaca terik.

Minuman ini berwarna hijau, teksturnya kenyal seperti agar-agar dan menyegarkan tenggorokan. Minuman aia aka juga dikenal dengan sebutan 'ubek tawa'.

Masyarakat Minang percaya, sari pati perasan daun cincau yang mengental punya khasiat positif terhadap kesehatan.

Banyak khasiat aia aka yang dipercaya masyarakat Sumbar, di antaranya meredakan panas dalam dan menghilangkan perut kembung.

Aia aka dibuat dari perasan daun cincau, kemudian didiamkan hingga kental seperti agar-agar, disajikan dengan santan dan gula merah. Selain campuran santan dan gula merah, Anda juga bisa memilih penyajiannya dengan air asam.

Tidak terlalu sulit menemukan orang yang menjual minuman ini, terutama di pusat keramaian. Biasanya, penjual menggunakan gerobak dorong.

Salah seorang warga Padang, Yohan (29) mengatakan minuman aia aka kerap menjadi pilihan untuk menu berbuka puasa, apalagi jika tenggorokan terasa tidak nyaman.

"Iya selama ini ampuh, tak hanya saat Ramadan, saya juga kerap membeli di hari biasa," jelasnya.

Segelas aia aka dibanderol dengan harga cukup murah, sekitar Rp5.000 per gelas. Jika ingin dicampur telur ayam kampung atau itik, harganya akan naik jadi sekitar Rp8.000.

Di Kota Padang, penjual Aia aka setiap hari mangkal di jalan Imam Bonjol, dekat halte Trans Metro Padang, Jalan Ahmad Yani, Jalan Jati, dan beberapa lokasi lainnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya