Kunjungan Wisata di Pantai Kukup Gunungkidul Naik, Omzet Pedagang Makanan Olahan Malah Turun

Meski terjadi lonjakan wisatawan yang berkunjung pada musim mudik lebaran 2023, tetapi para pedagang makanan olahan laut justru mengalami penurunan omzet.

oleh Hendro diperbarui 25 Apr 2023, 20:00 WIB
Diterbitkan 25 Apr 2023, 20:00 WIB
Yahmi Pedagang olahan makanan di Pantai Kukup Gunungkidul
Hal ini disampaikan salah satu pedang makanan laut, Yahmi, di Pantai Kukup kelurahan Kemadang, Tanjungsari, Gunungkidul. Penurunan omzet sudah dirasakan sejak hari H Idulfitri beberapa hari yang lalu.

Liputan6.com, Gunungkidul Libur lebaran pada tahun ini tidak sesuai harapan para pedagang makanan olahan hasil laut di Pantai Selatan Gunungkidul. Kendati terjadi lonjakan wisatawan yang berkunjung, tetapi para pedagang makanan olahan laut justru mengalami penurunan omzet.

Hal ini disampaikan salah satu pedang makanan laut, Yahmi, di Pantai Kukup, Kelurahan Kemadang, Tanjungsari, Gunungkidul. Penurunan omzet menurut Yahmi sudah dirasakan sejak Lebaran, Sabtu (22/4/2023) lalu.

Menurut Yahmi, dia bersama pedagang lainnya telah menyiapkan bahan olahan untuk dijual pada lebaran tahun ini. Mulai dari membeli minyak hingga menaikkan stok bahan dari para nelayan di Pantai Baron.

Ia menuturkan omzet penjualan pada libur lebaran tahun ini tidak sesuai harapan dari para pedagang. Meski pengunjung yang datang ke Pantai Kukup ini terbilang ada lonjakan, namun kebanyakan wisatawan tidak membeli makanan olahan hasil laut tersebut.

“Wisatawannya banyak, tetapi pembelinya sedikit. Ya, paling sekarang hanya mampu menjual 5 sampai 10 kilo seharinya,” ucap Yahmi saat ditemui di Pantai Kukup pada Senin (24/4/23) siang.

Dalam sehari, lanjutnya, Yahami dan pedagang lain pada hari hari biasa hanya mampu menjual dagangannya 1 hingga 5 kilogram. Meski ada peningkatan pada libur lebaran tahun ini, namun tak sebanding dengan libur lebaran pada tahun-tahun sebelumnya.

“Dulu bisa menjual 10 hingga 20 kilogram dalam sehari, tetapi tahun ini cuma bisa segitu,” terangnya.

Yahmi menaikkan harga jual dari yang sebelumnya udang baik besar maupun kecil dijual dengan harga Rp 10ribu per kilogramnya, kini dia beserta pedagang lain menjual dengan harga Rp 20ribu.

“Kita naikkan harganya untuk mengganti ongkos produksi, biar enggak rugi-rugi amat, dan untuk jenis makan lain kita juga naikkan 100 persen,” tuturnya.

Kenaikan harga jual tersebut karena para pedagang telah membeli stok bahan yang cukup banyak termasuk juga minyak. Bahkan, modal tersebut didapat dari berutang dengan harapan pada libur lebaran mereka dapat meraup untung. 

Meski ada penurunan omzet para pedagang olahan makanan laut, Pantai Kukup tetap dipadati para pengunjung dari berbagai daerah. Bahkan, dilihat dari kendaraan yang terpakir mayoritas berpelat nomor luar daerah.

Salah satu pengunjung asal Tangerang, Susan mengatakan bahwa ia bersama keluarganya sengaja mengunjungi Pantai Kukup karena keindahan lautnya. Bahkan ia juga menyempatkan diri membeli makanan olahan laut di lokasi tersebut.

“Kami kan hobi makan, jadi santapan makanan laut dari prioritas setelah main air di laut,” terangnya.

Menurutnya, makanan laut di lokasi ini sangat segar karena diambil dari para nelayan yang berada di Pantai Baron. Bahkan, makanan makanan tersebut juga dimasak langsung sehingga saat disajikan masih dalam keadaan hangat.

“Segar dan fresh, makanya kami membeli banyak. Untuk dimakan di sini dan untuk bekal kembali ke Tangerang,” ujarnya.

Terkait harga, Susan menyampaikan bahwa harga makanan disini tergolong murah. Akan tetapi, mahal murahnya makanan yang ada dilokasi ini tergantung dari cara mengolahnya maupun bahan bakunya karena mahal adalah relatif.

Susan berharap, bagi para wisatawan yang hendak ke Gunungkidul hukumnya wajib datang ke Pantai Kukup. Bahkan sudah menjadi keharusan untuk menikmati sajian makanan khas yaitu makanan olahan hasil laut dari para nelayan.

“Wajib dicoba, enak murah dan pantainya itu lho, bikin susah move on,” pungkasnya.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya