Liputan6.com, Pekanbaru - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di perbatasan Kota Dumai dengan Kabupaten Bengkalis sempat padam beberapa waktu lalu. Dalam beberapa hari terakhir kembali berkobar karena tiupan angin kencang ditambah cuaca terik.
Hingga saat ini, kebakaran lahan di perbatasan itu sudah mencapai 70 hektare. Petugas masih berjibaku di lokasi mendinginkan sisa kebakaran agar tak kian meluas.
Advertisement
Baca Juga
"Masih pendinginan, sebelumnya sempat padam namun kembali melebar karena angin kencang," ujar Kepala Polres Kota Dumai Ajun Komisaris Besar Nurhadi Ismanto, Kamis siang, 4 Mei 2023.
Nurhadi menjelaskan, kebakaran lahan sudah masuk ke hari 15. Lokasi mengepulkan asap karena semprotan air petugas.
"Kemarin sempat naik lagi karena angin kencang dan cuaca terik sampai 37 derajat," Nurhadi di Mapolda Riau.
Untuk mencegah makin luasnya lahan yang terbakar, petugas gabungan TNI, Polri, Manggala Agni dan instansi terkait di Satgas Karhutla Dumai telah menggali parit selebar 2 meter.
"Tadi malam tujuh titik api terdeteksi di TKP yang sama, namun pagi ini sudah nihil," lanjutnya.
Penyelidikan sementara, lahan tersebut merupakan milik dari kelompok tani. Pihaknya telah memeriksa ketua kelompok tani namun belum bisa dipastikan batas-batas milik kelompoknya.
"Ini masih didalami, namun namanya sudah didata dan akan diperiksa semua," tutur Nurhadi.
*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Gambut Dalam
Selain cuaca, kondisi gambut di lokasi menjadi rintangan bagi petugas menjinakkan api. Gambut di lokasi memiliki kedalaman hingga 2 meter lebih dan kering karena sudah lama tak diguyur hujan.
"Ini membuat proses pemadaman semakin sulit, walaupun sudah dipadamkan, namun saat kena angin masih menyala lagi," paparnya.
Nurhadi menyebut telah mendatangkan saksi ahli dari IPB, Profesor Bambang Hero untuk mempelajari lokasi kebakaran. Tujuannya mengetahui secara santifik apakah kejadian ini disengaja atau tidak.
Advertisement