Suku Baduy Minta Sinyal Internet Dihapus di Wilayah Mereka

Usulan tersebut sengaja dibuat dengan tujuan memperkecil pengaruh negatif dari internet kepada warga.

oleh Ahmad Apriyono diperbarui 08 Jun 2023, 22:21 WIB
Diterbitkan 08 Jun 2023, 22:21 WIB
Kampung Wisata Suku Baduy
Kampung Wisata Suku Baduy. (Dok. Instagram/@wisatabaduydalam)

Liputan6.com, Jakarta - Bupatu Lebak Iti Octavia Jayabaya, Kamis (8/6/2023) mendapat surat dari Kepala Desa Kanekes, Saija, yang isinya meminta sinyal internet dihilangkan dari wilayahnya. Permohonan itu mencakup wilayah yang diprioritaskan, yaitu wilayah Baduy Dalam, antara lain Cikeusik, Cibeo, dan Cikartawana.

Adapun dua poin isi dari surat tersebut, antara lain poin pertama adalah permohonan penghapusan sinyal internet, atau mengalihkan pemancar sinyal (tower), agar tidak diarahkan ke wilayah tanah ulayat suku Baduy dari berbagai arah, sehingga Tanah Ulayat Badui menjadi wilayah yang bersih dari sinyal internet (blankspot area internet). 

Lalu pon dua, memohon untuk membatasi, mengurangi atau menutup aplikasi, program dan konten negatif pada jaringan internet yang dapat memengaruhi moral dan akhlak generasi bangsa.

Kepala Desa Kanekes, Saija menjelaskan, surat permohonan itu dikirim ke pemerintah usai melalui musyawarah dengan Barisan Kolot di Baduy yang keberatan dengan dua tower yang memancarkan internet ke Tanah Ulayat Baduy.

"Arahan dari Lebaga Adat Baduy ada dua pemancar, satu di Cijahe dan kedua di Sobang, sinyalnya diarahkan ke luar Baduy,” kata Saija Kamis (8/7/2023).   

Bukan tanpa sebab, usulan tersebut sengaja dibuat dengan tujuan memperkecil pengaruh negatif dari internet kepada warga. Meski begitu, di Baduy Luar, sinyal internet masih dibutuhkan untuk bisnis dan komunikasi. 

"Kalau di luar kan banyak yang usaha, jadi masih dibutuhkan untuk bisnis online," katanya.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya