OPINI: Momentum Gorontalo Wujudkan Bank Syariah

RUPS yang juga dihadiri pemerintah daerah dari Provinsi Sulawesi Utara itu dianggap belum mengakomodasi aspirasi pemegang saham dari Gorontalo

oleh Arfandi Ibrahim Diperbarui 11 Apr 2025, 09:13 WIB
Diterbitkan 11 Apr 2025, 09:12 WIB
Bank Gorontalo
Bank Gorontalo/AI (Arfandi Ibrahim/Liputan6.com)... Selengkapnya

Liputan6.com, Gorontalo - Pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa Bank Sulawesi Utara Gorontalo (BSG) pada Rabu (9/4/2025) menyisakan catatan kritis bagi pemerintah daerah di Provinsi Gorontalo.

Banyak pihak, terutama jajaran pemerintah kabupaten dan kota di Gorontalo, menyampaikan kekecewaan atas hasil penetapan jajaran komisaris dan direksi yang dinilai belum mencerminkan prinsip proporsionalitas dan profesionalitas.

RUPS yang juga dihadiri pemerintah daerah dari Provinsi Sulawesi Utara itu dianggap belum mengakomodasi aspirasi pemegang saham dari Gorontalo, yang notabene turut menempatkan dana fiskal daerah pada bank tersebut.

Situasi ini dinilai sebagai momentum strategis bagi Gorontalo untuk mewujudkan kemandirian fiskal dan moneter daerah, salah satunya dengan mendorong pembentukan lembaga perbankan sendiri yang berbasis ekonomi dan keuangan syariah.

"Sudah saatnya Gorontalo memiliki perbankan sendiri yang dikelola dengan sistem syariah. Ini bukan hanya soal ekonomi, tapi juga cerminan dari nilai religiusitas dan budaya masyarakat Gorontalo," ujar Sofhian, penggiat ekonomi dan keuangan syariah Gorontalo.

Data dari Bank Indonesia menunjukkan bahwa kontribusi sektor ekonomi dan keuangan syariah terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun. Rantai Nilai Halal atau Halal Value Chain (HVC) berperan penting dalam pertumbuhan ini, dengan kontribusi stabil di kisaran 24–25 persen sejak 2016 hingga 2024.

Bahkan saat ekonomi nasional mengalami kontraksi pada tahun 2020, sektor ekonomi syariah tetap menunjukkan ketahanan yang lebih baik dibandingkan sektor lainnya. Kontribusi usaha dan pembiayaan syariah tercatat mencapai 45,66 persen terhadap PDB nasional.

Selain itu, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2045 telah mengintegrasikan ekonomi syariah sebagai prioritas pembangunan nasional, yang menandakan komitmen jangka panjang pemerintah Indonesia.

Data global juga menunjukkan posisi Indonesia sebagai pemimpin di sektor ekonomi syariah. Indonesia menduduki peringkat pertama dalam Global Muslim Travel Index (GMTI) 2023, yang menunjukkan potensi besar sektor wisata halal nasional.

Sementara itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat pertumbuhan aset keuangan syariah mencapai Rp2.756,45 triliun per Juni 2024, meningkat 13,37 persen (yoy), dengan market share sebesar 11,67 persen terhadap total aset keuangan nasional.

"Angka-angka ini bukan sekadar statistik, melainkan indikator bahwa sistem keuangan syariah mampu berkontribusi secara nyata, dan ini bisa diterapkan di Gorontalo," jelas Sofhian.

Gorontalo Harus Berani Melangkah

Dengan falsafah daerah yang mengakar pada nilai religius dan budaya Islam, Gorontalo memiliki landasan kuat untuk menjadi pionir ekonomi syariah di Kawasan Timur Indonesia. Langkah seperti melakukan spin-off dari BSG ke Bank Gorontalo Syariah (BGS) bisa menjadi keputusan strategis.

Wilayah seperti NTB, Aceh, Sumatera Barat, dan Riau telah lebih dahulu mengambil kebijakan transformasi keuangan syariah daerah dan menunjukkan hasil positif dalam tata kelola fiskal daerah yang lebih mandiri dan berdampak sosial luas.

Salah satu kekuatan utama ekonomi dan keuangan syariah adalah keseimbangan antara aspek komersial dan sosial. Konsep bagi hasil, aset riil, dan inklusi melalui zakat, infak, sedekah, serta wakaf telah menciptakan sistem yang lebih stabil dan berkelanjutan.

"Ekonomi syariah mendorong pertumbuhan yang tidak hanya mengejar profit, tapi juga dampak sosial. Ini sangat relevan dengan nilai-nilai masyarakat Gorontalo," tambah Sofhian.

Berbagai regulasi nasional juga telah mendukung pertumbuhan ini, mulai dari Undang-Undang Perbankan Syariah hingga pengembangan infrastruktur halal dan ekosistem digital ekonomi syariah.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya