Jadwal, Niat dan Keutamaan Puasa Muharram, Yuk Simak!

Menyambut tahun baru Islam, umat Muslim juga dianjurkan untuk melaksanakan ibadah sunah puasa Asyura pada tanggal 10 Muharram.

oleh Mega Dwi Anggraeni diperbarui 09 Mar 2024, 11:55 WIB
Diterbitkan 18 Jul 2023, 12:00 WIB
[Bintang] Sambut 1 Muharram, Ini Bacaan Doa Awal Tahun
Menyambut 1 Muharram, inilah lafal doa awal tahun yang nggak ada salahnya untuk kamu baca. (Ilustrasi: getpocket.com)

Liputan6.com, Jakarta - Bulan Muharram akan segera datang. Berdasarkan kalender resmi pemerintah, 1 Muharram 1445 Hijriah jatuh pada Rabu, 19 Juli 2023.

Berdasarkan SKB 3 Menteri, pemerintah menetapkan Rabu,19 Juli 2023 sebagai tanggal merah dan hari libur nasional untuk memperingati tahun baru Islam. Di sisi lain, umat Muslim juga dianjurkan untuk melaksankan ibadah sunah puasa Asyura pada tanggal 10 Muharram.

Sebelum melaksanakan ibadah sunah di tahun baru Islam, simak dulu hukum dan anjuran puasa bulan Muharram berikut.

 

Hukum dan Anjuran Puasa Bulan Muharam

Ayat Tentang Puasa
Alquran / Sumber: iStockphoto

Puasa di bulan Muharam hukumnya sunah seperti yang disebutkan Rasulullah SAW dalam hadis Abu Hurairah, yang berbunyi:

“Seseorang datang kepada Rasulullah SAW, ia bertanya, setelah Ramadan, puasa pada bulan apa yang lebih afdal? Nabi menjawab: "Puasa di Bulan Allah, yaitu bulan yang kalian sebut dengan Muharram". (HR Ibnu Majjah). 

Anjuran untuk melaksanakan puasa pada Muharram juga dijelaskan dalam hadis riwayat lain, yang menyebutkan bahwa orang yang berpuasa di bulan Muharram dapat diterima taubatnya oleh Allah SWT. Dalam hadis yang dijelaskan oleh Ali bin Abi Thalib, Rasulullah SAW bersabda:

"Jika engkau ingin berpuasa setelah Ramadan, maka berpuasalah pada bulan Muharram. Sesungguhnya bulan tersebut adalah bulan Allah dan pada bulan itu terdapat satu hari di mana ketika suatu kaum bertaubat, Allah juga menerima taubat kaum yang lain" (HR Tirmidzi).

Mengutip NU Online, dalam kitab Tuhfatul Ahwadzi, Syarah atas Kitab Sunan Tirmidzi, Imam Almubarakfuri disebutkan bahwa ada tiga jenis puasa di bulan Muharram yang bisa dilaksanakan sesuai dengan kemampuan masing-masing seperti berikut:

1. Puasa pada hari kesepuluh beserta satu hari sebelum dan sesudahnya, yaitu tanggal 9 (Tasua),10 (Asyura) dan 11 Muharram. 

2. Jika tidak mampu 3 hari, puasa di hari kesembilan dan kesepuluh saja

3. Jika tidak mampu 2 hari, boleh puasa di hari kesepuluh saja.

Selain tiga jenis puasa itu, umat Islam juga dapat menjalankan puasa sunah Muharram 2023 pada tanggal-tanggal putih atau disebut puasa Ayyamul Bidh, yaitu 13, 14, dan 15 di setiap bulannya.

 

Jadwal Puasa Muharram 1445 Hijriah

Tata Cara Puasa Tasua
Ilustrasi Melaksanakan Ibadah Puasa Tasua Credit: shutterstock.com

Jika mengacu pada ketetapan SKB 3 Menteri, 1 Muharram 2023 jatuh pada 19 Juli 2023 dan anjuran puasa Muharram 1445 Hijriah jatuh pada:

1. Puasa Tasua 9 Muharram 1445 H: 27 Juli 2023

2. Puasa Asyura 10 Muharram 1445 H: 28 Juli 2023

3. Puasa 11 Muharram 1445 H: 29 Juli 2023

 

Niat Puasa Muharram

Bacaan Niat Puasa Rajab Beserta Hukum dan Keutamaannya
Ilustrasi Berpuasa Credit: pexels.com/Hint

Niat puasa Tasua:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ التَاسوعاء لله تعالى

Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatit Tasû‘â lillâhi ta‘âlâ. 

Artinya: Saya niat puasa Tasu’a karena Allah ta’âlâ.

Niat puasa Asyura:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ العاشوراء لله تعالى

Nawaitu shauma Âsyûrâ-a lilâhi ta’âlâ.

Artinya: Saya niat puasa Asyura karena Allah ta’âlâ.

Niat puasa muthlak Muharram yang lebih umum:

نَوَيْتُ صَوْمَ الْمُحَرَّمِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shaumal Muharrami lilâhi ta’âlâ.

Artinya: Saya niat puasa Muharram karena Allah ta’âlâ.

Puasa Muharram dapat dilakukan sejak malam hari hingga siang sebelum masuk waktu zawâl (saat matahari tergelincir ke barat), dengan syarat belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa sejak terbit fajar atau sejak masuk waktu subuh. (Al-Malibari, Fathul Mu’în, juz II, halaman 223)

Orang yang berpuasa disarankan untuk makan sahur menjelang masuk waktu subuh sebelum imsak. Selanjutnya, melaksanakan puasa dengan menahan diri dari segala hal yang membatalkan, seperti makan, minum dan lainnya.

Saat melakukan puasa, sebaiknya menjaga diri dari hal-hal yang membatalkan pahala puasa seperti berkata kotor, menggunjing orang, dan segala perbuatan dosa.

Rasulullah saw bersabda:

كَمْ مِنْ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إِلَّا الْجُوعِ وَالْعَطَشِ (رواه النسائي وابن ماجه من حديث أبي هريرة)

Artinya:

Banyak orang yang berpuasa yang tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya kecuali rasa lapar dan kehausan. (HR an-Nasa’i dan Ibnu Majah dari riwayat hadits Abu Hurairah ra). (Abul Fadl al-‘Iraqi, al-Mughni ‘an Hamlil Asfâr, [Riyad: Maktabah Thabariyyah, 1414 H/1995 M], juz I, halaman 186).

Pastikan untuk segera berbuka puasa saat tiba waktu magrib.

 

Keutamaan Puasa Muharram

Meningkatkan Pahala di Bulan Puasa dengan Membaca Al Quran
Membaca Al-Qur’an di bulan Ramadhan pahalanya akan dilipatgandakan, hal itu merupakan salah satu keutamaan dari bulan Ramadhan yang suci ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

1. Amal Utama di Tahun Awal

Muharram merupakan awal tahun Hijriah maka sangat pantas dibuka dengan puasa yang merupakan amal paling utama.

2. Muharram Bagian dalam 4 Bulan Mulia

Menjalankan ibadah puasa Muharram termasuk dalam keutamaan berpuasa dalam bulan-bulan mulia atau al-asyhurul hurum.

3. Pahala Setara dengan 30 Hari Puasa

Keutamaan puasa di bulan Muharram adalah pahala yang didapat sama dengan puasa 30 hari atau satu bulan penuh.

4. Pelebur Dosa

Melakukan ibada puasa hari Asyura pada tanggal 10 Muharram, akan menjadi pelebur dosa setahun yang telah lewat.

5. Pelengkap Puasa Asyura

Puasa Tasua pada 9 Muharram dan puasa 11 Muharram menjadi pelengkap puasa Asyura pada 10 Muharram, menjadi pembeda umat Islam dengan umat Yahudi yang sama-sama berpuasa di hari Asyura, seperti sabda Rasulullah SAW yang diiriwayatkan dari Ibnu Abbas RA dengan status marfu dalam HR Ahmad.

عَنِ ابْنِ عَبَّاس رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا مَرْفُوعًا: صُومُوا يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَخَالِفُوا الْيَهُودَ، صُومُوا يَوْمًا قَبْلَهُ أَوْ يَوْمًا بَعْدَهُ (رواه أحمد)

Artinya:

"Puasalah kalian pada hari Asyura dan bedakan dengan kaum Yahudi, puasalah kalian sehari sebelum atau sesudahnya". (HR Ahmad).

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya