Liputan6.com, Jakarta - Pernah mengalami sakit kepala yang sangat menyiksa pada malam hari? Mungkin kamu sedang mengalami cluster headache. Apa penyebab dan bagaimana cara mengatasinya? Berikut ulasannya.
Baca Juga
Advertisement
Cluster headache atau sakit kepala cluster merupakan serangan sakit kepala hingga membuat penderitanya terasa tersiksa. Saking sakitnya, sebagian ahli bahkan menyebutnya sebagai suicide headache atau sakit kepala bunuh diri.
Istilah itu muncul untuk menggambarkan rasa sakit kepala paling parah yang pernah dirasakan manusia. Kondisi ini cukup langka dan bisa dialami oleh 1 dari 1.000 orang. Namun, para ahli menyebutkan bahwa masalah ini bisa menyerang orang-orang berusia di bawah 30 tahun.
Cluster headache biasanya menjadi siklus yang akan terjadi secara berulang dalam suatu siklus atau pola tertentu. Siklus ini diikuti dengan periode berkurangnya atau hilangnya rasa nyeri di kepala.
Singkatnya, cluster headache bisa menyerang seseorang secara tiba-tiba dan pergi juga secara tiba-tiba dalam hitungan minggu, bulan, atau bahkan tahun. Serangan sakit kepala itu bisa berlangsung selama 15 hingga 180 menit dan bisa terjadi secara intens selama enam hingga 12 minggu.
Penyebab Cluster Headache
Sampai saat ini, para ahli belum bisa memastikan penyebab cluster headache. Namun banyak ahli meyakini bahwa kondisi ini terkait dengan cidera kepala yang pernah dialami penderitanya.
Beberapa faktor lain juga diduga turut menjadi pemicu serangan cluster headache, termasuk:
- Stres
- Rhinitis alergi (peradangan atau iritasi yang terjadi di membran mukosa di dalam hidung).
- Cuaca panas.
- Aktivitas seksual.
- Suhu ekstrim.
- Penggunaan nitrogliserin.
- Relaksasi.
- Merokok.
- Genetik.
Meski begitu, sampai sekarang tidak ada obat yang bisa menyembuhkan cluster headache secara efektif. Namun, beberapa obat bisa mengurangi rasa sakit kepala.
Selain itu, terapi juga bisa mengurangi gejala cluster headache, seperti terapi farmakologis seperti menghirup oksigen murni untuk meringankan gejala.
Â
Advertisement