Liputan6.com, Washington - Pengadaan helikopter Sikorsky S-70M Black Hawk untuk Kementerian Pertahanan (Kemenhan) RI resmi diteken oleh PT Dirgantara Indonesia (PTDI) dengan Global Business Development Sikorsky, Lockheed Martin, Washington, Amerika Serikat.
Kedua persahaan dirgantara antar negara itu sepakat bekerja sama melakukan kemitraan strategis dengan Sikorsky untuk bersama-sama membangun industri nasional dalam rangka pemenuhan kebutuhan Kemenhan.
Kesepakatan itu langsung dilakukan oleh Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia (PTDI), Gita Amperiawan dan Vice President of Global Business Development Sikorsky, Perusahaan Lockheed Martin, Jeff White, disaksikan Menteri Pertahanan RI, Prabowo Subianto dan Wakil Menteri BUMN RI, Rosan Roeslani di fasilitas Lockheed Martin, Washington.
Advertisement
"Kami yakin kerja sama strategis antara PTDI dan Sikorsky ini akan menghasilkan nilai tambah yang diperoleh atas kemampuan PTDI dalam integrasi, kustomisasi, modifikasi dan peningkatan sistem untuk penyelesaian helikopter. Lebih lanjut, kerja sama ini memungkinkan PTDI untuk bisa melakukan MRO pada Helikopter Sikorsky S-70M Black Hawk, berikut sistem dan engine-nya. Selain itu, dengan menjadi pemasok resmi Sikorsky, PTDI juga dapat mengembangkan bisnis aerostructure-nya," ujar Gita melalui keterangan tertulis, Rabu (23/8/2023).
Gita mengatakan adanya kerja sama ini diharapkan dapat memberikan hasil yang positif untuk kedua belah pihak dan tercapainya penyelesaian program helikopter hingga diserahkan ke Kemenhan.
Hal ini juga membuka peluang yang lebih besar untuk kerja sama bisnis lainnya dengan Lockheed Martin di masa mendatang.
"Kesepakatan ini menunjukkan komitmen bersama kami dengan PTDI untuk menyediakan helikopter S-70M Black Hawk untuk melayani kebutuhan keamanan Indonesia," kata Presiden Sikorsky, Paul Lemmo.
Head of Agreement (HOA) tentang pengadaan Helikopter Sikorsky S-70M Black Hawk yang ditandatangai 22 Agustus 2023 waktu Amerika ini, dijadikan sebagai landasan kerja sama antara kedua pihak, dimana kedepannya Sikorsky akan mendukung dan memberikan otorisasi kepada PTDI untuk melakukan assembly terhadap sistem utama, operasi (inspection, ground and production flight testing), modifikasi, dan system upgrade.
"Black Hawk dirancang dan dibangun dengan standar militer terberat, dan dapat dengan cepat dan andal mengirimkan personel dan pasokan ke populasi yang tersebar secara geografis di wilayah kepulauan besar seperti Indonesia," tukas Paul.
Spesifikasi Helikopter Sikorsky S-70M Black Hawk
Helikopter Sikorsky S-70M Black Hawk ini pertama kali diumumkan pada tahun 2018 sebagai nama komersial untuk S-70i yang dirakit di Polandia untuk pasar militer internasional.
Seperti dikutip dari laman helis.com, S-70M memiliki sistem senjata yang dibawa oleh dua sayap eksternal yang mendukung empat stasiun senjata, yang dapat mendukung kombinasi meriam 50-cal (12.7mm) ke depan, pod roket Hydra 70 7 atau 19-shot, atau rudal udara-ke-darat Hellfire.
Selain itu, konfigurasi yang memenuhi syarat menampilkan pilot-controlled fixed forward atau crew served flex fire 7.62-mm mini-gun yang dipasang di kedua jendela kabin.
Pada 2019, Sikorsky mendesain ulang jenis itu sebagai UH-60M non-militer dan untuk digunakan dalam misi sipil seperti kargo eksternal dan pemadam kebakaran.
Pada Desember 2021, S-70M menerima sertifikasi kelaikan udara FAA. PZL Mielec akan membangun S-70M dan seperti S-70i memiliki kokpit digital, mesin GE 701D, dan bilah rotor akord lebar.
Baca Juga