Suka Tantangan? Kunjungi 3 Gua Ekstrem di Banten

Gua-gua adalah formasi geologi yang terbentuk oleh proses erosi dan pelapukan batuan di bawah permukaan tanah.

oleh Putri Anastasia Bangalino Suryana diperbarui 29 Agu 2023, 03:00 WIB
Diterbitkan 29 Agu 2023, 03:00 WIB
Gua langir dari Banten
Gua ini menyimpan nuansa misterius sekaligus memancing nyali. Beranikah Anda?

Liputan6.com, Jakarta - Di balik misteri dan keunikan bawah tanah, gua-gua telah menyimpan rahasia yang mengundang rasa ingin tahu manusia selama berabad-abad. Sebagai rahasia geologis yang memikat dan jejak sejarah yang tersembunyi, gua-gua telah memainkan peran penting dalam penelitian arkeologi, keanekaragaman hayati, serta eksplorasi manusia dalam perjalanan menjelajahi bumi.

Dari susunan stalaktit dan stalagmit yang menakjubkan hingga lukisan kuno yang menceritakan kisah masa lampau, gua-gua memiliki daya tarik tak tertandingi yang menghubungkan manusia dengan misteri alam dan jejak masa lalu. Dalam lembaran berita kali ini, mari memandang lebih dekat ke dalam dunia gua yang penuh misteri dan keindahan.

Kontinuitas waktu telah menyaksikan gua-gua yang tadinya hanya berfungsi sebagai tempat perlindungan bagi manusia purba berkembang menjadi tujuan eksplorasi modern. Melintasi koridor gelap dan mengintip ke dalam kamar-kamar bawah tanah yang megah, para penjelajah modern telah membuka jendela menuju keindahan alam bawah tanah yang masih belum sepenuhnya terpecahkan.

Sementara stalaktit yang menjulang dari langit-langit mengalirkan jejak air yang telah berabad-abad terbentuk, stalagmit yang kokoh di lantai gua menyampaikan narasi sejarah yang terus mengalir. Tidak hanya sekadar merangkai kisah keajaiban alam, gua-gua juga telah menggenggam rahasia pertemuan budaya dan petualangan arkeologi yang menghantarkan kita pada pemahaman mendalam tentang perjalanan umat manusia di muka bumi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Gua di Banten

Dari gua terpencil hingga gua yang menjadi pusat perhatian global, gua-gua terus membuka jendela dunia yang lebih dalam bagi kita. Melalui cerita-cerita di balik lorong-lorong tersembunyi dan lukisan-lukisan di dinding gelap, kita diundang untuk merenungkan tentang tempat ini dalam sejarah kita, dan juga tentang betapa beragam dan menakjubkannya keberagaman alam yang telah diciptakan di bawah permukaan tanah.

Banyak gua tersebar di berbagai tempat di dunia, tidak terkecuali di Indonesia. Bahkan, Provinsi Banten menjadi salah satu daerah dengan wisata gua yang menarik. Ada berbagai macam dan bentuk gua yang diberikan.

 


3 Gua Eksotis

Berikut ini, 3 gua wisata Banten  yang patut dikunjungi di Provinsi Banten:

Gua Langir

Site ini terletak di Kabupaten Lebak, lebih tepatnya di Desa Sawarna, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak. Lokasinya terletak 120 km dari Rangkasbitung. Untuk sampai ke lokasi, pengunjung dapat menggunakan mobil dengan kondisi jalan beraspal dan berbeton mendekati lokasi.

Gua langir merupakan gua dengan panjang 29 meter dengan mulut gua yang cenderung kecil yaitu sekitar 1 m. Di dalam gua ditemui ornamen-ornamen khas karst seperti stalaktit.

Gua Lalay

Gua Lalay terletak di Kabupaten Lebak, lebih tepatnya di Kampung Cipanas, Desa Sawarna, Kecamatan Bayah. Lokasinya terletak sekitar 125 km dari Rangkasbitung. Untuk sampai ke lokasi, pengunjung dapat menggunakan mobil dengan kondisi jalanan yang mulus.

Gua ini merupakan gua dengan lorong bertingkat dengan beberapa mulut gua. Salah satu mulutnya telah dialiri oleh sungai setempat yang apabila ditelusuri, panjangnya bisa sampai 2 km. Gua memiliki panjang vertikal 15-45 m.


Gua Lauk

Site ini terletak di Desa Lebak Tipar, Kecamatan Cilograng, Kabupaten Lebak. Lokasinya terletak sekitar 130 km dari Rangkasbitung. Untuk sampai ke lokasi, pengunjung dapat menggunakan mobil dengan kondisi jalanan yang mulus.

Site merupakan gua yang dialiri oleh air sungai yang berkelok-kelok, dan digunakan untuk mengairi sawah milik warga setempat. Asal usul dari nama lauk sendiri berasal dari ditemukannya ikan laut oleh warga di dalam gua. Sumber lain juga mengatakan bahwa nama lauk berasal dari salah satu ornamen yang berbentuk ikan yang dalam bahasa sunda adalah "lauk".

Infografis Risiko Bencana di Daerah Wisata
Infografis Risiko Bencana di Daerah Wisata. (Dok: Liputan6.com)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya