Liputan6.com, Jakarta - Goa Lima Kamar, sebuah tempat bersejarah yang terletak di Pulau Biak, Papua, menyimpan cerita panjang yang berkaitan dengan salah satu periode tergelap dalam sejarah dunia, yaitu Perang Dunia II.
Dirangkum dari berbagai sumber, Goa ini menjadi saksi bisu perjuangan dan strategi militer Jepang saat mereka berupaya mempertahankan wilayah pendudukan mereka di Pasifik dari serangan Sekutu. Dinamakan Goa Lima Kamar karena struktur alami goa ini terdiri dari lima ruangan besar yang saling terhubung.
Setiap ruangan memiliki fungsi spesifik pada masanya, menjadikan goa ini sebagai tempat persembunyian strategis sekaligus rumah sakit militer. Dalam setiap sudut dan celahnya, Goa Lima Kamar menyimpan jejak kisah heroik, penderitaan, dan taktik militer yang mengukir sejarah di tanah Papua.
Advertisement
Baca Juga
Pada masa pendudukan Jepang di kawasan Pasifik, Pulau Biak memiliki posisi strategis sebagai salah satu benteng pertahanan Jepang. Lokasinya yang berada di dekat jalur pelayaran utama serta memiliki akses langsung ke Samudra Pasifik membuat Biak menjadi sasaran empuk bagi Sekutu.
Untuk mempertahankan posisi ini, Jepang membangun berbagai infrastruktur militer, termasuk bunker, landasan udara, dan goa-goa perlindungan. Goa Lima Kamar, dengan bentuk alaminya yang menyerupai labirin, diubah menjadi tempat perlindungan bagi tentara Jepang.
Namun, fungsinya tidak hanya terbatas sebagai tempat persembunyian dari gempuran Sekutu, tetapi juga menjadi rumah sakit darurat bagi tentara yang terluka. Di dalamnya, terdapat ruangan yang dirancang khusus untuk merawat korban perang, menyimpan peralatan medis, serta tempat penyimpanan logistik seperti makanan dan senjata.
Gua ini memiliki keunikan tersendiri karena setiap ruangannya dirancang dengan fungsi yang spesifik. Ruangan pertama, yang terletak di pintu masuk, digunakan sebagai pos penjagaan sekaligus tempat penyimpanan amunisi.
Tentara Jepang memasang berbagai jebakan dan mekanisme pertahanan di sekitar pintu masuk untuk mencegah serangan mendadak dari pasukan Sekutu. Ruangan kedua digunakan sebagai ruang komando, di mana para perwira Jepang menyusun strategi perang.
Â
Simak Video Pilihan Ini:
Fakta Sejarah
Ruangan ketiga menjadi tempat perawatan medis bagi tentara yang terluka. Di ruangan ini, ditemukan bekas peralatan medis sederhana yang menunjukkan keterbatasan mereka dalam merawat para korban.
Ruangan keempat digunakan sebagai tempat tinggal para tentara, lengkap dengan peralatan makan dan tidur yang masih terlihat hingga kini. Sementara itu, ruangan kelima berfungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan logistik seperti makanan, air bersih, dan perlengkapan lainnya.
Selama pertempuran sengit di Pulau Biak, Goa Lima Kamar menjadi salah satu lokasi utama yang dipertahankan dengan gigih oleh tentara Jepang. Serangan dari pasukan Sekutu pada tahun 1944 yang dikenal dengan Pertempuran Biak menjadi momen penting dalam sejarah tempat ini.
Pasukan Sekutu, yang dipimpin oleh Amerika Serikat, melancarkan serangan udara dan darat untuk merebut Pulau Biak. Pertempuran berlangsung selama beberapa bulan dan memakan banyak korban jiwa di kedua belah pihak.
Dalam situasi yang semakin terdesak, tentara Jepang menggunakan Goa Lima Kamar sebagai tempat perlindungan terakhir mereka. Namun, Sekutu yang unggul dalam jumlah dan persenjataan akhirnya berhasil mengepung dan menguasai goa ini. Banyak tentara Jepang yang akhirnya tewas atau menyerah setelah bertempur habis-habisan.
Kini, Goa Lima Kamar menjadi salah satu destinasi wisata sejarah yang menarik di Papua. Goa ini tidak hanya menawarkan pemandangan alam yang indah, tetapi juga memberikan pelajaran berharga tentang sejarah dan perjuangan manusia di masa lalu.
Pengunjung yang datang ke tempat ini dapat melihat langsung struktur goa, sisa-sisa peralatan militer, dan mengenang bagaimana tempat ini menjadi saksi bisu dari salah satu babak penting dalam Perang Dunia II. Goa Lima Kamar juga menjadi pengingat akan dampak dahsyat dari peperangan, serta pentingnya perdamaian di dunia.
Melalui Goa Lima Kamar, kita diingatkan bahwa tanah Papua memiliki peran penting dalam sejarah global. Keberadaan situs-situs seperti ini tidak hanya memperkaya wawasan kita tentang sejarah lokal, tetapi juga memberikan perspektif tentang bagaimana peristiwa besar dunia meninggalkan jejak yang abadi hingga ke pelosok negeri.
Goa Lima Kamar bukan sekadar tempat wisata, melainkan juga monumen sejarah yang harus dijaga dan dilestarikan sebagai warisan bagi generasi mendatang. Dengan mengunjungi tempat ini, kita tidak hanya menikmati keindahan alam Papua, tetapi juga merenungi kisah perjuangan, pengorbanan, dan pelajaran berharga dari masa lalu.
Penulis: Belvana Fasya Saad
Advertisement