Soal Geopark Kaldera Toba Dapat Kartu Kuning dari UNESCO, Baskami: Kalau Enggak Mampu, Mundur

UNESCO menjatuhkan kartu kuning atau peringatan kepada Geopark Kaldera Toba. Ketua DPRD Sumut, Baskami Ginting, mengaku kecewa dengan pihak-pihak pemangku kebijakan di kawasan Danau Toba terkait hal itu.

oleh Reza Efendi diperbarui 14 Sep 2023, 19:28 WIB
Diterbitkan 14 Sep 2023, 19:28 WIB
Danau Toba
Pemandangan Danau Toba dari Hotel Niagara, Parapat, Simalungun, Sumatera Utara (Sumut) lokasi penyelenggaraan salah satu agenda pertemuan W20 Presidensi Indonesia (Reza Efendi/Liputan6.com)

Liputan6.com, Medan UNESCO menjatuhkan kartu kuning atau peringatan kepada Geopark Kaldera Toba. Ketua DPRD Sumut, Baskami Ginting, mengaku kecewa dengan pihak-pihak pemangku kebijakan di kawasan Danau Toba terkait hal itu.

Kartu kuning atas minimnya aksi yang dilakukan badan pengelola Toba Caldera Unesco Global Geopark (TCUGGp) Sumut. Keputusan memberikan kartu kuning diumumkan UNESCO melalui laman resmi unesco.org.

"Kenapa kok bisa kartu kuning status Geopark itu? Dua tahun ke depan, tidak lama. Kalau tidak dibenahi, dicabut kita dari UNESCO. Mengambil kembali tidak gampang," kata Baskami di Gedung DPRD Sumut, Jalan Imam Bonjol, Kota Medan, Kamis (14/9/2023).

Baskami mengaku akan membicarakan langsung kepada Penjabat (Pj) Gubernur Sumut, Hassanudin untuk mengumpulkan pemangku kebijakan di kawasan Danau Toba. Tujuannya memperbaiki apa yang kurang.

"Nanti saya laporkan sama Pj Gubernur. Supaya dicek kembali, apa sebabnya, kanapa tidak ada fungsi mereka, ini kan fakum semua pengurus-pengurusnya," ungkap politisi senior PDI Perjuangan tersebut.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Tidak Jalankan Tugas

Baskami Ginting
Ketua DPRD Sumut, Baskami Ginting

Kartu kuning diberikan karena dinilai banyak pihak-pihak tidak menjalankan tugasnya, seperti Dinas Kebudayaan, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) serta stakeholder lainnya.

"Sudah dunia yang mau mengangkat harkatnya Danau Toba. Itu sebenarnya masalahnya. Dua tahun inikan bukan waktu yang lama. Harus banyak yang mesti dibenahi, agar kita tetap masuk salah satu agenda dunia," ucapnya.

Baskami juga meminta dan mendorong pihak-pihak pemangku kebijakan untuk mengikuti 4 penilaian yang harus diperbaiki atas saran UNESCO. Supaya kartu kuning bisa dicabut dari Danau Toba.

"Dengan adanya kartu kuning ini, pengelolaan Danau Toba sudah gagal sebenarnya. Digantilah dengan yang punya kemampuan. Bukan tempat main-main, kita harus sesuai dengan program," sebutnya.


Pj Gubernur Harus Turun Tangan

Delegasi W20 Summit di Danau Toba
Para delegasi W20 Summit dari berbagai negara saat melakukan pelepasan burung di The Kaldera Toba, Rabu (20/7/2022) (Reza Efendi/Liputan6.com)

Baskami Ginting meminta Pemprov Sumut back up. Sehingga Pj Gubernur Sumut, Hassanudin, turun tangan melakukan tindakan untuk Danau Toba. Apalagi Sumut akan dihadapi dengan Pemilu dan PON 2024.

"Kalau tidak dikerjakan sekarang, bisa kehilangan Geopark Kaldera Toba dari UNESCO," ujarnya.

Baskami juga menyarankan Pj Gubernur Sumut untuk mempertanyakan konsep dari pihak pemangku kebijakan dalam mengembangkan Danau Toba, termasuk kartu kuning bisa dicabut dari Danau Toba.

"Saya sudah sampaikan sama Pj Gubernur (Sumut). Pertama, mereka seluruh pengurus Geopark ini diundang. Kenapa ini sebenarnya? Kelemahan di mana? Di Pemprov Sumut, atau mereka tidak mampu. Kalau enggak mampu, mundur. Diganti orang yang punya kemampuan," Baskami menandaskan.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya