Gejala-Gejala Virus Nipah yang Sebabkan 2 Orang di India Meninggal Dunia

Dua warga India baru-baru ini dikabarkan meninggal dunia akibat terinfeksi Virus Nipah.

oleh Natasa Kumalasah Putri diperbarui 18 Sep 2023, 12:00 WIB
Diterbitkan 18 Sep 2023, 12:00 WIB
Wabah Virus Nipah Tewaskan 10 Orang di India
Paramedis memakai pakaian pelindung saat menguburkan jenazah yang tewas akibat virus Nipah di Kozhikode, Kerala, India Selatan, Kamis (24/5). Langkah tersebut dilakukan untuk mencegah penularan virus Nipah. (AP Photo/K.Shijith)

Liputan6.com, Bandung - Sebanyak dua warga asal India baru-baru ini dikabarkan meninggal dunia akibat terinfeksi oleh virus nipah. Virus ini langsung menjadi perhatian publik dan pemerintah setempat telah melakukan tes kepada lebih dari 700 orang.

Diketahui sebanyak 153 orang yang melakukan tes di antaranya adalah para pekerja kesehatan untuk menghindari adanya penyebaran penyakit dari orang yang melakukan kontak dan terinfeksi.

Menteri kesehatan bagian Kerala Veena George juga menyampaikan akan segera melakukan isolasi bilamana ada temuan orang yang terinfeksi.

“Kami fokus melakukan pelacakan pada orang yang melakukan kontak dan terinfeksi. Serta melakukan isolasi pada siapapun,” ujarnya dikutip pada Senin (18/9/2023).

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan jika tingkat kematian akibat dari virus nipah berkisar antara 40 hingga 75 persen. Infeksi virus ini telah masuk dalam daftar penyakit prioritas karena potensi dari epideminya.

Apa Itu Virus Nipah?

Mengenal Virus Nipah yang Jadi Ancaman Pandemi Baru di Asia
Mengenal Virus Nipah yang Jadi Ancaman Pandemi Baru di Asia

Mengutip dari keterangan resmi Kementerian Kesehatan, virus nipah adalah virus yang termasuk dalam genus henipavirus dan famili paramyxoviridae. Virus ini menjadi penyakit emerging zoonotic yang dapat ditularkan dari hewan baik liar atau domestik.

Contohnya kelelawar buah termasuk famili Pteropodidae yang termasuk kedalam host alamiahnya. Infeksi virus nipah pertama kali teridentifikasi berdasarkan dari laporan wabah yang pernah terjadi antara 1998 hingga 1999 di Malaysia.

Virus tersebut terjadi di peternakan babi di sebuah desa di sungai Nipah, Malaysia dan berdampak hingga Singapura. Berdasarkan wabah tersebut dilaporkan ada sekitar 276 kasus yang terkonfirmasi dengan 106 kematian.

Wabah diketahui menyerang para peternak babi dan siapapun yang melakukan kontak dengan hewan pembawa virus Nipah di Malaysia dan Singapura. Terutama infeksi banyak terjadi pada manusia karena adanya kontak langsung dengan babi yang terinfeksi.

Adapun di Bangladesh dan India wabah virus Nipah muncul sekitar 2001 diduga melalui konsumsi buah yang terkontaminasi urine atau air liur kelelawar yang terinfeksi. Sehingga saat itu kelelawar diduga menjadi sumber utama penularan di Bangladesh dan India.

Penyebab dan Gejala Virus Nipah

Mengenal Virus Nipah yang Menyerang Anak 12 Tahun di India hingga Meninggal
Kematian virus Nipah pertama telah dilaporkan di negara bagian Kerala India setelah hampir 3 tahun. (pexels/gustavo fring).

Berikut ini penyebab yang bisa membuat seseorang terinfeksi dengan virus nipah:

1. Kontak langsung dengan hewan (termasuk zat ekskresi atau sekresi seperti urine, air liur, darah, hingga sekresi pernapasan) dari hewan yang terinfeksi virus nipah.

2. Mengkonsumsi daging mentah dari hewan yang terinfeksi atau produk makanan mentah yang telah terkontaminasi dengan cairan tubuh hewan yang terinfeksi.

3. Adanya kontak dengan orang yang terinfeksi atau cairannya misalnya droplet, urine atau darah. Penularan dari manusia ke manusia umumnya terjadi di antara keluarga atau tenaga kesehatan yang merawat pasien terinfeksi.

Melansir dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) berikut ini adalah gejala umum dari orang yang mengalami infeksi virus nipah:

  • Demam
  • Sakit kepala
  • Muntah
  • Nyeri otot
  • Sakit Tenggorokan
  • Kesadaran yang berubah
  • Rasa kantuk
  • Tanda-tanda neurologis yang menunjukan ensefalitis akut
  • Dapat terjadi ensefalitis dan kejang pada kasus yang parah dan berkembang menjadi koma dalam waktu 24-48 jam.
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya