Liputan6.com, Bandung - Baru-baru ini media sosial dihebohkan dengan sejumlah video yang memperlihatkan rudal-rudal iron dome buatan Israel. Video viral yang menjadi perhatian publik adalah video iron dome yang mengalami malfungsi dan jatuh di situs-situs dekat Tel Aviv.
Melansir dari Middle East Monitor, rudal pencegat yang diluncurkan dari sistem perlindungan udara tersebut sempat berputar-putar di langit. Kemudian mendarat di Kota Rishon LeZion selatan Tel Aviv.
Rudal tersebut jatuh dan merusak bangunan setempat salah satunya bangunan Rumah Sakit di Tel Aviv. Saat artikel ini ditulis tidak ada laporan terkait korban jiwa akibat dari insiden tersebut.
Advertisement
Sementara, mengutip dari laman Almayadeen, salah satu rudal penangkal iron dome tersebut mengalami malfungsi dan berbelok arah. Sehingga terjatuh dan mengancam pemukiman di Rishon LeZion dan selatan Tel Aviv.
Iron dome Israel tersebut mengalami kegagalan usai melawan roket-roket yang ditembakkan oleh kelompok perlawanan Lebanon. Menurut laporan dari media Israel, Channel 13 menyebutkan malfungsi atau kegagalan dari iron dome tersebut dikarenakan waktu reaksi yang sangat singkat.
“Iron Dome dinilai tidak efektif dalam melawan roket-roket perlawanan Lebanon karena waktu reaksinya yang sangat singkat, seperti roket-roket yang ditembakkan dari Lebanon selatan ke arah Kiryat Shmona,” mengutip dari Channel 13.
Pada awal pekan ini, koresponden dari stasiun televisi i24 Israel melaporkan Kota Sderot tidak akan mendapatkan perlindungan dari sistem Iron Dome. Sementara itu otoritas Israel telah mengungsikan penduduknya dan kini kota tersebut dianggap sebagai kota hantu.
Lantas Apa Itu Iron Dome?
Iron dome adalah sebuah alat senjata milik Israel yang merupakan sistem pertahanan udara milik Israel. Alat ini dikenal sebagai senjata canggih yang mempunyai tingkat kesuksesan dan akurasi mencapai 96%.
Rudal tersebut mempunyai panjang 3 meter dan memiliki diameter sekitar 15 cm dengan berat 90 kilogram ketika peluncuran. Rudal-rudal tersebut diyakini bisa membawa 11 kilogram bahan peledak dengan kekuatan tinggi serta menjangkau 4 km hingga 70 km.
Setiap unitnya diketahui mempunyai radar pengontrol yang berfungsi untuk mengidentifikasi target. Kemudian mempunyai peluncur rudal portabel sehingga mudah untuk diangkut dan hanya membutuhkan beberapa jam dalam memindahkan dan menyiapkannya.
Iron dome merupakan salah satu teknologi buatan perusahaan asal Israel yang dikembangkan sejak 2007 oleh Rafael Advanced Defense System. Perusahaan Israel ini juga diketahui turut mendapatkan dukungan dari Amerika Serikat.
Sebelumnya, iron dome telah melalui sebuah rangkaian uji coba pada 2008 hingga 2009 dan pertama kali digunakan pada 2011. Penggunaannya menjadi salah satu alat pertahanan penting untuk persenjataan Israel.
Alat tersebut mempunyai tiga elemen utama diantaranya peluncur dan pencegatnya, radar multi-misi berbasis darat, dan sistem kontrol. Iron Dome dirancang sebagai alat yang bisa menembak jatuh proyektil yang masuk.
Ia mempunyai sistem yang dilengkapi dengan radar untuk mendeteksi roket dan menggunakan sistem komando dan kontrol. Dimana sistem tersebut dengan cepat menghitung apakah proyektil yang masuk tersebut menimbulkan ancaman atau kemungkinan besar akan menghantam area yang tidak berpenduduk.
Sehingga jika roket tersebut memunculkan ancaman maka Iron Dome akan menembakkan rudal dari darat untuk menghancurkannya di udara. Diketahui di seluruh Israel ada sekitar 10 baterai Iron Dome.
Masing-masing dari baterai tersebut mempunyai tiga hingga empat peluncur dan mudah untuk diangkut karena hanya membutuhkan beberapa jam untuk disiapkan. Kemudian pencegat rudal yang dimilikinya mudah untuk bermanuver.
Advertisement
Cara Kerja Iron Dome
Iron dome dirancang untuk melindungi dari senjata jarak pendek yang masuk. Mengutip dari BBC, iron dome menjadi salah satu alat perang Israel yang bisa beroperasi dalam segala kondisi cuaca.
Iron dome menggunakan radar untuk melacak roket serta dapat membedakan antara roket yang kemungkinan mengenai area yang telah dibangun dan yang tidak. Rudal pencegatnya tersebut hanya ditembakkan pada roket yang diperkirakan akan menyerang pada daerah berpenduduk.
Alat ini diketahui terdiri dari baterai yang berlokasi di seluruh Israel dan masing-masing mempunyai tiga hingga empat peluncur. Kemudian Iron Dome bisa menembakkan 20 rudal pencegat.
Adapun cara kerja iron dome biasanya diawali dengan sistem radar yang mendeteksi roket dana lintasan. Kemudian alat ini akan memperkirakan titik dampak untuk selanjutnya peluncur menembakkan rudal untuk mencegat dan rudal tersebut meledak di dekat roket untuk menghancurkannya.
Pertama Kali Iron Dome Digunakan
Iron dome sendiri menjadi alat yang dikembangkan setelah konflik pada 2006 antara Israel dan Hizbullah. Hizbullah adalah kelompok militan yang berbasis di Lebanon Selatan.
Adapun saat itu Hizbullah meluncurkan ribuan roket ke Israel dan menyebabkan kerusakan yang besar dan menewaskan puluhan warga. Sehingga Israel kemudian mengembangkan sebuah perisai pertahanan rudal baru bernama Iron Dome.
Mengutip dari BBC, iron dome merupakan rudal yang dibuat oleh perusahaan Israel yaitu Rafael Advanced Defense System dan Israel Aerospace Industries. Diketahui pembuatan Iron Dome tersebut juga mendapatkan beberapa dukungan dari Amerika Serikat.
Diketahui, iron dome pertama kali digunakan dalam pertempuran pada 2011 dan mampu melumpuhkan rudal yang ditembakkan dari jalur Gaza yang berada di bawah kendali Hamas sejak 2007.
Adapun pada 2019 Amerika Serikat mengumumkan akan membeli dan menguji beberapa baterai iron dome.
Advertisement