Kekeringan Ekstrem Melanda Banggai Kepulauan, 2.140 Keluarga Alami Krisis Air Bersih

Sebanyak 16 desa di tiga kecamatan di Kabupaten Banggai Kepulauan (Bangkep) mengalami krisis air akibat kemarau panjang.

oleh Heri Susanto diperbarui 09 Nov 2023, 02:00 WIB
Diterbitkan 09 Nov 2023, 02:00 WIB
Diatribusi air bersih kepada warga terdampak kekeringan di Bangkep
Petugas BPBD di Banggai Kepulauan mendistribusikan air bersih di salah satu desa terdampak kekeringan, Minggu (5/11/2023). (Foto: BPBD Banggai Kepulauan)

Liputan6.com, Bangkep - Kekeringan ekstem melanda Banggai kepulauan. Akibatnya warga di tiga kecamatan mengalami krisis air bersih. Ketiga kecamatan itu antara lain Bulagi, Bulagi Selatan, dan Bulagi Utara.

BPBD Sulteng mencatat, ada 16 desa dari tiga kecamatan tersebut terdampak kekeringan, terdiri dari 7 desa di Bulagi, 6 Desa di Bulagi Selatan, dan 4 desa di Bulagi Utara.

Dari 16 desa yang terdampak, sebanyak 2.140 keluarga mengalami krisis air bersih karena sumber air mengering.

Distribusi air bersih telah dilakukan BPBD setempat dibantu petugas Damkar, TNI, dan polisi sejak Sabtu (4/11/2023). Empat mobil tangki air milik BPBD Sulteng, PMI, PDAM, dan Damkar dikerahkan memenuhi kebutuhan air bersih warga.

Walau begitu jumlah armada itu diakui belum memadai untuk melayani distribusi ke desa-desa terdampak kekeringan tersebut. Terlebih jarak yang jauh yang bisa mencapai puluhan kilometer antara lokasi sumber air dengan titik distribusi, ditambah kondisi jalan yang rusak menuju desa membuat distribusi membutuhkan waktu relatif lama 

"Kebutuhan mendesak adalah penambahan mobil tangki air dan sumber air bersih untuk warga," kata Kepala Pelaksana BPBD Sulteng, Akris Fattah Yunus, Selasa (7/11/2023).

Sejauh ini petugas memanfaatkan sumber air PDAM setempat dan sumber-sumber lain di lokasi tak jauh dari desa terdampak. 

Hingga Selasa (7/11/2023) sebanyak 135 ribu liter air bersih telah didistribusikan ke warga di desa-desa yang terdampak kekeringan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya