Liputan6.com, Jakarta - Data Kementerian Kesehatan pada 2021 menunjukkan Indonesia menjadi kontributor terbesar dalam hal kunjungan medis ke luar negeri dengan total Rp161 triliun. Wisata kesehatan telah ditetapkan sebagai salah satu program prioritas strategis nasional pemerintah Republik Indonesia.
RS Premier Bintaro (RSPB) fokus pada Layanan Wisata Medis, yang ditandai dengan penetapan RSPB sebagai rumah sakit penyelenggara wisata medis berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Nomor HK.02.2/1/3585/2022 pada tanggal 31 Oktober 2022.
Baca Juga
Sebelumnya RSPB juga telah bekerjasama dengan Perhimpunan Kedokteran Wisata Kesehatan Indonesia (PERKEDWI) dalam penyelenggaraan wisata medis dimana program kerjasamanya telah ditandatangani pada tanggal 10 Oktober 2023 yang disaksikan oleh menteri kesehatan republik Indonesia.
Advertisement
CEO RSPB, dr. Martha M.L. Siahaan mengatakan wisata medis merupakan sebuah peluang yang baik untuk meningkatkan pendapatan baik bagi pelaku industri kesehatan, negara dan juga masyarakat.
RSPB memiliki beberapa program yang diformulasikan secara khusus untuk pasien yang berasal dari luar JABODETABEK, mulai dari penjemputan dan pengantaran ke bandara, hingga menggandeng berbagai sektor seperti penginapan di kawasan Bintaro, wisata kuliner, wisata alam, wisata belanja, pendampingan pasien dan juga peningkatan kelas kamar perawatan satu tingkat secara cuma-cuma.
"Layanan tambahan ini digabungkan kedalam layanan medis unggulan yang dimiliki RSPB seperti Spine Center yang telah berdiri lebih dari 16 tahun," jelasnya.
Dengan teknologi terkini Spine Center RSPB menggunakan Robotic Spine Surgery yang disebut Robbin (Robot Bintaro), Robbin terintegrasi dengan MRI 3T dan C-Arm untuk operasi skoliosis.
Selain itu, Orthosport & Wellness Center, yaitu sebuah layanan yang berfokus pada pemulihan cidera olahraga hingga kembali ke olahraga. Layanan ini kini juga telah dikembangkan dengan menambahkan layanan dari sisi kebugaran, dimana pasien diharapkan lebih dari sekedar sehat namun juga bugar.
"Dengan peningkatan pelayanan dan fasilitas dari rumah sakit, kolaborasi dengan berbagai pihak terkait, termasuk dengan pemerintah baik daerah maupun pusat, dan juga hubungan media yang baik, dimana media berperan sangat penting dalam menyebarluaskan pemberitaan yang informatif mengenai keunggulan fasilitas kesehatan di Indonesia," ujarnya.
Martha berharap program wisata medis yang dicanangkan oleh pemerintah dapat membuahkan hasil yang positif dan masyarakat Indonesia dapat menjalankan pengobatannya di dalam negeri.
Dalam Raker PERKEDWI Banten & Webinar Wisata Medis, Ketua PERKEDWI Banten, dr. Arius Karman menyampaikan kegiatan ini bertujuan untuk memberikan motivasi kepada seluruh direktur rumah sakit, para dokter spesialis, dan layanan lainnya yang terlibat dalam wisata medis untuk terus melakukan inovasi yang menarik.
"Juga untuk mendorong masyarakat datang ke Banten dan menjadikan Banten sebagai tujuan untuk wisata medis," ucapnya.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai RS Premier Bintaro dan pelayanan kesehatan yang ditawarkan, silakan kunjungi situs resmi kami di www.ramsaysimedarby.co.id/rspb.