Sudah Sebulan Korban Banjir di Rokan Hilir Bertahan di Rumah, Mengapa?

Personel Polres Rokan Hilir menggendong anak-anak korban banjir untuk mempermudah mobilitas warga.

oleh M Syukur diperbarui 07 Des 2023, 20:48 WIB
Diterbitkan 07 Des 2023, 20:42 WIB
Personel Polres Rokan Hilir menggendong anak-anak korban banjir untuk mempermudah mobilitas warga.
Personel Polres Rokan Hilir menggendong anak-anak korban banjir untuk mempermudah mobilitas warga. (Liputan6.com/M Syukur)

Liputan6.com, Pekanbaru - Hampir sebulan sejumlah dusun di Kepenghuluan Sekapas, Kecamatan Rantau Kopar, Kabupaten Rokan Hilir, terdampak banjir. Ratusan warga menjadi korban banjir tapi tetap bertahan tanpa pindah ke tenda darurat.

Kapolres Rokan Hilir AKBP Andrian Pramudianto SIK menjelaskan, banjir mulai terjadi sejak 6 November 2023. Intensitas hujan menjadi penyebab meskipun terkadang air surut dan kembali merendam perumahan lagi.

Di Dusun Pematang Meranti, bencana hidrometeorologi ini membuat ketinggian banjir mulai dari 30 sampai 100 sentimeter. Kemudian di Dusun Terusan genangan air mencapai 25 sampai 40 sentimeter.

"Di Dusun Pematang Meranti ada ratusan kepala keluarga terdampak, banjir merendam 50 rumah," kata Andrian didampingi Plh Kasi Humas Iptu Yulanda Alvaleri STrk, Kamis siang, 7 Desember 2023.

Untuk di Dusun Terusan ada 30 unit rumah tergenang air. Kepala keluarga yang terdampak berjumlah 65 dan masih bertahan di rumah.

"Mengungsi tidak ada, warga hanya pindah ke rumah saudara terdekat yang tidak terkena banjir," ucap Andrian.

Pemerintah setempat telah menyiagakan tenda darurat dan mobil ambulan. Warga juga diminta sering datang ke Puskesmas mengontrol kesehatan.

"Ambulans standby di lokasi banjir, sebagai persiapan jika sewaktu-waktu ada situasi darurat," jelas Andrian.

Kapolres sudah memerintahkan Kapolsek Rantau Kopar Iptu Yopi Ferdian turun ke lokasi bersama personelnya. Kapolsek diminta mempermudah mobilitas masyarakat terdampak banjir.

Polisi juga menggendong anak-anak dan mendorong sampan warga yang beraktivitas. Daerah ini memang rawan banjir sehingga warga dari dahulu membuat rumah panggung.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya