Liputan6.com, Bandung - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat (Jabar) Bey Machmudin mengingatkan kembali soal penerapan protokol kesehatan (prokes) bagi tenaga kesehatan (nakes) dan masyarakat menghadapi situasi kasus aktif coronavirus disease 2019 (COVID-19) yang naik dalam dua pekan terakhir.
Hal itu dikatakan Bey, guna mengantisipasi terjadinya lonjakan kasus saat hari raya Natal 2023 dan perayaan tahun baru 2024 (Nataru 2023/2024).
Baca Juga
"Mengingatkan kembali tentang protokol kesehatan, utamanya imunisasi vaksin untuk nakes yang saya utamanya karena mereka yang bertemu dengan orang yang terkena COVID-19, juga memakai masker untuk mereka yang mengalami demam," kata Bey Machmudin.
Advertisement
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Jabar periode 12-17 Desember 2023, tercatat 427 kasus COVID-19. Kota Depok menjadi daerah penyumbang kasus tertinggi hingga 66 orang dan diikuti Kota Bandung sebanyak 63 orang.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan RI merilis data total kasus aktif COVID-19 sebanyak 2.548 pasien aktif, 108 sembuh, dan satu orang meninggal dunia. Lonjakan yang terjadi di Indonesia per hari ini saja, Selasa (19/12), mencapai 453 kasus.
"Minimal nakes sudah mendapat dosis ketiga vaksinasi COVID-19," kata Bey.
Bey juga menyebutkan, meski jumlah kasusnya mulai naik saat ini belum ada tindakan pembatasan seperti halnya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) saat pandemi.
Namun, Bey tetap menekankan penerapan prokes terutama bagi yang sedang mengalami demam.
"Yang pasti tidak ada pembatasan dan kita harus tetap menjaga prokes seperti mencuci tangan dan untuk yang sakit memakai masker," ucap Bey.
Ratusan Fasyankes di Jabar Disiapkan
Sementara itu, Dinas Kesehatan Jawa Barat menyiapkan 861 fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) di jalur mudik yang kerap dilalui oleh masyarakat pada perjalanan mudik Hari Raya Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru 2023/2024).
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat, Vini Adiani Dewi, selain mendirikan pos kesehatan ratusan pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) dan puluhan rumah sakit disiagakan untuk memenuhi pelayanan kesehatan saat mudik Nataru 2023/2024.
"Beberapa yang kita siapkan itu fasyankes (fasilitas pelayanan kesehatan) itu ada 406 puskesmas, mendirikan 125 pos kesehatan (poskes) disetiap rest area jalan tol dan jalur arteri yang rawan, rumah sakit ada 97, ada juga sepeda motor ambulan 36. Terus kalau ambulannya ada 197 mobil ambulan," ujar Vini saat dihubungi Liputan6.com, Bandung, Kamis, 21 Desember 2023.
Vini mengatakan selain fasyankes secara fisik, masyarakat juga diimbau agar mengoptimalkan layanan call center 119 jika terjadi kedaruratan medis dan WhatsApp Grup pelaporan sejenis.
Vini menerangkan meski telah disiapkan berbagai fasyankes, pada saat mudik libur Nataru 2023/2024 ini protokol kesehatan (prokes) serta pola hidup bersih dan sehat (PHBS) harus tetap dilaksanakan.
"Walaupun sekarang tidak diharuskan semua memakai masker, tapi untuk yang sakit dan yang berkerumun itu sekarang wajib memakai masker. Jika ada yang sakit terpapar COVID harus pakai masker dan wajib isolasi mandiri sampai sembuh," kata Vini.
Vini menegaskan kewajiban pemakaian masker untuk yang sedang sakit dan di kerumunan orang, bertujuan untuk menghindari meluasnya penyebaran COVID-19 varian terbaru.
Meski tidak mematikan dengan gejala yang ringan, Vini menjelaskan karakter COVID-19 varian baru ini penularannya sangat cepat.
"COVID yang sekarang itu COVID yang ringan tapi mudah menyebar gitu. Contohnya hanya dari periode 9-13 Desember 2023 pekan lalu saja tercatat sudah ada 79 pasien COVID di Jawa Barat," tukas Vini.
Selain mewaspadai paparan COVID-19, Vini meminta masyarakat pada libur Nataru 2023/2024 tetap menjalankan perilaku seksual secara benar dan baik.
Tujuannya agar terhindar dari paparan penyakit Mpox. Meski penyakit ini memang tidak begitu cepat penularannya, tetapi hampir seluruhnya virus Mpox ini ditularkan melalui kontak seksual.
"Kalau Mpox itu tidak begitu cepat penularannya sebetulnya dari teori seperti itu ya. Tapi ternyata lebih banyak, kasus di kita itu sekarang orang di Jawa Barat terpapar Mpox itu ada 10 kasus. Sebagian besar sudah sembuh," ungkap Vini.
Sebelumnya, Dinas Kesehatan Jawa Barat dalam mempersiapkan pelayanan medis saat mudik dan libur Nataru 2023/2024 telah melakukan pemeriksaan kesehatan kepada sopir kendaraan umum diantaranya di Garut, Kota Bandung, Kuningan dan Tasikmalaya.
Sejumlah spanduk dan banner sosialisasi kesehatan termasuk didalamnya pencegahan paparan COVID-19. Persiapan ini telah dilakukan sejak 8 Desember 2023.
Advertisement