Liputan6.com, Bandung - Baru-baru ini warganet di media sosial khususnya dari kalangan penggemar JKT48 heboh membahas istilah “Dobby”. Istilah tersebut ramai dibicarakan warganet setelah sering muncul di kolom komentar para personel JKT48.
Diketahui beberapa personel JKT48 kerap mendapatkan komentar yang menyebutkan bahwa dirinya tersebut mirip Dobby. Tidak sedikit warganet juga meminta orang-orang tersebut berhenti menyebut personel JKT48 mirip dengan Dobby.
Sebagai informasi istilah “Dobby” sendiri mempunyai banyak arti dan bahkan Dobby terkait dengan salah satu nama karakter di film terkenal Harry Potter. Selain itu, istilah Dobby juga mempunyai arti tertentu dalam istilah medis.
Advertisement
Namun, melansir dari beberapa sumber istilah Dobby yang digunakan kepada personel JKT48 merujuk kepada salah satu sosok yang populer di TikTok bernama Xiao Xiao. Xiao Xiao merupakan seorang pengidap Dubowitz Syndrome yang viral di media sosial.
Sebelumnya, Xiao Xiao viral karena sebuah video yang menampilkan tingkah lakunya yang tidak biasa dan sering terlihat pemarah. Selain itu, video viral lainnya memperlihatkannya bernyanyi dengan lantang.
Istilah Dobby mulai digunakan kepada sosok Xiao Xiao setelah warganet banyak menyebutkan bahwa Xiao Xiao mempunyai ciri fisik mirip dengan karakter di film Harry Potter bernama Dobby.
Sejak itu, Xiao Xiao yang viral di TikTok mulai dijuluki Dobby oleh para warganet dan justru menjadi bahan candaan di media sosial. Adapun sebagian warganet menilai bahwa perkataan warganet termasuk tindakan bullying mengingat Xiao Xiao mengalami kondisi genetik langka.
Kondisi Genetik Langka
Xiao Xiao diketahui mengidap kondisi Dubowitz Syndrome atau melansir dari raredisease kondisi tersebut merupakan kondisi genetik langka yang didiagnosis hanya pada 150 hingga 200 orang.
Penyakit Dubowitz Syndrome dapat didiagnosis sebelum dan sesudah lahir berdasarkan dari gejala tertentu. Seseorang yang mengidap Dubowitz Syndrome dapat mengalami masalah kesehatan lain misalnya dengan sistem pencernaannya, jantung, saraf, hingga ototnya.
Terkadang penderita sindrom ini juga mengembangkan kanker terutama pada darah (leukimia) atau kelenjar getah bening (limfoma). Penderitanya juga bisa mengalami kondisi perilaku tertentu misalnya agresif, kesulitan tidur atau makan hingga ADHD (Attention Deficit/Hyperactivity Disorder).
Sindrom Dubowitz pertama kali ditemukan oleh Dr Victor Dubowitz pada tahun 1965. Sejak itu, tidak ada penyebab genetik umum yang ditemukan dan para peneliti telah menemukan banyak kelainan genetik berbeda yang dapat menyebabkan sindrom tersebut.
Advertisement
Gejala dan Ciri Dubowitz Syndrome
Melansir dari raredisease penyakit Dubowitz Syndrome bisa didiagnosis sebelum dan sesudah lahir berdasarkan dari beberapa gejala tertentu. Berikut ini adalah beberapa gejala-gejalanya:
1. Mempunyai perawakan kecil (dapat dilihat selama kehamilan).
2. Pertumbuhan yang lambat.
3. Kepala kecil (mikrosefali).
4. Cacat intelektual.
5. Eksim.
6. Seringnya infeksi.
7. Ciri-ciri wajah yang tidak biasa dan spesifik.
8. Gejala lain yang terkadang terlihat di antaranya jari tangan dan kaki yang tidak biasa, perbedaan kerangka, dan bentuk testis dan penis atau vagina yang buruk.
Adapun berikut ini adalah ciri-ciri wajah pengidap sindrom Dubowitz:
1. Wajah yang sempit atau berbentuk segitiga.
2. Dahi yang tinggi atau miring.
3. Tulang di sekitar mata yang belum berkembang (hipoplastik supraorbital ridges).
4. Mata terkulai (ptosis) yang membuat mata terlihat lebar dan sempit (blepharophimosis).
5. Telinga besar yang tidak rata atau ditempatkan rendah di kepala.
6. Rambut serta alis jarang.