Puting Beliung Terjang Kawasan Dago, Ini Penjelasan BMKG Bandung

Terdapat beberapa fenomena yang mendukung potensi pertumbuhan awan konvektif dan peningkatan curah hujan di sebagian wilayah Jawa Barat.

oleh Arie Nugraha diperbarui 30 Des 2023, 22:57 WIB
Diterbitkan 30 Des 2023, 22:57 WIB
Ilustrasi - Hujan lebat disertai puting beliung di Wangon, Banyumas. (Foto: Liputan6.com/BPBD BMS/Muhamad Ridlo)
Ilustrasi - Hujan lebat disertai puting beliung di Wangon, Banyumas. (Foto: Liputan6.com/BPBD BMS/Muhamad Ridlo)

Liputan6.com, Bandung - Sejumlah pohon dan atap rumah rusak di Dago Resort, Dago, Kecamatan Coblong, Kota Bandung pada sekitar pukul 17.30 WIB akibat diterjang angin kencang yang disertai hujan.

Selang satu jam kemudian terjadi angin puting beliung di sekitar wilayah Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat pada pukul 19.30 WIB.

Menurut Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Bandung, Teguh Rahayu, bencana hidrometeorologi ini berakibat kerusakan fasilitas umum lainnya.

"Pohon tumbang dan putusnya kabel Listrik PLN di Jalan Cipaheut, Cigadung, Kecamatan Cibeunying Kaler, Kota Bandung," ujar Rahayu kepada Liputan6.com, Bandung, Jumat, 29 Desember 2023.

Rahayu mengatakan beberapa pohon tumbang juga menimpa motor di dekat Marbella Hotel Jalan Sentra Dago Pakar Raya, Mekarsaluyu, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Berdasarkan analisis dinamika atmosfer terkini tanggal 29 Desember 2023 yang berpeluang memicu angin kencang tersebut yaitu terdapat beberapa fenomena yang mendukung potensi pertumbuhan awan konvektif dan peningkatan curah hujan di sebagian wilayah Jawa Barat.

"Gelombang atmosfer ekuatorial Rossby di wilayah Jawa. Suhu muka laut di sekitar wilayah Jawa Barat bagian utara relatif hangat," kata Rahayu.

Sementara kelembapan udara pada lapisan 850 - 500 mb relatif lembap yaitu 60 - 95 persen.

Rahayu menerangkan terdapat daerah pertemuan dan perlambatan angin (konvergensi) di sekitar wilayah Jawa Barat.

"Labilitas atmosfer pada skala lokal berada pada kategori labil sedang hingga kuat di sebagian wilayah Jawa Barat," ucap Rahayu.

Data dari perangkat pemantauan cuaca otomatis yang dirancang untuk mengumpulkan data cuaca secara menerus (AWS) milik Stasiun Geofisika Bandung tercatat pukul 17.00-19.00 WIB terjadi hujan sedang-lebat mencapai 53.0 mm. Namun di Stasiun Geofisika Pos Lembang tidak terdeteksi.

Sedangkan data angin maksimum pada pukul 16.00 WIB 7.4 km per jam arah dari barat-barat daya. Pukul 16.00 WIB kecepatan angin tercatat di Stasiun Geofisika Pos Lembang,3.7 km per jam arah dari timur- timur laut dan pukul 17.00 WIB 0 km per jam.

"Waspada terhadap terjadinya cuaca ekstrim berupa hujan sedang hingga lebat yang disertai dengan kilat atau petir dan juga angin kencang pada sore hari," ungkap Rahayu.

Potensi tersebut sebut Rahayu, puncaknya terutama pada hari dimana terjadi pemanasan kuat antara pukul 10.00-14.00 WIB.

Biasanya ditandai dengan jenis awan yang berwarna gelap, dan menjulang tinggi seperti kembang kol dan terkadang memiliki landasan pada puncaknya (awan jenis Cumulonimbus).

"Khusus untuk daerah bertopografi curam, bergunung atau rawan longsor agar tetap waspada khususnya pada kejadian hujan dengan intensitas ringan hingga sedang yang terjadi selama beberapa hari berturut-turut," tambah Rahayu.

Rahayu mengingatkan masyarakat agar tetap waspada terhadap terjadinya potensi bencana hidrometeorologis (dampak cuaca ekstrem) seperti hujan lebat hingga sangat lebat dalam skala lokal, angin puting beliung, dan hujan es yang dapat mengakibatkan dampak seperti banjir, tanah longsor, pohon tumbang, serta dampak kerusakan lainnya.

BMKG Stasiun Geofisika Bandung telah menerbitkan peringatan dini cuaca 1 – 6 jam kedepan pada tanggal 29 Desember 2023 wilayah Jawa Barat telah dibuat oleh Prakirawan BMKG Stasiun Klimatologi Jawa Barat pada pukul 10.34 WIB dan diperbaharui pukul 12.06 WIB, 13.58 WIB, 15.37 WIB, 16.30 WIB.

"Peringatan dini cuaca tiga harian wilayah Jawa Barat telah dirilis oleh Stasiun Klimatologi Jawa Barat pada tanggal 27 dan 28 Desember 2023," tukas Rahayu.

Untuk prospek mingguan wilayah Jawa Barat telah dirilis oleh Stasiun Klimatologi Jawa Barat pada tanggal 24 Desember dan 27 Desember 2023 lalu.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Jabar Siaga Darurat Bencana

Dikutip dari laman Regional Liputan6.com, sebelumnya Penjabat (Pj) Gubernur Bey Machmudin menyebutkan Provinsi Jawa Barat menyandang status darurat bencana hingga 31 Maret 2024 nanti.

Menurut Bey, status kebencanaan ini diterbitkan guna mengingatkan kembali 27 kepala daerah untuk bersiaga mengantisipasi terjadinya kejadian alam.

Tapi bila tidak ada, nanti Pemda Provinsi Jabar dan Pak Bupati akan mencari solusi secepatnya," ucap Bey.

"Termasuk aktivitas ekonomi juga nanti diberikan transportasinya untuk menuju Pasar Ciwidey. Intinya, kita tidak mau aktivitas ekonomi masyarakat terganggu," tambahnya.

Bey menyampaikan, BPBD dan aparat gabungan sudah diterjunkan untuk mengevakuasi material longsor menggunakan alat berat. BPBD Jabar juga sudah mengirim bantuan alat berat dan sembako.

"Kami sudah respons cepat, langsung dikirim bantuan berupa alat berat dan pangan," tuturnya.

Selain itu, Bey juga mengimbau kepada masyarakat Jabar untuk mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi berupa angin kencang, longsor, dan banjir, terutama sepanjang musim hujan.

"Jadi imbauan saya untuk yang tinggal di daerah rawan bencana koordinasi dengan petugas. Jangan sampai tidak mengindahkan arahan-arahan dari petugas. Intinya adalah pertama ikuti arahan petugas di lapangan karena BPBD stand by 24 jam," ucap Bey.

Dana Bencana Rp400 Miliar untuk Atasi Bencana Alam

Pemda Jabar menyiapkan dana belanja tidak terduga (BTT) senilai Rp400 miliar untuk mengatasi peristiwa bencana alam.

Menurut Penjabat (Pj) Gubernur Bey Machmudin, tingginya dana yang disediakan itu akibat seluruh daerah yakni 27 kabupaten dan kota di Jawa Barat rawan terjadinya bencana alam saat memasuki musim hujan.

"Yang penting respons cepat artinya kita apresiasi semuanya sudah bergerak cepat seperti kemarin yang di (longsor) di Purwakarta," kata Bey di Markas Komando Daerah Militer (Kodam) III Siliwangi, Bandung, Jumat (8/12/2023).

Bey juga mengatakan, pemkab, kepolisian dan TNI, sudah bergerak cepat itu dalam satu hari jalan sudah terbuka lagi, termasuk yang di Cililin (Kabupaten Bandung Barat).

Bey mengimbau kepada masyarakat ikut serta mengurangi risiko bencana alam dengan mengetahui segala aturan mitigasi yang telah ditetapkan.

Masyarakat juga disarankan agar secara berkelanjutan memantau perkembangan prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

"Kalau akan hujan lebat sebaiknya kurangi kegiatan di luar rumah. Ancaman utama status siaga bencana saat ini yaitu hujan, longsor, gerakan tanah yang paling utama itu," kata Bey.

Bey meminta kepada masyarakat agar memilah kembali informasi soal kejadian bencana dari sumber yang terpercaya dan tidak terpancing dengan isu tidak benar.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya