Liputan6.com, Yogyakarta - Dalam mitologi masyarakat Jawa, pohon beringin dikenal sebagai pohon penuh misteri. Tak terkecuali salah satu pohon beringin di Desa Wates yang bernama Anggara Kasih.
Anggara Kasih berada di Dukuh Kragilan RT14 RW03, Desa Wates Boyolali. Nama Anggara Kasih diambil dari pasaran Jawa yang bermakna Selasa Kliwon.
Malam Selasa Kliwon merupakan salah satu waktu dalam penanggalan Jawa yang identik dengan aktivitas spiritual. Bahkan, beberapa orang menyebut bahwa Selasa Kliwon lebih keramat dibandingkan Jumat Kliwon.
Advertisement
Baca Juga
Banyak mitos yang beredar mengenai malam Selasa Kliwon dalam budaya Jawa. Misalnya, Selasa Kliwon dipercaya sebagai hari baik untuk melakukan ritual pesugihan atau mencari ilmu gaib.
Malam Selasa Kliwon juga diyakini sebagai waktu meningkatnya energi spiritual. Tak heran jika banyak ritual atau upacara tertentu yang dilakukan pada waktu tersebut, salah satunya di pohon beringin Anggara Kasih.
Mengutip dari laman resmi Desa Wates, Anggara Kasih menjadi patokan warga setempat bahwa setiap Selasa Kliwon rutin diadakan doa bersama. Doa tersebut dilakukan dengan membawa berkat berbentuk makanan atau barang lainnya.
Meski sudah mulai jarang dilakukan, tetapi pohon beringin Anggara Kasih masih tetap berdiri kokoh, terjaga, dan terawat kebersihannya. Konon, pohon beringin yang sudah berusia puluhan tahun ini menjadi saksi bisu dari kisah seorang Mbah Ragil.
Mbah Ragil merupakan seorang pengembara dan utusan dari Kerajaan Mataram. Ia memiliki kelebihan dapat menyembuhkan penyakit.
Kesaktian Mbah Ragil pun membuat warga desa berbondong-bondong meminta bantuan Mbah Ragil untuk menyembuhkan penyakit yang mereka derita. Tingginya rasa hormat kepada Mbah Ragil membuat seluruh warga desa sepakat menjadikan Ringin Anggoro Kasih sebagai salah satu situs bersejarah.
Keberadaan pohon beringin Anggara Kasih juga sekaligus sebagai bukti untuk mengenang jasa kebaikan Mbah Ragil. Saat ini, sisi mistis dan horor pohon beringin Anggara Kasih kian memudar.
Lokasi pohon beringin Anggara Kasih di Desa Wates kini kerap dimanfaatkan sebagai tempat hiburan berupa pasar malam yang dibuka setiap malam Selasa Kliwon. Berbagai macam barang dan jasa tersedia di sana, mulai dari kebutuhan sandang pangan, kuliner, hingga wahana permainan sederhana.
(Resla Aknaita Chak)