Liputan6.com, Yogyakarta - Perayaan Tahun baru Imlek atau Lunar New Year identik dengan berbagai tradisi Tionghoa yang menarik. Salah satunya adalah tradisi berbagai angpao atau angpau atau hóngbāo.
Angpau adalah amplop merah cerah yang diisi sejumlah uang. Angpau akan diberikan untuk keluarga dan teman.
Tidak hanya sekeder berbagi uang, angpao memiliki makna mendalam. Berikut fakta menarik angpau Imlek.
Advertisement
1. Mengenal angpau
Baca Juga
Angpau terdiri dari dua kata yakni 'hong' yang artinya merah dan 'bao' yang berarti membungkus. Dalam bahasa Mandarin, angpau artinya uang yang dibungkus dalam kemasan merah yang diberikan sebagai hadiah.
Warna merah pada angpau juga punya arti tersendiri. Dalam budaya Tiongkok warna merah melambangkan keberuntungan dan kemakmuran.
Mereka percaya bahwa angpao menjadi amplop merah keberuntungan dan harapan baik untuk tahun baru yang akan datang. Mereka yang menerima angpau diharapkan akan memiliki kehidupan dan nasib yang lebih baik di sepanjang tahun baru.
2. Lahir dari dongeng tradisional Tiongkok
Sejarah memberikan angpau bermula dari beberapa kisah legenda pada perayaan Imlek dahulu kala. Menurut legenda yang beredar, mahluk jahat yang dikenal sebagai 'sui' meneror anak-anak saat mereka tidur pada malam tahun baru Lunar.
Akhirnya, anak-anak diberi delapan koin dan tertidur dengan koin di bantalnya saat tahun baru. Ketika 'sui' muncul dan ingin menyentuh anak itu, koin tersebut menghasilkan cahaya kuat.
Akhirnya iblis itu pun pergi. Konon, delapan koin yang menjaga anak itu melambangkan delapan dewa yang menyamar. Hingga saat ini, angpao yang melambangkan koin dikenal dengan nama yasui qian atau 'penekan uang Sui'.
3. Aturan memberikan angpau
Ada aturan tidak tertulis saat memasukkan uang dalam angpau. Hanya uang kertas yang bersih dan rapi yang boleh dimasukkan ke dalamnya
Menurut kepercayaan warga Tionghoa, memberikan angpau sama artinya dengan memberikan berkah atau doa bagi orang lain. Untuk itu, uang yang diberikan harus rapi dan layak.
Harus Genap
4. Harus genap
Saat memberikan uang, pastikan jumlah uang yang dimasukkan dalam angpau merupakan angka genap. Hindari memberikan uang dengan jumlah ganjil.
Pasalnya, angka ganjil melambangkan kedukaan dalam budaya Cina daratan.
5. Tidak boleh mengandung angka 4
Nominal uang juga tidak boleh diawali dengan angka 4, seperti Rp 400.000 atau mengandung angka 4 seperti Rp 240.000. Dalam sejarah China, angka 4 (shi) dikaitkan dengan ketidakberuntungan.
Dalam bahasa Mandarin, kata 'shi' itu sendiri memiliki arti 'mati'. Namun di sisi lain jumlah uang yang mengandung angka 8 akan membawa keberuntungan dan kemakmuran.
6. Aturan menerima angpau
Tidak hanya memberikan angpau, ada aturan tidak tertulis untuk penerima angpau. Secara tradisional, saat menerima angpau anak-anak akan berlutut di hadapan anggota keluarga yang lebih tua.
Aturan tersebut masih dilakukan di beberapa wilayah di Tiongkok. angpau juga selalu diberikan dan diterima dengan kedua tangan.
Angpau tidak boleh dibuka di depan pemberinya.
7. Siapa yang harus memberi angpau?
Dalam budaya masyarakat China, orang yang sudah menikah wajib memberikan angpau. Pasalnya, mereka dianggap telah melewati fase anak-anak menuju ke orang tua.
Selain itu, mereka dianggap telah mapan secara ekonomi. Angpau yang diterima dari orang yang sudah menikah, dipercaya akan membawa keberkahan berupa kemudahan perihal jodoh.
Angpau ini diberikan kepada anak-anak, orang tua, dan orang yang masih jomblo alias belum menikah. Namun, jika belum menikah tapi telah mapan secara ekonomi, diperbolehkan untuk memberikan angpau.
Advertisement