Presiden Jokowi Resmikan Bendungan Lolak Bolmong untuk Masa Depan Pengelolaan Air

Bendungan Lolak tidak hanya diharapkan menjadi solusi lokal untuk kekurangan air dan pengendalian banjir, tetapi juga sebagai model pengelolaan sumber daya air yang efisien bagi Indonesia.

oleh Yoseph Ikanubun diperbarui 09 Mar 2024, 09:05 WIB
Diterbitkan 23 Feb 2024, 20:09 WIB
Presiden Jokowi saat meresmikan Bendungan Lolak di Kabupaten Bolmong, Sulut, Jumat (23/2/2024).
Presiden Jokowi saat meresmikan Bendungan Lolak di Kabupaten Bolmong, Sulut, Jumat (23/2/2024).

Liputan6.com, Bolmong - Hari kedua kunjungan kerja Presiden Joko Widodo di Sulut, Jumat (23/2/2024), diawali dengan meresmikan bendungan Lolak di Kabupaten Bolmong, Sulut.

Presiden Jokowi dengan rombongan bergerak dari Manado dengan menumpangi helikopter menuju ke Kecamatan Lolak, Kabupaten Bolmong, Sulut. Setiba di sana, dilakukan seremoni peresmian bendungan yang pembangunannya menghabiskan dana sebesar Rp2,02 triliun.

"Ke depan, urusan air, urusan energi akan menjadi sebuah persoalan besar kalau kita tidak siapkan sekarang, kalau kita tidak kelola mulai dari sekarang,” ujar Presiden Joko Widodo dalam sambutannya.

Bendungan Lolak tidak hanya diharapkan menjadi solusi lokal untuk kekurangan air dan pengendalian banjir, tetapi juga sebagai model pengelolaan sumber daya air yang efisien bagi Indonesia.

“Kita memiliki 4.400-an sungai, tetapi kita baru memiliki 292 bendungan. Untuk ilustrasi, RRT China memiliki 98 ribu bendungan, Korea Selatan memiliki kurang lebih 20 ribu bendungan,” ujar Jokowi.

Pembangunan Bendungan Lolak, yang memiliki kapasitas 16 juta meter kubik dan dapat mengairi area pertanian seluas 2.200 hektare, menjadi langkah signifikan dalam memperbaiki disparitas tersebut. Selain itu, bendungan ini diharapkan dapat mengurangi risiko banjir hingga 29 persen di wilayah sekitar, sebuah perbaikan yang signifikan dibandingkan kondisi sebelumnya.

Bendungan ini berkontribusi pada produksi energi melalui pemanfaatan listrik ecohydro, mendukung Bolaang Mongondow sebagai lumbung padi Sulut.

"Bisa menjadi air baku bagi masyarakat di Bolaang Mongondow, bisa mereduksi banjir sampai 29 persen, kalau sebelumnya banjir, kemudian ada bendungan menjadi terkurangi 29 persen dan juga untuk listrik ecohydro,” tambah Presiden Jokowi.

Jokowi mengatakan, kalau di provinsi yang lain, di kabupaten yang lain juga memiliki bendungan dengan kapasitas kurang lebih sama, air yang ada di negara akan bisa dikelola dengan baik sehingga bermanfaat seperti Bendungan Lolak.

Hal ini tidak hanya akan meningkatkan ketersediaan air dan energi tetapi juga memastikan bahwa Indonesia dapat menghadapi tantangan masa depan dengan sumber daya yang lebih baik dan lebih berkelanjutan.

Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam peresmian tersebut adalah Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Agus Harimurti Yudhoyono, Gubernur Sulut Olly Dondokambey, dan Pj. Bupati Bolmong.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya