Ada Asap Kebiruan Keluar dari Kawah Gunung Lokon, Pertanda Apa?

Dia berharap warga mematuhi rekomendasi yang dikeluarkan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

oleh Yoseph Ikanubun diperbarui 25 Feb 2024, 02:00 WIB
Diterbitkan 25 Feb 2024, 02:00 WIB
Gunung Lokon di Tomohon.
Gunung Lokon di Tomohon.

Liputan6.com, Tomohon - Ada fenomena menarik yang terjadi di kawasan Gunung Lokon yang terletak di Kota Tomohon, Sulut. Sejak Kamis (22/2/2024), gunung berapi itu mengeluarkan asap kebiruan dari kawahnya.

Ketua Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Lokon Farid R Bina mengatakan, asap kebiruan yang terpantau keluar dari kawah menandakan terjadinya proses pembakaran belerang.

"Jadi memang bisa terlihat asap kebiruan mengarah ke selatan. Itu menandakan bahwa ada belerang terbakar dalam suhu tinggi," ungkap Farid, Jumat (23/2/2024).

Dia mengatakan, bara api yang ada di dasar kawah dia, masih akan terus dipantau apakah sudah semakin membesar atau tidak.

"Karena itu saya berencana akan ke atas atau kawah Tompaluan untuk melihat besarnya titik api yang ada di dasar kawah," ujarnya.

Farid memperkirakan bara api sudah membesar karena diindikasikan dengan asap yang keluar dari kawah semakin tebal dan semakin banyak.

Dia berharap warga mematuhi rekomendasi yang dikeluarkan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

“Selain itu warga dan wisatawan diharapkan tidak mendekati dan melakukan aktivitas di dalam radius 2,5 kilometer dari Kawah Tompaluan atau pusat aktivitas,” ujarnya.

Dia mengatakan, apabila terjadi letusan dan hujan abu, masyarakat diimbau untuk tetap berada di dalam rumah dan apabila berada di luar rumah disarankan untuk menggunakan pelindung hidung, mulut atau masker, dan kacamata.

“Warga juga diharapkan mewaspadai potensi lahar pada sungai-sungai yang berhulu dari puncak Gunung Lokon, terutama pada musim hujan,” ujarnya memungkasi.

 

Simak Video Pilihan Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya