Presiden Jokowi Kunjungi Bitung, Ajak Warga Disiplin dalam Berusaha

Jokowi menekankan pentingnya disiplin, terutama dalam hal pengelolaan keuangan. Dia memberikan contoh konkret tentang pentingnya membayar cicilan tepat waktu bagi nasabah PNM Mekaar.

oleh Yoseph Ikanubun diperbarui 09 Mar 2024, 09:06 WIB
Diterbitkan 23 Feb 2024, 18:53 WIB
Presiden Joko Widodo menghadiri acara Silaturahmi dengan Nasabah Mekaar binaan Permodalan Nasional Madani (PNM) di Sport Hall & Convention, Kota Bitung, Provinsi Sulut, Jumat (23/2/2024).
Presiden Joko Widodo menghadiri acara Silaturahmi dengan Nasabah Mekaar binaan Permodalan Nasional Madani (PNM) di Sport Hall & Convention, Kota Bitung, Provinsi Sulut, Jumat (23/2/2024).

Liputan6.com, Bitung - Presiden Joko Widodo menghadiri acara silaturahmi dengan Nasabah Mekaar binaan Permodalan Nasional Madani (PNM) di Sport Hall & Convention, Kota Bitung, Sulut pada Jumat (23/2/2024).  

Dalam sambutannya, Presiden Jokowi menekankan pentingnya semangat kerja dan disiplin sebagai kunci utama keberhasilan dalam berusaha.

Presiden mengatakan, semangat kerja yang kuat adalah awal dari kesuksesan. Hal ini terlihat dari pengalamannya sendiri yang memulai bisnis pada tahun 1988, berawal dari berjualan di Kota Solo hingga berhasil menembus pasar internasional.

"Semangat bekerja keras itu menjadi kunci kita sukses atau tidak sukses dalam berusaha," ujarnya.

Jokowi menekankan pentingnya disiplin, terutama dalam hal pengelolaan keuangan. Dia memberikan contoh konkret tentang pentingnya membayar cicilan tepat waktu bagi nasabah PNM Mekaar.

“Penting sekali disiplin. Kalau kita sudah ngambil dari PNM Mekaar misalnya 5 juta, hari Senin kita harus nyicil, hari Senin harus ngangsur, Senin harus kita siapkan. Kalau kita janji Jumat hari ini Jumat janji harus ngangsur, hari ini harus ngangsur. Itu yang namanya disiplin,” tambah Jokowi.

Presiden juga mengapresiasi perkembangan PNM Mekaar yang sejak dimulai pada tahun 2015 telah berkembang pesat dengan 15,2 juta nasabah dan penyaluran dana sebesar Rp244 triliun. Di Sulut, tercatat ada 125 ribu nasabah dengan uang beredar sebesar Rp2,1 triliun.

Jokowi juga memberikan apresiasi terhadap produk lokal yang dihasilkan oleh nasabah PNM Mekaar, seperti keripik talas dan kacang bawang yang dikemas dengan baik. Presiden juga menekankan pentingnya pemberian merek dan kemasan yang menarik untuk meningkatkan nilai jual produk.

“Gunakan pinjaman untuk modal kerja, dan tidak untuk konsumsi yang tidak perlu. Harus bisa ngerem bahwa ini adalah bukan uang kita. Ini adalah uang kita bersama yang kita pakai untuk berusaha,” pesan Jokowi.

Acara tersebut diakhiri dengan pesan dari Presiden tentang pentingnya menjaga kualitas produk, harga yang kompetitif, dan ketepatan waktu dalam pengiriman.

Turut mendampingi Presiden dalam kegiatan tersebut adalah Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Agus Harimurti Yudhoyono. Kemudian, Direktur Utama Permodalan Nasional Madani Arief Mulyadi, Gubernur Sulut Olly Dondokambey, dan Wali Kota Bitung Maurits Mantiri.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya