Liputan6.com, Jakarta - Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menyelenggarakan workshop Tanggap Insiden Siber Sektor Industri pada Rabu, 28 Februari 2024 di Ballroom Mercure Alam Sutera, Tangerang Selatan.
Workshop ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan para peserta dalam menangani insiden siber, serta memperkuat kerja sama antara BSSN dalam bidang keamanan siber.
Baca Juga
Dalam keterangannya, workshop ini dihadiri oleh 25 perusahaan. Adapun peserta yang hadir merupakan pejabat setingkat manajer yang memiliki tanggung jawab dalam bidang tata kelola IT atau pejabat bidang infrastruktur IT.
Advertisement
Workshop dibuka oleh Plt. Direktur Keamanan Siber dan Sandi Industri BSSN, Farosa. Dalam sambutannya, Farosa menyampaikan bahwa transformasi digital telah mendorong perilaku ekonomi masyarakat dan hal tersebut berdampak terhadap keamanan nasional.
"Di era digital ini, ancaman siber semakin kompleks dan terorganisir. Oleh karena itu, diperlukan pengelolaan risiko yang baik untuk menjaga keamanan ekonomi digital yang menjadi tulang punggung perekonomian nasional," kata Farosa.
MTM sebagai anggota CSIRT dari BSSN berkesempatan untuk mempresentasikan solusi layanan keamanan siber kepada para peserta undangan. Selain itu, para peserta juga mengikuti simulasi penanganan insiden siber untuk mempraktikkan pengetahuan yang telah diperoleh.
MTM sebagai Perusahaan ICT service solution optimis dengan adanya workshop yang diadakan oleh BSSN akan mampu meningkatkan kewaspadaan dan pengetahuan seputar keamanan siber pada sektor industri.
MTM juga telah menerima sertifikasi Computer Security Incident Response Team (CSIRT) dari BSSN. Dengan memiliki Computer Security Incident Response Team (CSIRT) atau Tim Tanggap Insiden Siber, PT Media Telekomunikasi Mandiri sebagai mitra BSSN ikut berperan dalam meningkatkan kesadaran pentingnya literasi pengetahuan tentang keamanan siber dan menjawab tantangan-tantangan dalam mengelola risiko keamanan di Indonesia.