Liputan6.com, Purwakarta - Di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, selama ini ada beberapa tempat favorit untuk ngabuburit. Seperti diketahui, Ngabuburit adalah kegiatan yang biasa dilakukan masyarakat tak kala menunggu waktu berbuka puasa.
Ngabuburit sendiri, biasanya dilakukan di tempat indah. Semisal, taman kota. Selain itu, ada juga dari sebagian masyarakat yang Ngabuburit dengan berburu kebutuhan sandang dan pangan sembari menunggu kumandang adzan magrib.
Namun, apa jadinya jika kegiatan Ngabuburit ini dilakukan di tempat yang cukup berbahaya. Seperti yang kerap dilakukan masyarakat yang bermukim di sekitar perlintasan kereta api. Ini seperti sudah menjadi warisan tradisi yang melekat di masyarakat saat Ramadan tiba.
Advertisement
Baca Juga
Seperti sudah menjadi warisan tradisi, masyarakat yang didominasi remaja itu nekat 'Ngabuburit' di sepanjang jalur kereta api. Misalnya, jalur kereta Api yang tedapat di Jalan Kemuning, Kelurahan Nagri Kaler, Kecamatan Purwakarta kota.
Meski berbahaya, aktivitas masyarakat ini seakan tak bisa dicegah. Apalagi, setiap Ramadan tiba lokasi tersebut menjadi tempat favorit mereka untuk ngabuburit.
Kala sore tiba, ratusan warga yang didominasi ABG itu berkerumun di lokasi tersebut. Aktifitas mereka pun berbeda-beda. Ada yang sekadar duduk-duduk di atas perlintasan KA sembari ngobrol, berfoto-foto, hingga ada pula yang memanfaatkan moment tersebut untuk cari jodoh.
"Ngabuburit sambil nyari jodoh pak. Iseng-iseng berhadiah," ujar Aldiansyah (24), salah seorang remaja warga sekitar, Jumat (15/3/2024) sore.
Menurut Aldiansa dan teman sebaya lainnya, bagi yang tak biasa Ngabuburit di perlintasan KA mungkin akan merasa was-was. Apalagi, jalur ini merupakan perlintasan kereta yang cukup aktif dari arah Jakarta-Bandung atau sebaliknya.
Namun, bagi masyarakat di sekitar hal ini sudah biasa. Mereka pun sebenarnya menyadari jika Ngabuburit di lokasi ini sangat berbahaya. Namun, mereka bisa mengantisipasi karena sebelum ada kereta lewat masyarakat sudah tahu.
"Kalau ada kereta mau lewat, itu sebelumnya terdengar bunyi peringatan. Jadi, kami menjauh dulu dari Rel. Kalau sudah lewat, baru duduk lagi di atas rel," seloroh dia.
Â
Â
Simak Video Pilihan Ini:
Tak Melulu Rel Kereta, Ada juga Taman
Dia menjelaskan, biasanya warga mulai berdatangan ke lokasi ini sekitar pukul 16.00 WIB. Tak hanya warga sekitar, warga dari desa lainnya pun kerap berdatangan ke lokasi ini untuk Ngabuburit. Apalagi, di lokasi ini juga banyak terdapat pedagang yang menjajakan takjil untuk berbuka puasa.
Sementara itu, selain perlintasan kereta api di daerah ini ada beberapa tempat favorit lainnya untuk ngabuburit. Salah satunya, beberapa taman tematik rancangan pemerintah daerah setempat.
Di pusat kota wilayah ini misalnya, itu ada enam taman indah yang dimaksud. Antara lain, Taman Sri Baduga yang terkenal dengan pertunjukan Air Mancur menari yang diklaim terbesar se-Asia Tenggara itu.
Kemudian, ada Taman Citra Resmi dan Taman Surawisesa yang lokasinya masih satu komplek dengan Taman Sribaduga. Yakni, di sekitar Jalan KK Singawinata (Situ Buleud).
Lalu, ada taman besar di sekitar Jalan Ganda Negara. Tepatnya, di komplek perkantoran Pemkab Purwakarta. Di lokasi itu, ada tiga taman indah, masing-masing Taman Pancawarna, Taman Maya Datar dan Taman Pasanggarahan Padjdjaran (alun-alun).
Sebenarnya tak hanya di pusat kota lokasi indah yang kerap menjadi lokasi Ngabuburit ini pun tersebar di sejumlah wilayah. Untuk di wilayah selatan misalnya, ada Situ Kahuripan Wanayasa yang masih menjadi primadonanya. Kemudian, sebelah barat ada kawasan Waduk Jatiluhur.
Advertisement