Detik-Detik Evakuasi Beruang Madu dari Permukiman Warga Siak

BBKSDA Riau menembak bius seekor beruang madu yang masuk pemukiman di Kabupaten Siak dan mengevakuasinya ke kawasan konservasi yang jauh dari manusia.

oleh Syukur diperbarui 29 Mar 2024, 14:00 WIB
Diterbitkan 29 Mar 2024, 14:00 WIB
Beruang masuk pemukiman yang dievakuasi BBKSDA Riau dari Kabupaten Siak setelah ditembak pakai bius.
Beruang masuk pemukiman yang dievakuasi BBKSDA Riau dari Kabupaten Siak setelah ditembak pakai bius. (Liputan6.com/M Syukur)

Liputan6.com, Pekanbaru - Masyarakat Dusun 1 Mekar Indah, Kampung Sungai Tengah, Kecamatan Sabak Auh, Kabupaten Siak, kini bernapas lega. Beruang madu yang dalam beberapa hari masuk ke permukiman sudah ditangani oleh Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau.

Tim BBKSDA Riau, terdiri dari dokter, polisi hutan dan petugas teknis, telah menembak beruang masuk pemukiman itu. Tembakan menggunakan bius membuat beruang mudah dipindahkan ke lokasi jauh dari manusia.

Kepala BBKSDA Riau Genman Suhefti Hasibuan menjelaskan, beruang dilaporkan masuk ke permukiman sejak beberapa hari terakhir. Petugas menerima laporan pada 26 Maret kemudian ke lokasi.

"Tim tiba ke dusun dini hari lalu berkoordinasi dengan pihak desa," kata Genman, Kamis siang, 28 Maret 2024.

Di dusun itu, petugas mengecek kandang ternak yang sempat dibongkar beruang. Petugas juga mengecek lokasi lainnya dan menemukan sejumlah jejak.

"Petugas menemukan bangkai ayam warga yang diserang beruang," ucap Genman.

Selanjutnya, petugas menyisir kebun sawit sehingga menemukan seekor beruang. Satwa liar berkuku panjang itu kaget melihat petugas sehingga berlari lalu menghilang di semak-semak.

"Pencarian kembali dilakukan beberapa jam berikutnya," ujar Genman.

Setelah itu, petugas mendapatkan informasi keberadaan beruang dari warga. Jaraknya sekitar 1 kilometer dari lokasi penemuan pertama.

"Petugas mengejar lalu menembak menggunakan bius ketika ada kesempatan, beruang akhirnya bisa dievakuasi," ujar Genman.

Genman menyebut beruang itu sudah dilepasliarkan ke alam. Lokasinya di salah kawasan konservasi yang jauh dari pemukiman manusia.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya