Wanita dan Anak Paling Berisiko, 5 Tips Atasi Mual Saat Perjalanan Mudik Lebaran

Wanita dan anak-anak berusia dua hingga 12 tahun adalah yang paling berisiko mengalami mabuk perjalanan. Meski begitu, kondisinya bisa menyerang siapa saja.

oleh Arie Nugraha diperbarui 07 Apr 2024, 12:00 WIB
Diterbitkan 07 Apr 2024, 12:00 WIB
Ilustrasi mabuk perjalanan
Ilustrasi mabuk perjalanan (sumber: iStockphoto)

Liputan6.com, Bandung - Hari Raya Idulfitri 1445 H atau Lebaran 2024 tinggal hitungan hari. Hanya tersisa kurang lebih sepekan bulan Ramadan akan dijalani oleh umat Muslim.

Selain terus meningkatkan ibadah saat puasa, biasanya masyarakat di Indonesia tengah bersiap hendak melakukan perjalanan mudik lebaran ke kampung halamannya.

Sudah terbayang perjalanan yang panjang dan lama dengan kondis antrian kendaraan yang mudah-mudahan pada tahun ini tidak mengalami kemacetan.

Salah satu persiapan yang harus kita lakukan di antaranya adalah bagaimana mengatasi mual saat mudik lebaran.

Tak hanya jarak yang menguras tenaga, perjalanan ini juga seringkali harus dilalui dengan mabuk perjalanan yang tidak menyenangkan.

Untuk itu, ada baiknya Anda mencari tahu bagaimana mengatasi mual saat mudik lebaran. Berikut ada 5 tips yang patut dicoba untuk mengatasi mual saat mudik lebaran nanti dicuplik dari laman Good Doctor, Kamis, 4 April 2024.

 

Penyebab mual saat perjalanan

Perlu diketahui setiap gerakan yang kita lakukan akan direspons secara bersamaan melalui jalur yang berbeda-beda kepada otak. Ada yang lewat mata, telinga bagian dalam, lapisan kulit, dan lain-lain.

Lain halnya ketika mual terjadi, saat itu ada ketidakseimbangan sinyal ke otak sehingga tubuh merespons dengan rasa pusing, mual, bahkan muntah.

Misalkan kalau Anda mudik menggunakan kapal laut. Apabila di perjalanan Anda hanya menunduk, telinga bagian dalam akan terasa naik turun, sementara pandangan mata tetap statis. Nah, kondisi inilah yang menyebabkan sinyal pergerakan ke otak menjadi tidak terkoordinasi.

Wanita dan anak-anak berusia dua hingga 12 tahun adalah yang paling berisiko mengalami mabuk perjalanan. Meski begitu, kondisinya bisa menyerang siapa saja.

Berikut ini adalah faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko Anda mengalami mabuk perjalanan:

- Riwayat keluarga mabuk perjalanan

- Kontrol kelahiran hormonal

- Gangguan telinga bagian dalam

- Periode menstruasi

- Migrain

- Penyakit Parkinson

- Kehamilan

Mabuk perjalanan bisa mengejutkan siapa yang mengalaminya. Anda mungkin merasa baik-baik saja pada suatu saat dan kemudian tiba-tiba mengalami beberapa gejala.

Berikut beberapa gejala umum yang dialami saat Anda mabuk perjalanan:

- Keringat dingin

- Pusing

- Kelelahan

- Sakit kepala

- Sifat lekas marah

- Ketidakmampuan untuk berkonsentrasi

- Air liur meningkat, mual, dan muntah

- Kulit pucat

- Napas cepat atau menghirup udara.

 

Cara mudah mengatasi mual saat mudik lebaran

Ada banyak cara yang bisa Anda coba agar dapat menikmati perjalanan mudik dengan nyaman tanpa harus membatalkan puasa. Beberapa di antaranya adalah:

1. Mengatasi mual saat mudik lebaran dengan memandang ke luar jendela

Melihat pemandangan di luar menjadi salah satu trik andalan untuk mengatasi mual saat mudik lebaran. Jarak pandang yang jauh bisa membantu saraf-saraf keseimbangan agar bisa memberi sinyal yang tepat kepada otak.

Anda juga perlu mengatur ulang posisi duduk agar sejajar dengan arah perjalanan. Jika mudik memakai mobil, senderkan kepala ke sandaran jok agar tubuh terasa nyaman.

Selain itu, membuka sedikit jendela untuk mendapatkan udara segar juga bisa mengurangi rasa ingin muntah selama di perjalanan.

2. Kurangi asupan makanan sebelum lakukan perjalanan

Perut yang terlalu penuh akan membuat risiko mual selama di perjalanan semakin besar. Ini dikarenakan makanan yang terlalu banyak akan membuat organ lain di dalam perut terdorong sehingga menimbulkan rasa mual.

Untuk itu, ada baiknya hindari makan berlebihan sebelum berangkat mudik. Usahakan untuk tidak mengonsumsi makanan yang bercita rasa pedas, terlalu berminyak, atau memiliki bau menyengat.

Semua jenis makanan tersebut bisa memicu mual pada perut selama Anda melakukan perjalanan pulang kampung.

3. Hindari aktivitas membaca buku atau melihat gawai

Menghabiskan waktu di perjalanan dengan membaca atau melihat media sosial memang terdengar menyenangkan. Tapi bagi Anda yang sering mabuk perjalanan sebaiknya tidak melakukan kedua kegiatan tersebut saat mudik.

Membaca di perjalanan akan membuat mata, telinga, dan otak sulit mencerna informasi secara bersamaan. Inilah yang membuat otak kebingungan menentukan respons yang harus diterima tubuh sehingga kamu jadi merasa mual.

Anda bisa beralih pada audiobook, atau mengobrol dengan teman sebagai aktivitas membunuh waktu selama berada di dalam kendaraan.

4. Tidur dengan posisi yang nyaman

Rasa pusing yang muncul selama di dalam kendaraan bisa dikurangi dengan memejamkan mata sejenak. Selain membuat tubuh rileks, tidur juga membantu sensor keseimbangan pada tubuh mengirim sinyal yang benar pada otak.

Posisikan badan senyaman mungkin. Jika perlu bawa bantal leher agar perjalanan mudik semakin nyaman.

5. Mengatasi mual saat mudik lebaran dengan essential oil bernuansa segar

Beberapa wewangian seperti essential oil beraroma jahe, atau lavender juga bisa membantu mengatasi mual saat mudik lebaran.

Mengutip Healthline aromatheraphy jenis peppermint sudah umum digunakan untuk mengatasi mual pada pasien yang dirawat di rumah sakit.

Ada banyak cara yang bisa kamu coba untuk menerapkan tips yang satu ini. Namun yang dianggap paling minim risiko adalah dengan meneteskan beberapa drop essential oil ke mesin diffuser.

Jangka waktu maksimal penggunaan essential oil melalui mesin diffuser adalah satu jam. Jika ini tidak memungkinkan, Anda bisa menghirup essential oil tersebut dari botol secara langsung selama di perjalanan.

Selain beberapa tips di atas, Anda juga bisa mengatasi mabuk perjalanan dengan obat. Obat antihistamin yang biasanya digunakan untuk mengobati alergi, juga dapat mencegah mabuk perjalanan dan meredakan gejala.

Namun, hanya antihistamin yang menyebabkan kantuk yang efektif. Obat antihistamin dengan formula non-kantuk tidak akan membantu.

Selain antihistamin, Anda juga bisa coba menggunakan koyo kulit scopolamine (Transderm Scop®) atau pil oral yang dapat mencegah mual dan muntah. Anda dapat menempelkan penutup telinga setidaknya empat jam sebelum bepergian.

Setelah tiga hari, Anda dapat melepas tambalan dan menerapkan yang baru. Obat ini bisa menyebabkan mulut kering dan hanya disetujui untuk orang dewasa.

 

Mengatasi mual saat mudik lebaran pada anak-anak

Anak-anak merupakan salah satu yang paling berisiko mengalami mabuk perjalanan. Bayangkan seorang anak kecil duduk di kursi belakang mobil yang lebih rendah tanpa bisa melihat ke luar jendela, atau seorang anak yang lebih besar membaca buku di dalam mobil.

Telinga bagian dalam anak akan merasakan gerakan, tetapi mata dan tubuhnya tidak. Hal ini menyebabkan ketidakcocokan sensorik yang membebani dan membingungkan otak.

Akibatnya anak akan merasakan keringat dingin, kelelahan, kehilangan nafsu makan hingga muntah. Jika anak mengalami mual saat mudik lebaran, coba lakukan beberapa tips berikut:

- Jika anak mulai mengalami gejala mabuk kendaraan, hentikan mobil atau kendaraan sesegera mungkin

- Biarkan anak keluar dan berjalan

-jalan atau berbaring telentang selama beberapa menit dengan mata tertutup

- Kompres kepala anak dengan kain dingin di bagian dahi

- Jika anak muntah, berikan air dingin dan cemilan ringan saat mualnya hilang

 

Berikut beberapa langkah yang bisa Anda coba untuk mencegah mual saat mudik lebaran:

1. Herbal atau essential oil

Sebelum atau saat perjalanan coba hirup essential oil aroma mint, jahe, atau lavender yang menenangkan. Isap permen keras yang dibuat dengan peppermint atau jahe.

2. Atur apa yang anda konsumsi

Minum banyak air. Pilih makanan rendah lemak, hambar, bertepung sebelum bepergian. Hindari makanan berat dan makanan berminyak, pedas atau asam yang dapat membuat perut sakit. Jangan minum alkohol atau merokok.

3. Hirup udara segar

Saat berada di dalam kendaraan coba arahkan ventilasi udara ke arah kamu. Dan turunkan kaca jendela di mobil.

Selain itu jangan lupa sempatkan waktu untuk istirahat dan keluar dari kendaraan untuk hirup udara segar.

4. Arahkan pandangan jauh ke luar mobil

Letakkan ponsel, tablet, buku, atau apapun yang membuat Anda harus menunduk. Namun jangan melihat benda bergerak, seperti mobil yang lewat atau ombak yang bergulung. Sebaliknya, lihatlah objek di kejauhan atau di cakrawala.

5. Berbaring

Apabila memungkinkan, Anda bisa mencegah mual saat mudik lebaran dengan berbaring. Berbaringlah dan tutup mata Anda. Tutup mata Anda lalu bernapas perlahan sambil fokus pada pernapasan.

6. Hindari aroma pemicu mual

Beberapa aroma dapat menyebabkan seseorang merasa mual di tengah perjalanan mudik. Seperti aroma yang menyengat dari durian.

Sebaiknya hindari untuk membawa barang atau apapun yang beraroma kuat dan bisa timbulkan mual. Tak hanya itu, sebaiknya hindarilah asap rokok. Sebab, ini dapat memperburuk gejala.

7. Pilih posisi duduk yang dapat cegah mual saat mudik lebaran

Untuk mencegah mual saat perjalanan mudik lebaran, Anda harus selalu menghadap ke depan saat bepergian.

Tempat duduk juga dapat membuat perbedaan untuk meminimalkan gerakan yang mengganggu. Berikut beberapa panduan pemilihan posisi duduk untuk mencegah mabuk perjalanan:

- Perahu: Duduklah di tengah perahu di dek atas.

- Bus: Pilih tempat duduk dekat jendela.

- Mobil: Duduk di kursi penumpang depan.

- Kapal pesiar: Pesan kabin di bagian depan atau tengah kapal. Jika bisa, pilih yang lebih rendah, lebih dekat ke air.

- Pesawat: Duduk di bagian sayap.

- Kereta: Pilih tempat duduk dekat jendela.

Mual dan muntah akibat mabuk perjalanan saat mudik biasanya tidak akan menyebabkan masalah atau kondisi medis yang serius.

Pada kasus yang jarang terjadi, beberapa orang tidak dapat berhenti muntah. Frekuensi muntah yang sering dapat menyebabkan dehidrasi dan juga tekanan darah rendah.

Saat seseorang muntah ada baiknya untuk memastikan ia terus mendapatkan cukup asupan air agar mencegah dehidrasi.

Mencegah lebih baik daripada mengobati. Mungkin itu kalimat yang tepat bagi Anda yang hendak melakukan perjalanan mudik lebaran kali ini. Selalu jaga kondisi dan sehat selamanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya