Bertemu Warga Hingga Dalang Wayang, Dedi Mulyadi: Saya Sudah Lama Jadi ‘Gubernur’

Mereka kolaborasi bermain wayang golek dalam satu panggung di Taman Bunisora, Lembur Pakuan Subang

oleh Tim Regional diperbarui 20 Apr 2024, 18:14 WIB
Diterbitkan 20 Apr 2024, 15:30 WIB
Bertemu Warga Hingga Dalang Wayang, Dedi Mulyadi: Saya Sudah Lama Jadi ‘Gubernur’
Dedi Mulyadi saat mengikuti acara Nyoreang Lampah Kasorang. (Ist)

Liputan6.com, Subang Politisi Kang Dedi Mulyadi (KDM) menggelar silaturahmi dengan puluhan ribu warga dari berbagai pelosok daerah di Jawa Barat. 

Ia menghadiri pagelaran sastra, tari dan wayang golek empat dalang dalam sebuah acara Nyoreang Lampah Kasorang. Keempat dalang yang terdiri dari Dadan Sunandar Sunarya, Wawan Dede Amung Sutarya, Iman Cecep Supriyadi dan Khanha Ade Kosasih Sunarya. 

Mereka kolaborasi bermain wayang golek dalam satu panggung di Taman Bunisora, Lembur Pakuan Subang, Jumat 19 April 2024 malam.

Taman Bunisora sendiri merupakan areal terbuka yang dibangun oleh KDM dengan arsitektur khas Sunda. Taman ini dibangun sebagai tempat interaksi warga dalam bentuk panggung terbuka dihiasi oleh berbagai ornamen cantik yang memanjakan mata.

Dalam sambutannya Dedi Mulyadi mengatakan kalau saat ini semua orang tengah membicarakan Pilgub Jawa Barat 2024. Baginya kontestasi tersebut adalah sebuah peristiwa yang biasa saja dalam proses memilih pemimpin yakni Gubernur Jabar.

“Selama ini saya sudah lama jadi ‘gubernur’, yaitu gubernurnya urang lembur karena saya dalam setiap hari harus memenuhi undangan warga di berbagai pelosok Jawa Barat,” ucap KDM.

“Dan saya juga sudah jadi ‘gubernur’, gubernurnya orang-orang susah. Karena dalam setiap hari saya harus melayani berbagai keluhan warga mulai dari yang tidak punya beras, tidak punya seragam sekolah, tidak ada biaya berobat, rumahnya roboh, bahkan sampai urusan jodoh,” canda pria yang identik dengan iket putih itu.

Menunggu Waktu

KDM pun saat ini memilih tinggal dan membangun kampung halamannya yang kini dikenal dengan Lembur Pakuan. Kampung tersebut ditata berdasarkan prinsip ramah lingkungan.

Kampung tersebut menyediakan berbagai kebutuhan pokok seperti areal persawahan, perikanan, peternakan, perkebunan hingga areal hutan kecil di tengahnya.

“Jadi urusan berbakti pada masyarakat dan hidup dengan berinteraksi di tengah masyarakat, bagi saya tidak perlu menunggu pemilihan gubernur. Karena tugas-tugas itu sampai hari ini sudah saya kerjakan,” ujarnya.

Bagi KDM, hal tersebut hanya urusan menunggu waktu agar memiliki porsi yang lebih luas dan alokasi anggaran yang lebih besar.

“Saya hanya tinggal menunggu waktu punya porsi yang lebih luas dan alokasi anggaran yang lebih besar agar orang lembur mendapat keadilan. Jalannya mulus, rumah rakyat miskinnya alus (bagus), aparat desa, RT sampai linmas-nya terurus tubuh mereka tidak kurus-kurus,” pungkas Kang Dedi Mulyadi.

Rangkaian acara yang berakhir pada Sabtu dini hari itu pun semakin meriah dengan kehadiran bintang tamu pemenang ajang pencarian bakat X Factor, Kris Tomahu, dengan membawakan sejumlah lagu hits dan pelawak kawakan Ohang yang berkolaborasi dengan keempat dalang.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya