BPBD Sitaro Evakuasi Warga Tagulandang Terdampak Erupsi Gunung Ruang ke Pulau Siau

Sejumlah kendaraan yang dipakai untuk mengangkut warga ada yang dari Dinas Sosial, juga dua unit dari TNI serta satu unit dari BPBD.

oleh Yoseph Ikanubun diperbarui 01 Jun 2024, 12:38 WIB
Diterbitkan 01 Mei 2024, 14:28 WIB
BNPB meminta warga untuk sementara tidak memasuki 2 kampung di Kecamatan Tagulandang, Kabupaten Kepulauan Sitaro, akibat erupsi Gunung Ruang.
BNPB meminta warga untuk sementara tidak memasuki 2 kampung di Kecamatan Tagulandang, Kabupaten Kepulauan Sitaro, akibat erupsi Gunung Ruang.

Liputan6.com, Sitaro - Akibat erupsi Gunung Ruang, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Sitaro terpaksa mengevakuasi warga di Pulau Tagulandang ke Pulau Siau, Sulut.

Sekretaris BPBD Kabupaten Kepulauan Sitaro Theo Umbas mengatakan, ada empat unit kendaraan dipakai mengangkut pengungsi dari Kelurahan Balehumara, Kecamatan Tagulandang, ke Pelabuhan Minanga. Mereka akan dibawa ke ibu kota kabupaten yakni Pulau Siau dengan menggunakan kapal laut.

 Sejumlah kendaraan yang dipakai untuk mengangkut warga ada yang dari Dinas Sosial, juga dua unit dari TNI serta satu unit dari BPBD.

"Kami masih kekurangan kendaraan untuk mengevakuasi warga ke pelabuhan, sehingga harus bolak balik ke lokasi," ujarnya.

Pemkab Kepulauan Sitaro juga sudah memperpanjang status tanggap darurat akibat erupsi Gunung Ruang di Tagulandang, hingga 14 hari ke depan.

Penjabat Bupati Kepulauan Sitaro Joi Oroh mengatakan, perpanjangan status tanggap darurat melalui Surat Keputusan Bupati Nomor 110 tersebut, merupakan bentuk proaktif pemerintah daerah terhadap kondisi bencana yang dialami saat ini.

Dia mengatakan, keputusan itu diambil sebagai respons terhadap peningkatan aktivitas vulkanik gunung api tersebut pada level IV atau Awas.

“Penting untuk memperpanjang status tanggap darurat guna memastikan ketersediaan sumber daya dan koordinasi yang dibutuhkan dalam menghadapi potensi bahaya dari Gunung Ruang,” tuturnya.

Dia mengatakan, langkah itu diambil untuk menjaga keselamatan dan keamanan seluruh masyarakat yang berada di sekitar zona bahaya. Apalagi erupsi kali ini jauh lebih dahsyat dibading yang terjadi pada Selasa 16 April 2024 silam.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya