Deodoran Spray Daun Meniran Karya Mahasiswa UNY, Bebas Bau Badan 

Berbagai inovasi dilakukan mahasiswa UNY seperti membuatdaun meniran menjadi deodoran spray daun meniran yang dapat membebaskan bau badan. Wah kreatif

oleh Yanuar H diperbarui 16 Jun 2024, 20:00 WIB
Diterbitkan 16 Jun 2024, 20:00 WIB
Daun Meniran
Daun Meniran (sumber: Wikimedia Commons)

Liputan6.com, Yogyakarta - Siapa sangka tumbuhan liar yang banyak tumbuh di sekitar seperti Meniran (Phyllanthus Niruri L)  yang biasa terabaikan mengandung berbagai manfaat. Di tangan mahasiswa UNY tumbuhan ini dapat menjadi deodoran spray daun meniran yang bebaskan bau badan.

Meisya Andin Batavia mahasiswa UNY pencetus deodoran spray mengatakan bagian daun meniran memiliki kandungan antibakteri paling banyak dibanding bagian tanaman lainnya. 

“Kandungan senyawa yang dimiliki oleh meniran antara lain saponin, tannin, triterpenoid, alkaloid, dan flavonoid,” ujar Meisya, Rabu 12 Juni  2024.

Selain Meisya ada Aditya Bayu Wirawan dan Evania Zahra Fredlina Anindya dari prodi Manajemen serta Anita Ayu Saputri dan Friska Septiana Tripuka dari prodi Kimia. Menurut Meisya kandungan yang terkandung dalam ekstrak daun meniran dapat menjadi penghambat bakteri Staphylococcus Aureus.

Baca Juga

"Bakteri tersebut merupakan salah satu bakteri yang dapat bereaksi dengan keringat dan menyebabkan bau badan." 

Aditya Bayu Wirawan menambahkan bau badan biasa menghinggapi orang yang memiliki tingkat aktivitas tinggi dan berkegiatan di luar ruangan. Masalah bau badan ini tidak hanya mengganggu kenyamanan dan tingkat kepercayaan diri seseorang baik yang tinggal di daerah suhu tinggi ataupun lembab.

 “Oleh karenanya kami buat produk deodoran spray herbal yang membunuh bakteri penyebab bau badan serta memberikan aroma wangi pada ketiak yang dinamai Meneera,” katanya. 

Produk deodoran spray daun meniran ini dikemas di botol berukuran 50 ml untuk memudahkan konsumen membawa produk bepergian. Deodoran spray Meneera memiliki keunggulan lebih cepat menyerap, menjaga kelembaban kulit ketiak dengan penggunaan secara rutin serta wewangian yang menyegarkan kulit.

Anita Ayu Saputri mengatakan untuk membuat deodoran spray ini membutuhkan alat seperti baskom, blender, ayakan, oven, timbangan digital, pengaduk, evaporator, pH meter, gelas ukur tabung, gelas ukur besar, dan erlenmeyer. 

“Bahan yang digunakan adalah daun meniran, aquadest, etanol 96%, pewangi, gliserin, dan propilen glikol,” papar Anita. 

Cara membuat deodoran spray daun meniran ada dua tahap yaitu pembuatan ekstrak daun meniran dan pembuatan deodorant spraynya. Pembuatan ekstrak daun meniran, pertama kali daun meniran dicuci dengan air kemudian dikeringkan menggunakan oven. Setelah dikeringkan, daun diblender tanpa menggunakan air sampai halus menjadi serbuk simplisia.

 Anita mengatakan serbuk simplisia yang diperoleh kemudian diayak dengan mesh no. 40 lalu diekstraksi menggunakan metode maserasi dan remaserasi selama 5 hari dengan pelarut etanol 96%. 

"Filtrat yang diperoleh kemudian diuapkan menggunakan rotary evaporator pada suhu 50 derajat Celcius hingga diperoleh ekstrak kental kemudian dihitung hasil rendemen ekstraknya," katanya. 

Sedangkan pembuatan deodorant spray, larutkan ekstrak daun meniran dengan aquades. Tambahkan propilen glikol dan aduk perlahan hingga homogen. Lalu tambahkan ditambahkan sedikit demi sedikit gliserin dan diaduk hingga homogen. 

"Tambahkan pewangi lalu diaduk hingga homogen. Selanjutnya semua bahan yang sudah dimasukan dan sudah diaduk secara homogen dimasukkan ke dalam botol spray yang sudah disterilkan." 

Produk yang terbentuk berupa larutan deodoran dimasukkan dalam kemasan botol plastik semprot berukuran 50 ml dengan presisi untuk memastikan ketepatan jumlah.  Botol yang digunakan telah disterilisasi dengan air panas sebelum diisikan formula deodoran. 

"Botol kemudian ditutup dengan penutup yang rapat untuk menghindari kontaminasi. Proses pengemasan dilakukan dengan menerapkan standar higienitas dengan penggunaan alat pelindung diri yang bebas kontaminan."

Karya deodoran spray daun meniran ini berhasil mendapatkan pendanaan dari Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) bidang PKMK tahun 2024.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya