Liputan6.com, Bandung - Gula adalah sumber kalori yang penting bagi tubuh karena memberikan energi langsung bagi tubuh setelah dikonsumsi.
Namun, bila terlalu banyak gula dalam aliran darah hal tersebut bisa menyebabkan sejumlah gangguan pada tubuh termasuk memengaruhi kehidupan seks.
Baca Juga
"Selain meningkatkan risiko berbagai penyakit, konsumsi gula berlebih ternyata juga dapat memengaruhi kehidupan seks," ujar dr Sheila Amabel dicuplik dari laman Dokter Sehat, Rabu, 19 Juni 2024.
Advertisement
Sheila menjelaskan sedikitny aterdapat 7 efek buruk yang ditimnulkan akibat mengosumsi gula berlebih. Berikut penjelasannya:
1. Penurunan Kadar Testosteron
Rendahnya testosteron berkorelasi dengan penurunan gairah seksual pria dan kemampuan seksualnya. Kondisi ini bisa membuat pria susah mendapatkan ereksi yang sempurna dan mempertahankannya.
Salah satu penyebab penurunan kadar testosteron pada pria adalah terlalu banyak mengonsumsi makanan yang manis. Nasi termasuk salah satunya karena termasuk ke dalam karbohidrat kompleks.
Sebuah penelitian mengungkapkan, setidaknya ada penurunan testosteron sebanyak 25% dalam 2 jam saja setelah pria mengonsumsi 75 gram gula.
Jika level dari hormon seks yang dimiliki oleh pria turun drastis, kemungkinan besar kemampuan seks dan reproduksi ikut mengalami gangguan.
Meski begitu, Anda tetap boleh mengonsumsi makanan manis namun harus dibatasi konsumsinya.
2. Lebih Mudah Lelah
Saat sedang puasa dan mendapatkan asupan manis ketika berbuka, Anda akan mudah sekali mengantuk. Meski perut tidak kenyang dan makan sesuatu yang berat, makanan manis bisa membuat Anda jadi mudah mengantuk dan lelah. Padahal setelah makan harusnya tubuh menjadi lebih bugar.
Ternyata masalah yang dialami oleh pria ini terletak pada banyaknya kadar gula yang masuk. Kadar gula yang masuk ini menyebabkan gangguan pada penurunan orexin.
Akibat kondisi ini, pria jadi mudah mengantuk dan yang paling parah dari semuanya adalah penurunan kualitas seks.
Kondisi lelah berlebihan dan lemas ini juga bisa terjadi pada wanita. Efeknya juga sama yaitu memicu kondisi tidak nyaman.
Apabila pasangan seksual sampai mengalami hal ini, tentu hal ini berbahaya bagi sebuah hubungan.
3. Penurunan Hormon Pertumbuhan
Saat gula darah di dalam tubuh naik, insulin juga ikut naik untuk menetralkannya. Sayangnya, produksi insulin yang cukup masif ini justru memberikan efek buruk khususnya pada pria.
Efek buruk itu adalah penurunan hormon pertumbuhan atau GH yang bermanfaat untuk kemampuan seksual pada pria.
Hormon ini berfungsi untuk mempercepat pertumbuhan otot, terutama pria yang ingin membentuk otot. Selanjutnya, hormon ini juga digunakan untuk mempertahankan libido pada pria.
4. Peningkatan Berat Badan
Terlalu banyak gula yang masuk ke dalam tubuh sering sekali tidak disadari oleh pria. Kondisi ini membuat pria selalu surplus kalori setiap harinya.
Berbagai tumpukan kalori yang masuk ke dalam tubuh akhirnya diubah menjadi lapisan lemak dan disimpan di area perut, bokong, dan kemaluan. Kondisi ini membuat pria mengalami kelebihan berat badan atau disebut obesitas.
Pada pria, peningkatan lemak (terutama perut yang membesar) dapat menghambatnya untuk mendapatkan ereksi dengan sempurna.
Pada wanita kondisinya hampir sama, mereka jadi malas melakukan seks karena kegemukan mematikan libido dengan cepat.
5. Rasa Cemas hingga Stres
Meningkat Mengonsumsi banyak makanan manis justru membuat Anda merasa sering lapar secara berlebihan. Kalau Anda terus makan dan susah dihentikan, kemungkinan terjadi kenaikan gula darah akan tinggi.
Apabila Anda sudah ada pada fase ini, perubahan suasana hati bisa berjalan dengan lebih cepat yang menyebabkan rasa cemas hingga stres.
Pada pria, kondisi ini membuatnya menjadi tidak bernafsu untuk berhubungan seks. Apalagi kalau seseorang sampai mengalami obesitas dan mengalami masalah dengan citra tubuh.
6. Merusak Gen yang Mengatur Hormon Seks
Kelebihan kadar glukosa dan fruktosa yang disintesis hati dapat berubah menjadi lemak. Saat laju sintesis lemak dalam tubuh mengalami peningkatan, hal itu dapat memengaruhi gen SHBG (sex hormone binding globulin) dalam tubuh.
Gen tersebut berfungsi untuk mengatur kadar hormon testosteron dan estrogen dalam tubuh. Oleh karena itu, seseorang yang mengalaminya menjadi sangat rentan terhadap infertilitas.
7. Infeksi Jamur
Terlalu banyak gula juga bisa menyebabkan infeksi jamur pada pria. Kondisi ini disebut infeksi jamur penis dan sebagian besar dapat terjadi pada pria yang menderita diabetes. Pada akhirnya, hal ini dapat memengaruhi aktivitas seksual.
Â
Membatasi Konsumsi Gula
Sebenarnya banyak pria tahu kalau konsumsi gula berlebih bisa menyebabkan masalah pada tubuh. Namun, terkadang pria sulit sekali untuk membatasi hal ini atau malah tidak tahu harus melakukan apa.
Berikut beberapa tips membatasi konsumsi gula berlebihan:
- Konsumsi makanan yang tidak terlalu manis. Anda bisa mengonsumsi makanan yang tidak begitu manis seperti aneka kue, sirop, atau sejenisnya. Lebih baik mengonsumsi camilan sehat seperti buah yang kadar gulanya rendah.
- Batasi konsumsi gula harian. Secara umum pria disarankan untuk tidak mengonsumsi gula lebih dari 6 sendok teh setiap harinya. Kalau pria sampai melakukan itu, kemungkinan besar kalori yang masuk ke tubuh jadi berlebihan.
- Mengecek kemasan makanan sebelum mengonsumsinya. Misal Anda ingin makan keripik, cek berapa kandungan karbohidrat, apakah sangat tinggi atau rendah. Penting diketahui, karbohidrat sama dengan gula.
- Ganti dengan gula diet. Mengganti gula yang dipakai dengan gula diet yang rasa manisnya sama, tapi kalorinya sangat rendah. Sebaiknya batasi 2-3 bungkus gula buatan agar tidak ketagihan.
- Selalu membawa air putih. Saat pergi ke manapun pastikan membawa air putih di dalam botol. Air putih akan membantu Anda dalam menekan konsumsi minuman ringan.Â
Advertisement
Bahaya Umum Kelebihan Gula
Sementara itu dr. Ursula Penny Putrikrislia di laman yang sama menyebutkan sebagian besar orang sudah tahu bahwa terlalu banyak asupan gula tidak baik untuk kesehatan.
Semisal minuman manis, permen, makanan yang dipanggang, dan susu manis adalah sumber utama gula tambahan.
Tetapi makanan gurih, seperti roti, saus tomat, dan protein batangan, juga bisa mengandung gula.
"Untuk itu, cermatlah memilih makanan dan minuman yang tidak memiliki gula tambahan," ungkap Ursula.
Terlalu banyak mengonsumsinya, berikut ini bahaya gula bagi kesehatan:
1. Kerusakan Gigi
Gula memberi makan bakteri yang hidup di mulut. Ketika mencerna gula, bakteri menghasilkan asam sebagai produk limbah. Asam ini dapat mengikis email gigi, yang menyebabkan gigi berlubang.
Orang yang sering makan makanan manis, terutama di antara waktu makan sebagai camilan atau minuman manis, lebih mungkin mengalami kerusakan gigi.
2. Berat Badan Naik dan Risiko Obesitas
Bahaya gula berlebihan dapat memengaruhi hormon dalam tubuh yang mengontrol berat badan. Hormon leptin memberi sinyal ke otak bahwa seseorang sudah cukup makan alias kenyang.
Namun, menurut penelitian pada hewan di tahun 2008, diet tinggi gula bisa menyebabkan resistensi leptin.
Hal tersebut artinya bahwa seiring waktu, asupan tinggi gula dapat mencegah otak mengetahui kapan seseorang sudah cukup makan. Namun, para peneliti masih belum mengujinya pada manusia.
3. Jerawat
Sebuah penelitian di tahun 2018 terhadap mahasiswa di Tiongkok menunjukkan bahwa mereka yang minum minuman manis tujuh kali per minggu atau lebih cenderung memiliki jerawat sedang atau parah.
Selain itu, sebuah penelitian pada tahun 2019 menunjukkan bahwa menurunkan asupan gula bisa menurunkan faktor pertumbuhan seperti insulin, androgen, dan sebum, yang semuanya memicu jerawat.
4. Penuaan Kulit
Terlalu banyak gula cenderung pada pembentukan produk akhir glikasi lanjut (AGEs), yang berperan dalam diabetes alias kencing manis. Namun, ini juga memengaruhi pembentukan kolagen di kulit.
Menurut situs Skin Therapy Letter, ada beberapa bukti yang menunjukkan bahwa jumlah AGE yang tinggi bisa menyebabkan penuaan yang terlihat lebih cepat.
Namun, para ilmuwan perlu mempelajari hal ini pada manusia secara lebih menyeluruh. Hal ini untuk memahami apa bahaya gula dalam proses penuaan.
5. Memengaruhi Otak
Mengonsumsi gula memberi otak gelombang besar zat kimia perasaan baik yang disebut dopamin, yang menjelaskan mengapa orang lebih cenderung ingin permen pada jam 3 sore daripada apel atau wortel.
Hal tersebut karena makanan utuh seperti buah-buahan dan sayuran tidak menyebabkan otak melepaskan dopamin sebanyak-banyaknya, otak mulai membutuhkan lebih banyak gula untuk mendapatkan perasaan senang yang sama.
Oleh sebab itu menyebabkan perasaan harus mendapatkannya, misalnya makan es krim setelah makan malam yang sangat sulit untuk hindari.
6. Masalah Kesehatan Seksual
Bahaya gula yang Anda konsumsi terlalu banyak dapat memengaruhi rantai peristiwa yang membuat ereksi. Salah satu efek samping yang umum dari kadar gula yang tinggi secara kronis dalam aliran darah adalah berisiko membuat pria impoten.
Hal ini karena memengaruhi sistem peredaran darah, yang mengontrol aliran darah ke seluruh tubuh dan perlu bekerja dengan baik untuk mendapatkan dan mempertahankan ereksi.
7. Diabetes dan Resistensi Insulin Kadar gula yang tinggi dalam makanan berisiko menyebabkan diabetes tipe 2 seiring waktu.
National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (NIDDK) menyebutkan bahwa faktor risiko lain, seperti obesitas dan resistensi insulin, juga dapat menyebabkan diabetes tipe 2.
8. Tekanan Darah Tinggi
Dalam sebuah penelitian di tahun 2011, peneliti menemukan ada hubungan antara minuman manis dan tekanan darah tinggi (hipertensi).
Sementara sebuah ulasan di Pharmacological Research menyatakan bahwa hipertensi merupakan faktor risiko penyakit kardiovaskular. Ini kemungkinan gula dapat memperburuk kedua kondisi tersebut.
9. Penyakit Kardiovaskular
Sebuah penelitian prospektif besar di tahun 2014, telah menemukan bahwa orang yang mendapatkan 17–21% kalori harian dari gula tambahan memiliki risiko 38% lebih tinggi meninggal akibat CVD daripada mereka yang mengonsumsi 8% gula tambahan.
10. Kanker
Asupan gula yang berlebih dapat menyebabkan peradangan, stres oksidatif, dan obesitas. Faktor-faktor ini dapat memengaruhi risiko seseorang terkena kanker.
Sebuah penelitian di Annual Review of Nutrition menemukan 23-200% meningkatkan risiko kanker dengan mengonsumsi minuman manis.
Sedangkan penelitian lain menemukan 59% peningkatan risiko beberapa kanker pada orang yang mengonsumsi minuman manis dan menimbun gula dalam bentuk lemak di sekitar perut.
Â
Asupan Gula yang Dianjurkan
Situs Direktorat P2PTM Kementerian Kesehatan menganjurkan konsumsi gula per hari adalah 10% dari total energi (200 kkal) atau setara dengan 4 sendok makan gula per hari (50 gram/hari).
Namun, di tahun 2015, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan agar orang makan setengah dari jumlah tersebut, dengan tidak lebih dari 5% kalori harian berasal dari tambahan gula.
Untuk diet 2.000 kalori per hari, jumlah ini paling banyak 100 kalori atau 6 sendok teh (sdt).
Meskipun alami, gula memiliki kekurangan, seperti kalori yang tinggi tanpa serat atau protein untuk mengenyangkan.
Bahaya gula bagi kesehatan dapat menyebabkan kadar insulin melonjak, yang merupakan hal buruk bagi penderita kencing manis.
Oleh karena itu, cobalah konsumsi pengganti gula untuk alternatif yang lebih alami dan sehat. Berikut ini beberapa alternatif pengganti gula yang lebih sehat:
1. Madu
Tidak hanya manis, tetapi madu juga memiliki berbagai manfaat yang baik bagi kesehatan. Madu juga memiliki lebih sedikit kalori dan lebih sedikit fruktosa dan glukosa.
Namun, penderita kencing manis tetap harus mengurangi asupan madu seperti yang mereka lakukan untuk gula biasa.
2. Buah
Buah-buahan seperti pisang, buah ara, dan kurma bisa menjadi tambahan yang sangat baik untuk diet rendah gula. Jika mengonsumsi pisang, Anda akan mendapatkan lebih banyak serat dan potasium.
Sementara buah ara dan kurma memberikan mineral seperti kalsium dan zat besi. Kismis juga bisa menjadi pengganti gula yang baik.
3. Gula Aren
Jenis gula ini memiliki indeks glikemik (GI) yang lebih rendah daripada gula biasa. Gula aren berasal dari nira pohon aren atau nira pohon kelapa.
Penderita kencing manis mungkin lebih suka gula biasa karena alasan ini, tetapi jumlah karbohidrat dan kalori keduanya sama.
Cobalah menaburkan sedikit gula aren pada oatmeal atau popcorn untuk menambah rasa manis.
4. Gula Tebu
Gula tebu adalah gula yang belum melalui pemurnian. oleh karenanya telah mengalami lebih sedikit pemrosesan, gula ini memiliki lebih banyak vitamin.
Glukosa, fruktosa, dan sukrosa semuanya terkandung dalam gula tebu. Meskipun lebih sehat daripada gula meja, tetapi pastikan harus menjaga asupannya seminimal mungkin.
5. Molase
Pengolahan gula menghasilkan molase, yang sedikit kurang manis daripada gula dan memiliki beberapa zat besi, kalsium, dan vitamin.
Pengganti gula biasa ini juga memiliki rasa khas yang dapat meningkatkan beberapa makanan yang dipanggang.
Itulah bahaya gula bagi kesehatan yang mungkin terjadi bila Anda konsumsi terlalu banyak. Batasi asupan gula setiap hari dan terapkan pola makan sehat bergizi seimbang.
Advertisement